Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Julukan "The Giant Killer" untuk The Prayer, Sang Juara BAC 2022

1 Mei 2022   21:50 Diperbarui: 2 Mei 2022   07:23 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini (30/4/2022) Badminton Asian Championship (BAC) 2022 sudah masuk pada partai Final di Manila, Filipina. Indonesia mengirimkan dua wakilnya ke laga Final dari sektor Ganda Putra Pramudya Kusumawardana/ Yeremia. E. Y.Y Rambitan (The Prayer) dan pada Tunggal Putra diwakili oleh Jonathan Christie.

Hal yang menarik dari pertandingan laga Final Indonesia, masing-masing sektor akan melawan pasangan Ganda Putra dan Tunggal Putra dri Malaysia. Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada sektor Ganda Putra yang pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 dan Lee Zee Jia untuk Tunggal Putra yang berhasil meraih gelar All England 2020.

Perjalanan The Prayer menuju Final BAC 2022

Pada babak 32 besar The Prayer menghadapi lawan dari pasangan Ganda Putra asal India Manu Attri/Reddy B. Sumeeth, mereka berhasil melewati game babak pertama dengan sangat baik. Pada babak 16 besar The Prayer menghadapi unggulan keenam dari Malaysia Ong Yew Sin/ Teo Ee Yi dengan bermain rubber set langsung 21-16, 18-21 dan 21-16.

Pada babak Quarter Final The Prayer kembali harus berhadapan dengan Sang Juara Dunia 2021 Takuro Hoki/Yugo Kobayasi. Pasangan Ganda Putra Jepang ini merupakan unggulan kedua pada BAC 2022, The Prayer kembali membuat sebuah kejutan dengan berhasil membuat pertandingan berlangsung seru dengan rubber set dan memenangkan laga dengan skor 21-15, 19-21 dan 21-19.

Babak Semi Final The Prayer harus kembali berhadapan dengan wakil Indonesia lainnya Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian. BAC 2022 adalah debut perdana The Prayer berhasil masuk ke babak Semi Final, mereka tidak ingin membuang kesempatan emas ini untuk bisa tampil terbaik. The Prayer kembali berhasil menaklukkan senior mereka dengan bermain rubber set 22-20, 13-21 dan 21-18.

Hasil Pertandingan Final The Prayer di BAC 2022

Podium juara BAC 2022 untuk sekor Ganda Putra (Foto: PBSI)
Podium juara BAC 2022 untuk sekor Ganda Putra (Foto: PBSI)

Dengan hasil pertandingan, The Prayer berhak untuk melangkah dan melaju ke partai Final di BAC 2022. Pada partai Final BAC 2022 The Prayer akan bertemu pasangan Ganda Putra asal Malaysia yang berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020. Pertandingan Final kali ini akan seru karena pemain muda Indonesia ini sedang on fire dan saling bergantian untuk meraih kemenangan pada berbagai event.

Pertandingan pada game pertama dimulai dengan persaingan poin angka yang sangat rapat dan ketat seklai antara Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Pramudya/Yeremia dalam merebut kemenangan game pertama. Perpidahan poin yang tipis membuat pertandingan semankin sengit dan seru, dengan belajar dari pengalaman para senior The Prayer berhasil membuat diri mereka bermain tenang dan sabar ketika keteringgalan poin.

Terlihat pada perolehan angka yang berjarak dengan ketertinggalan, The Prayer berhasil menaklukkan pasangan Ganda Putra Malaysia dengan skor 23-21. Satu langkah lagi The Prayer untuk bisa meraih gelar juara pada Badminton Asia Championship (BAC) 2022.

Pada pertandingan game kedua dimulai dengan sangat percaya diri dan gaya prima, The Prayer memulai laga game tidak memberikan peluang kepada pasangan ganda Putra Malaysia untuk tidak bermain nyaman dengan pola yang cepat. Mereka terlihat kewalahan mengatur dan mengikuti ritme permainan dari The Prayer.

Perolehan game kedua lebih tidak terbendung lagi keunggulan yang diperlihatkan oleh Pramudya dan Yeremia dalam menyudahi pertandingan pada game kedua. Mereka berhasil mengungguli perolehan poin dengan sangat jauh sekali, sehingga sulit bagi pasnagan Malaysia untuk mengejar angka yang diraih oleh pasangan Ganda Putra Indonesia.

Game kedua pun berhasil direbut oleh Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y. Y. Rambitan dengan bermain straight game langsung. Mereka berhasil menaklukkan sang peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, tanpa gentar mereka membuktikan sebagai pemain tterbaik Ganda Putra Asia

Pramudya dan Yeremia berhak untuk mendapatkan Medali Emas sebagai pemain Ganda Putra Terbaik Asia tahun ini. mereka berhak untuk diperhitungkan dalam jajaran pemain elit dunia yang patut untuk diperhitungkan. Selamat atas torehan prestasi ini untuk Pramudya  dan Yeremia, ini adalah pencapaian terbaik dan tertinggi dalam sejarah karir mereka di dalam dunia bulu tangkis.

Sejarah yang diciptakan oleh The Prayer pada BAC 2022

Aryo Minarat berfoto dengan sang Juara The Prayer dan Fajar Rian di BAC 2022 (foto: PBSI)
Aryo Minarat berfoto dengan sang Juara The Prayer dan Fajar Rian di BAC 2022 (foto: PBSI)

Dengan hasil kemenangan besar ini, Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y. Y. Rambitan (The Prayer) berhasil mencetak sejarah bagi karir mereka dan catatan sejarah dunia bulutangkis Indonesia. dari pemain non-unggulan mereka berhasil menaklukkan semua lawan dengan tampil maksimal dan luar biasa.

Gelar untuk pemain terbaik Asia terakhir diraih oleh Markis Kido/Hendra Setiawan. Setelah itu tidak ada lagi tradisi estafet untuk melanjutkan kemenangan untuk prestasi yang bergengsi ini. tahun ini Pramudya Kusuma Wardana dan Yeremia Rambitan berhasil membuktikan dan memecahkan kutukan itu sebagai pemain terbaik untuk pertama kalinya setelah tahun 2009.

Prestasi ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Ini adalah gelar tertinggi mereka selama dipasangkan oleh pelatih Herry IP dan Aryominarat sebagai wakil pelatih untuk sektor Ganda Putra Indonesia di PB PBSI. Sejarah kembali terukir untuk diri mereka dan catatan dalam sejarah bulu tangkis nasional.

The Prayer dibei julukan sebagai "The Giant Killer"

Sebagai pemain non-unggulan yang memiliki ranking dua puluh besar, mereka muncul dalam turnamen Badminton Asia Championship sebagai batu loncatan dan menambah pengalaman untuk diri mereka dalam mengikuti berbagai turnamen.

Dari babak penyisihan babak pertama hingga semi final, mereka mengikuti pertandingan tidak berjalan dengan mudah. Mereka harus bertemu dengan lawan-lawan yang memiliki kekuatan dan catatan prestasi yang sangat luar biasa dari diri mereka sebagai pemain muda dan non-unggulan.

The Prayer berhasil menaklukkan pemain unggulan keenam pada turnamen ini asal Malaysia Ong Yew Sin/ Teo Ee Yi, kemudian pada babak Quarter Final mereka harus bertemu dengan sang Juara Dunia 2021 asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayasi. Pasangan Jepang ini merupakan pemain Ganda Putra Terbaik saat ini yang memiliki banyak gelar yang diraih pada tahun 2021, mereka juga berhasil ditaklukkan oleh The Prayer dengan permainan yang tidak mudah.

Pada babak semi final The Prayer kembali dihadapkan dengan lawan dari teman senegara yaitu Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian. Dengan seringnya bermain sparring di lapangan ketika latihan, jadi mereka sudah tau kelemahan dan kelebihan dari masing-masing pasangan. Permainan pun tidak mudah dan mereka berhasil membuktikannya sebagai pemain muda yang memiliki potensi untuk jadi juara.

Selamat sekali lagi buat Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y. Y. Rambitan atas pencapaian luar biasa pada karier dunia bulutangkis. Untuk diri mereka dan catatan sejarah dalam dunia bulutangkis Indonesia. Pencapaian ini milik bersama dan akan menjadi batu loncatan untuk tetap konsisten dan bertahan menjadi sebagai pemain terbaik.

Dengan kemenangan ini pun bisa menambah rasa percaya diri mereka dalam menatap turnamen berikutnya yaitu Thomas Cup yang akan dipertandingkan minggu depan di Bangkok, Thailand. Kita berharap seluruh pemain Indonesia dalam keadaan sehat walafiat dan mereka bisa kembali membuat torehan hasil yang baik lagi untuk mengulang sejarah dengan membawa kembali pulang Piala Thomas Cup untuk ke sekian kalinya.

The Prayer berfoto dengan Aryo Minarat setelah podium juara (Foto: PBSI)
The Prayer berfoto dengan Aryo Minarat setelah podium juara (Foto: PBSI)

Salam Olahraga dan Salam Inspirasi

Selamat Hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin buat semuanya

Pekanbaru, 01 May 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun