Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trip Mendaki Puncak Marapi: Sepenggal Cerita Penuh Makna Bersama Algumara

1 Juni 2022   16:00 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:47 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Gunung Singgalang diatas cadas tepi Gunung Marapi (Foto : Dok Pribadi)

Kemarin (28-29/5/2022) adalah hari bersejarah dalam pencapaian saya merealisasikan satu per satu impian yang sudah lama terpendam jauh dari asalnya. Keinginan mendaki puncak marapi adalah salah satu target atau impian yang harus saya penuhi dan gapai dengan kesungguhan hati.

Segala persiapan telah dirancang dengan sangat baik, sebagai pemula saya mencoba untuk mewujudkan impian ini dengan melakukan Open Trip bersama salah satu koordinator wisata yang berada di Sumatera Barat bernama Algumara. Saya menemukan info Open Trip ini melalui media social Instagram.

Agenda tujuan pendakian saya adalah Puncak Marapi yang berada di Koto Baru, Padang Panjang dengan ketinggian gunung 2891 Mdpl. Sebuah perjalanan yang pasti tidak akan mudah dan akan memiliki cerita dan kisah menarik untuk saya ingat dalam menambah pengalaman serta pembentukan karakter diri.

Open Trip Puncak Marapi bersama Algumara

Dari kiri ke kanan : Bang Uncu, Rifky Parma, Syaikhan, Irfan Yusriono, Uda Pinto, Irfan Fandi dan Bang Ricky di Base Camp Algumara (Foto : Dok Pri)
Dari kiri ke kanan : Bang Uncu, Rifky Parma, Syaikhan, Irfan Yusriono, Uda Pinto, Irfan Fandi dan Bang Ricky di Base Camp Algumara (Foto : Dok Pri)

Open Trip berlangsung selama dua hari satu malam, dengan beranggotakan lima pendaki dan dua guide yang akan membantu proses pendakian. Sebut saja Rifky Parma, Syaikhan, Irfan Yusriono (Tiga Sekawan Mahasiswa Padang), Uda Pinto Anugrah (Pengajar). Mereka adalah rekan teman yang akan menemani Open Trip saya selama pendakian puncak marapi.

Tidak lupa juga Bang Uncu dan Bang Ricky adalah dua guide yang siap menemani langkah kami untuk mendaki menuju puncak marapi yang diutus oleh Algumara. Proses pendakian dilakukan pada pagi hari menjelang siang, proses lama perjalanan menuju puncak merapi membutuhkan waktu enam jam batas waktu perjalanan normal.

Kami berkumpul di Base Camp Algumara yang berada di Pasar Koto Baru, Padang Panjang. Jarak Base Camp menuju Posko pintu masuk pendakian puncak marapi membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Sekedar informasi pintu masuk menuju posko yang dipakai adalah jalan yang baru karena posko lama akan membutuhkan dua kali proses registrasi dan dua kali melakukan pembayaran pintu masuk.

Perjalanan dari Base Camp menuju Posko pintu masuk pendakian harus melewati jalan setapak, hanya bisa dilewati satu mobil dan kendaraan motor. Jalanan yang akan dilewati berupa setengah aspal dan selebihnya kita akan melewati jalanan tanah khas perbukitan di lereng kaki puncak gunung marapi.

Selama perjalanan menuju posko pintu masuk kita akan diberikan suguhan pemandangan indah dari bawah kaki gunung marapi. Lahan pertanian masyarakat setempat yang dipenuhi dengan berbagai tanaman sayuran, kemudian kiri kanan mata memandang kita akan menyaksikan keindahan Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek yang berdiri kokoh berhadap-hadapan dengan gunung marapi.

Tepat pukul 11:00 WIB kami semua sudah berkumpul dan melakukan segala hal yang bersangkutan dengan registrasi dan semacamnya. Sebelum melewati pintu masuk gunung marapi guide yang diwakili oleh Bang Ricky memulai briefing dengan melanjutkan bacaan doa alfatiha sebagai perantara langkah awal kami menuju sampai puncak.

Selama perjalanan menuju puncak marapi kita akan disuguhkan dengan pemandangan berbagai tumbuhan yang ada di dalam hutan belantara. Pohonan bambu sebagai awal tanda hutan yang dilewati untuk pertama melangkah menuju pendakian puncak marapi. Jalanan yang terjal dan tanah khas gunung membuat jalanan semakin seru untuk dilewati dan ditaklukkan .

Canda tawa, nyanyian dan banyolan khas anak muda mulai mengisi perjalanan kami untuk mengalihkan perhatian dari rasa capek dan lelah. Fokus dan konsentrasi adalah modal yang harus dipakai selama perjalanan untuk bisa membangun dan memulihkan energi untuk bisa tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan menuju satu tujuan yaitu puncak marapi.

Lebih kurang enam jam perjalanan yang kami tempuh, akhirnya perjalanan pendakian ini sampai di titik temu yaitu cadas tepian gunung marapi. Pukul 17:00 kami mulai bersama-sama membangun tenda untuk tempat peristirahatan dan bermalam di tepian cadas gunung marapi. Dengan pemandangan yang indah dan menawan membuat saya takjub dan ingat satu hal tentang kebesaran Tuhan.

Berdiri di Tugu Adel pas di puncak Gunung Marapi 2891 Mdpl (Foto: Dok Pri)
Berdiri di Tugu Adel pas di puncak Gunung Marapi 2891 Mdpl (Foto: Dok Pri)

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahmaan : 13)

Kami bermalam dicadas untuk mengumpulkan stamina karena akan melakukan pendakian esok pagi menuju puncak gunung marapi. Bermalam ditepi cadas gunung marapi kami menikmati keindahan malam dengan menyantap mie instan panas dalam cuaca yang sangat dingin.  Memberikan kehangatan dan pemulihan energi kembali, dalam satu tenda bersama menyantap hidangan sederhana dan kembali menuju tenda yang lain untuk mengumpulkan kehangatan dan  bersiap untuk beristirahat.

Kami melewati momen sunrise (matahari terbit) karena cuaca dipagi hari tidak memungkinkan untuk kami mendaki dengan angin yang kencang dan udara dingin menyapa kulit dalam balutan jaket tebal. Jam alarm yang sudah disetting juga terpaksa dimatikan dan kami memulai mendaki puncak pada pukul 07:00 WIB. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke puncak, tapi dengan kondisi sebagai pemula membutuhkan waktu yang lama untuk saya pribadi menuju puncak marapi.

Sungguh butuh perjuangan untuk bisa sampai dipuncak, dengan perjalanan pendakian yang penuh dengan batu khas gunung marapi yang membuat pendaki hanya bisa jalan setapak demi setapak untuk bisa menuju puncak. Sempat merasa putus asa karena saya takut akan ketinggian, namun saya berusaha untuk melawan dan bisa mengontrol diri dan menyemangati diri agar bisa fokus sampai ke tujuan.

Terima kasih buat Bang Ricky (Guide) yang sudah sabar dalam menuntun saya berjalan mendaki hingga menuju puncak. Tidak lupa juga rasa terima kasihku buat teman-teman : Rifky Parma, Irfan Yusriono, Syaikhan, Uda Pinto dan Bang Uncu (tidak ikut mendaki puncak karena sesuatu hal) yang telah menemani perjalanan pendakian ini dengan penuh cerita dan kesan yang sangat luar biasa.

Hikmah Pelajaran selama pendakian puncak Gunung Marapi 2891 Mdpl

Saya melakukan Trip pendakian puncak gunung marapi ini terinspirasi dari kisah dalam Novel 5 CM yang ditulis oleh Donny Dhirgantoro. Kisah lima orang sahabat yang terdiri dari Zafran, Ian, Riani, Genta dan Arial yang berhasil mengukuhkan persahabatan mereka dengan merayakannya dengan upacara bendera di Puncak Gunung tertinggi di pulau jawa yaitu Gunung Semeru.

Dari kisah ini awal mula rasa keinginan saya untuk mendaki mulai timbul, rasa penasaran dan ingin tau seperti apa perjuangan dan kisah yang ada dalam proses perjalanan menuju sebuah puncak ketinggian gunung marapi. Alhamdulilah saya memiliki kesan dan cerita tersendiri dalam menaklukkan puncak gunung marapi dengan ketinggian 2891 Mdpl.

Berdiri di depan pintu gerbang pendakian Gunung Merapi (Foto : Dok Pri)
Berdiri di depan pintu gerbang pendakian Gunung Merapi (Foto : Dok Pri)
  • Membangun kebersamaan satu team

Dalam pendakian kita pasti memiliki satu team yang terdiri dari beberapa orang. Saya berusaha untuk terbuka dan saling mengenal antara satu dengan pendaki yang lainnya untuk membangun komunikasi. Dari awal yang tidak kenal hingga dengan adanya komunikasi dan pembicaraan membuat keakraban dan kebersamaan mulai terbangun. Saya mulai menikmati perjalanan dengan bercengkrama dan bercanda dengan semua para pendaki, dengan demikian pendakian pun berlangsung dengan sangat baik dan seru sekali.

Dalam proses perjalanan kita harus bersikap jujur antara diri sendiri dengan orang-orang yang ada di dalam satu team kita. Jika ada satu yang capek maka semuanya berhenti untuk beristirahat, begitu juga halnya ada kejadian yang tidak terduga kita bersama-sama harus melewatinya dan membangun semangat untuk bisa terus kembali melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan.

Hal ini sangat penting untuk diri kita dalam melatih kesabaran, keegoisan dan simpati dalam kebersamaan satu team. Pembangunan karakter ini membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan pengertian dengan segala kondisi keadaan yang terjadi secara tiba-tiba. Sebagai pemula saya dapat merasakan pembelajaran dari sebuah perjalanan mendaki puncak gunung marapi.

  • Melawan rasa ketakutan

Sebagian orang mungkin ada yang memiliki keberanian yang tinggi dalam menaklukkan sesuatu hal yang diluar kemampuannya. Saya sangat takut akan ketinggian setelah berada di tepi puncak gunung marapi. Ketika melihat kebawah dengan tidak sengaja, semua mental yang awalnya bersemangat langsung pudar dan hilang seketika itu juga.

Saya berusaha untuk meyakinkan diri agar bisa menaklukkan rasa ketakutan ini. Bang Ricky selalu mencoba meyakinkan dan memberikan semangat kepada saya untuk bisa melewati perjalanan ini hingga bisa sampai ke puncak gunung marapi yang tinggal selangkah lagi. Teman-teman yang lain juga bersedia menunggu saya untuk melewati selangkah demi selangkah perjalanan pendakian menuju puncak.

Dengan kesabaran dan kegigihan yang saya bangun dalam hati dan diri sendiri, akhirnya puncak merapi terlihat dengan sangat jelas di depan hadapan saya. Dibawah terpaan sinar cahaya matahari, saya hanya bisa membaringkan badan tergeletak di puncak merapi dengan mengucapkan Alhamdulilah dan Allahu Akbar. Sebuah rasa haru dan kebanggan bagi diri saya sendiri untuk bisa berhasil menuju puncak, terima kasih buat Bg Ricky dan teman-teman semuanya.

  • Menambah wawasan

Dalam perjalanan pendakian puncak gunung marapi, banyak cerita dan pengalaman yang bisa kita dapat kan selama proses berjalan. Saya berusaha untuk menjadi pendengar setia dan mencoba memperlajari dan memikikan sendiri untuk merenungkan apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah dan cerita yang disampaikan oleh rekan-rekan yang berada di sekitar saya.

Pendakian gunung marapi banyak memberikan saya wawasan baru tentang akan banyak hal. Satu contoh nyata dalam proses perjalanan ini adalah adanya dua pilihan jalan yang harus kita pilih dan putuskan untuk melangkah dan menyesuaikan sesuai batas dan kemampuan yang kita miliki. Ada jalan yang melandai dan ada juga jalan yang butuh effort untuk bisa kita lalui. Pilihan ada ditangan kita dan jangan sungkan atau gengsi dalam memilihnya.

Kita harus ingat bahwa sesuatu hal yang dipaksakan dalam segala hal yang ingin kita lakukan, akan mendapatkan hasil yang tidak baik dan bisa merugikan diri kita sendiri. Lebih baik kita jujur dan menyesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki dan sanggupi, itu jauh lebih baik dari pada memikirkan gengsi atau gaya-gayaan saja.

