Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dwilogi "Kembara Rindu", Tentang Seorang Pengembara dengan Kisah Pembangun Jiwa

11 Agustus 2022   17:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   17:06 4605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habiburahman El Shirazy merupakan salah satu penulis ternama yang selalu mengeluarkan karya novel pembangun jiwa. Semua novel yang ditulis beliau selalu disambut antusias oleh seluruh para pembacanya, sehingga semua karya yang telah di keluarkan selalu menjadi best seller dan sebagian dari novelnya sudah ada yang di filmkan untuk menambah warna baru di dalam dunia perfilman Indonesia.

Novel "Kembara Rindu" merupakan dwilogi pembangun jiwa yang terbaru di tulis oleh Habiburahman El Shirazy yang akrab disapa dengan sebutan Kang Abik. Novel ini terbit pada bulan September 2019 untuk cetakan pertama, sambutan dari penggiat literasi Indonesia disambut hangat dan laris dipasaran.

Novel "Kembara Rindu"  menceritakan tentang orang yang sedang bepergian, orang yang mengembara. Dunia bukanlah tujuan akhir dari setiap manusia, melainkan Allah. Di dalam novel ini menjelaskan tentang bagaimana rasa rindu yang mendalam kepada Allah. Dan Allah akan membalas kerinduan kita dengan kehangatan dan ridha-Nya yang tiada tandingannya.

Kisah pengembara ini diperlihatkan dalam tokoh bernama Ridho, ia dikirim oleh Kakeknya untuk pergi ke Pondok Pesantren untuk menimba ilmu. Ia bisa pulang ketika sang Kyai memberikan perintah untuk dia balik dan kembali pulang ke kampung halamannya untuk mempraktekkan segala ilmu dan pengetahuan yang telah ia dapatkan selama di Pesantren di tempat tinggalnya nanti.

Selain itu ada tokoh yang lebih penting di dalam novel ini yaitu Syifa, Lukman, Lina, Bu Rosma, dan Sita. Permasalahan internal keluarga menjadi latar belakang dari konflik yang muncul dari berbagai tokoh yang telah di sebutkan. Dengan kepiawaian Kang Abik dalam menulis membuat pembaca kembali terbuai dengan tulisan yang mengalir dan masuk ke dalam isi cerita.

Kehidupan santri di Pondok Pesantren selalu menjadi ciri khas latar tempat untuk menciptakan sebuah karya yang luar biasa ini. Dengan adanya tokoh Kyai Nawir, Kyai Shobron, Bu Nyai dan Diana menambah jalan cerita lebih menarik dan penuh twist yang membuat pembaca akan berpikir akan dibawa kemana jalan cerita sesungguhnya. Semua berjalan mengalir dengan indah dalam kalimat penggugah jiwa para pembacanya.

Setiap konflik yang dibangun penulis dalam menuliskan cerita di Novel Kembara Rindu, semuanya sangat dekat dengan apa yang sedang terjadi di kehidupan orang kebanyakan. Ketika pembaca membaca karya ini maka akan langsung terpana dan merasakan kesamaan dengan apa yang sedang terjadi di sekitaran kehidupan kita.

Semua permasalahan dan konflik yang dibangun penulis berhasil membuat pembaca larut dengan emosional sesaat. Semua rasa campur aduk ketika membaca novel ini dari awal hingga akhir, terkadang tanpa diinstruksi oleh pikiran air mata langsung keluar dengan sendirinya melihat semua apa yang terjadi di dalam novel ini.

Tidak hanya itu saja, rasa kagum dan haru juga ikut menambah getaran jiwa dan penggugah batin para pembacanya dengan segala jawaban yang diuraikan oleh penulis ke dalam karyanya. Alhasil pembaca akan kembali merenungi sesuatu hal pembelajaran baru untuk menjadi seorang pribadi yang baik dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Gaya kepenulisan Kang Abik selalu ada saja kejutan baru dimunculkan dalam setiap karyanya. Jika kita ingat Tokoh Fahri dalam Novel Ayat-Ayat Cinta dan Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih. Dalam novel "Kembara Rindu" kita akan dikenalkan dengan sosok Ridho yang merupakan pemuda soleha yang pandai dalam dunia akademi, agama dan bisnis.

Kang Abik selalu berhasil membuat tokoh anak muda yang bisa menginspirasi banyak para pembacanya. Setiap muncul karakater baru selalu mendukung dan memiliki peran penting dalam membantu tokoh utama dalam meraih apa yang sedang ingin dicapainya.

Kelebihan dari novel ini banyak pelajaran dan hikmah kehidupan yang bisa membangun jiwa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Semua konflik yang diciptakan oleh penulis juga berhasil membuat pembaca di dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja. Memakai sudut pandang orang pertama dalam setiap tokohnya, membuat pembaca lebih mengerti dan paham bagaimana jalan cerita disuguhkan oleh penulis kepada pembacanya.

Saya juga menemukan adanya ketikan yang salah dan pengulangan di dalam novel ini, walau tidak banyak tapi dengana danya masukan ini semoga bisa diperbaiki dan kembali diperhatikan agar tidak mengahalngi imajinasi pemabca ketika sudah masuk ke dalam isi cerita. Hal ini biasa terjadi tapi tetap membuat tidak nyaman paara pembaca, karena harus berhenti dan berpikir sebentar untuk memikirkan apa yang sedang terjadi.

Novel "Kembara Rindu" akan menjadi bacaan yang patut dimiliki oleh semua orang. Sebagai penggiat literasi harus memiliki karya Kang Abik yang satu ini, karena banyak hal penting perlu kita pelajari dan mendapatkan wawasan baru untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha untuk selalu mengingat serta mendkatkan diri kepada Allah SWT.

Novel "Kembara Rindu" seperti yang telah saya sebutkan diatas merupakan dwilogi pembangun jiwa. Kisah cerita Ridho akan berlanjut di novel kedua yang sudah rilis pada bulan Juli 2022, dengan judul ialah "Suluh Rindu". Para pembaca akan semakin penasaran bagaimana kelanjutan cerita pada novel pertama, ending dari novel pertama sungguh membuat hati bergetar dan mengahru biru.

Saya berharap novel ini bisa menajdi bacaan yang baik untuk semua pembaca Kompasiana, saya juga merekomendasikan novel "Kembara Rindu" untuk dimiliki sebagai penunjang kepustakaan dan menambah wawasan baru dengan segala pembelajaran yang dituliskan oleh Habiburrahman El Shirazy.

Tentang Penulis:

Habiburahman El Shirazy adalah sastrawan dan cendikiawan Indonesia yang memiliki reputasi Internasional. Ia adalah sastrawan Asia Tenggara pertama yang memperoleh penghargaan dari The Istanbul Foundation for Sciences and Culture, Turki. 

Selain itu budayawan yang merupakan lulusan Al Azhar Cairo ini, telah diganjar berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri.

Penghargaan yang pernah ia peroleh diantaranya : Penghargaan Sastra Nusantara Tingkat Asia Tenggara, Paramadina Award 2009, Anugerah Tokoh Persuratan dan Kesenian Islam Nusantara dari Ketua Menteri Negeri Sabah, Malaysia, Tokoh perubahan dari Harian Republika.

Pada tahun 2008, Insani Undip Semarang menobatkan penulis Ayat-Ayat Cinta ini sebagai Noveli No. 1 Indonesia. pada tahun 2019, panitia Islamic Book Fair (IBF) Jakarta menobatkan dirinya sebagai Tokoh Perbukuan 2019. 

Karya-karya Kang Abik diantaranya adalah Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih 1&2, Dalam Mihrab Cinta, Diatas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Berbuah Surga, Pudarnya Pesonba Cleopatra, Api Tauhid, Bumi Cinta dan masih banyak lagi.

Judul                  : Kembara Rindu (Dwilogi Pembangun Jiwa)

Penulis              : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit           : Republika, Cetakan I, September 2019

Jumlah Hal      : 266 hal

Salam literasi, Irfan Fandi

Pekanbaru, 11 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun