Hanya pemain yang memiliki daya juang yang tinggi dan semangat pantang menyerahlah yang berhak untuk bisa mencapai posisi ini untuk bisa terus konsisten dan menajdi juara untuk semua orang. Hal ini tidak didapatkan oleh pasangan ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana.
Sejak kemanangan mengejutkan yang diraih oleh pasangan muda ini di turnamen All England tahun ini, hampir setiap turnamen setelah itu kalah di babak awal dan kedua pertandingan berlangsung. Mereka terlihat seperti beban dan memiliki tekanan sendiri dengan gelar juara sebagai pemain muda yang berhasil di All England 2022.
Pada turnamen Perodua Malaysia Masters kali ini The Bakri kembali harus takluk dan mengakui keunggulan dari kekuatan lawan yang tampil lebih baik dari diri mereka. Pasangan ganda putra Indonesia dikalahkan oleh pasangan asala Malaysia Goh V Shem/Low Juan Shen dengan rubber set pertandingan.
Walau pada gim pertama berhasil merebut kemenangan awal dengan mudah 21-15, namun konsentrasi mereka kembali pecah setelah mereka ketertinggalan angka dari pasangan ganda putra Malaysia sehingga berhaisl menyamakan kadudukan dengan  merebut gim kedua 14-21.
Pada gim ketiga pertandingan berlangsung seru dan ramai sekali karen aperolehan poin angka tidak terlalu jauh dan rapat sekali. Mereka saling berganti poin untuk mengejar ketertinggalan menuju kemenangan. Hingga pertandingan usai akhirnya pasangan muda Indonesia ditklukkan dengan poin yang sangat bikin nyesek adalah 19-21.
Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana seharusnya bisa memenangkan pertandingan ini jika mereka bisa mengontrol emosi dan tetap fokus di lapangan. Mental dan daya juang mereka masih kurang dari lawannya yang tidak mau menyerah dan terus menggejar untuk bisa jadi juara. Kekelahan ini akan menajdis ebuah evaluasi yang tinggi untuk pasangan ini agar menjadi pemain yang lebih baik lagi.
Tidak menjamin oleh semua atlet bahwa satu kali juara akan berhasil mendapatkan gelar juara berikutnya di semua turnamen. Hal ini butuh pelatihan yang cukup intens dan konsistensi dari mental dan fokus dari pemain untuk bisa tampil prima disetiap pertandingan.
Kekalahan ini bukanlah sebuah akhir perjalanan dari The Bakri, ini adalah pembelajaran untuk diri mereka pada turnamen berikutnya. Mereka harus kembali belajar dan tetap rendah hati untuk selalu berdiskusi dengan partner, pelatih dan rekan-rekan satu tim di asrama pelatihan PB PBSI. Jalan masih panjang dan kalian masih memiliki kesempatan untuk bisa tampil maksimal di setiap turnamen yang akan datang.
Tetap semangat dan mari kita doakan bersama untuk pemain yang sedang bertanding hari ini di hari kedua pada babak 32 besar. Dengan demikian hanya tiga pemain yang berhasil melaju ke Round-16 dan empat pasang yang berhasil menuju babak utama setelah melewati Kualifikasi.
Salam Olahraga, Irfan Fandi
Riau, 6 Juli 2022