Diatas cadas tepian Gunung Marapi dengan pemandangan Gunung Singgalang (Foto : Dok Pri)
Diatas cadas tepian Gunung Marapi dengan pemandangan Gunung Singgalang (Foto : Dok Pri)
  • Menjaga sikap dan kepercayaan

Sebelum memulai perjalanan pendakian puncak gunung marapi, sesuai dengan penjelasan saya diawal bahwa guide melakukan sebuah arahan (briefing) kepada kami semua. Dalam perjalanan menuju puncak segala ucapan dan sikap selama mendaki lebih bisa dikontrol dan tidak takabur dengan apa yang kita percaya dan sanggupi.

Memberikan kepercayaan kepada orang yang lebih berpengalaman dalam pengambilan sebuah keputusan, suatu momen yang sangat perlu dilakukan. Kita harus bisa percaya karena pengalaman dan perjalanan yang sering dilakukan oleh seorang guide untuk memutuskan sebuah keputusan yang tepat. Tidak menutup kemungkinan dengan mengambil pemungutan suara untuk mencapai sebuah keputusan yang mufakat dalam kebersamaan satu team.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dengan adanya pengambilan suara akan jauh lebih baik dalam memutuskan suatu tindakan apa yang harus kita ambil dalam melanjutkan perjalanan. Hal ini sama dengan membangun system demokrasi kecil-kecilan yang buth kesepatakan dan keselarasan dari semua pihak yang terlibat didalamnya.

  • Menjalin persaudaraan

Dalam hal ini saya banyak belajar dengan melakukan trip puncak marapi. Salah satunya saya banyak mengenal teman-teman baru, keluarga baru dan saudara baru. Semua terjadi tidak disengaja dan tercipta dengan sangat alami selama proses perjalanan pendakian itu berlangsung.

Selama mendaki kita akan bertemu dengan pendaki yang lain, kita akan bertegur sapa dan saling bercengkrama antara satu dengan yang lainnya. Panggilan biasa yang dipakai dalam menyapa orang-orang selama proses pendakian, adalah bapak, ibu, abang, dan kakak. Panggilan itu sering akrab digunakan dalam perjalanan selama pendakian puncak gunung marapi.

Banyak bertemu orang baru akan menambah pengalaman dan wawasan kita dalam mengenal banyak karakter manusia. Setiap apa yang kita temukan akan menjadi sebuah cerita dan pengalaman yang seru dan tidak akan terlupakan selama kita masih bisa mengingat dan menyaksikannya untuk menjadi cerita kepada anak-cucu kita nantinya.

Singkat cerita saya mengucapkan terima kasih kepada Algumara yang telah berhasil mengumpulkan kami dalam sebuah perjalanan yang sangat berkesan selama dua hari satu malam. Banyak cerita yang tercipta dan banyak pengalaman serta pelajaran yang bisa saya ambil dari proses perjalanan pendakian menuju puncak marapi.

Tulisan ini saya dedikasikan kepada seluruh para pengejar mimpi agar bisa melakukan perjalanan hebat menuju puncak marapi. Tidak lupa rekan satu team Rifky Parma, Irfan Yusriono, Syaikhan, Uda Pinto dan dua guide hebat kami yaitu Bang Uncu dan Bang Ricky. Terima kasih buat pengalaman dan cerita pendakian menuju puncak marapi yang penuh kesan dan makna bagi diri saya sendiri dan orang-orang yang akan membaca kisah ini dalam sebuah artikel sederhana ini.

Semoga dengan kisah ini saya berharap bahwa pembaca setia Kompasiana dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap apa yang saya tuliskan. Tidak ada kisah yang paling hebat yang bisa di tuliskan jika kita sendiri adalah orang yang menciptakan dan menghidupkan cerita tersebut untuk bisa bermanfaat bagi orang banyak yang ada disekitar kita.


Terima kasih Algumara, Salam dari Puncak Marapi 2891 Mdpl

Irfan Fandi dan Team "Rifky Parma, Irfan Yusriono, Syaikhan, Uda Pinto Bang Uncu dan Bang Ricky".

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun