Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jonathan Christie Belum Berhasil Menjadi Juara di Korea Open 2022

10 April 2022   13:00 Diperbarui: 10 April 2022   13:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Jojo di lapangan Korea Open 2022 (Foto: badmintalk)

Hari ini (10/4/2022) laga Final Korea Open telah berlangsung di Palma Stadium Suncheon, Korea Selatan. Indonesia sendiri telah berhasil mengirim dua wakilnya pada sektor tunggal putra dan ganda putra. Jonathan Christie akan berhadapan dengan tunggal putra China, sedangkan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian akan berhadapan dengan pasangan ganda putra Korea Selatan.

Pertandingan yang akan berlangsung adalah pertandingan tunggal putra andalan Indonesia yaitu Jonathan Christie (Jojo) akan berhadapan dengan pemain tunggal putra China Weng Hong Yang. Ini adalah pertandingan pertama untuk mereka di pertemukan di dalam lapangan, jadi satu sama lain belum pernah bertemu sama sekali.

Pada game pertama Jonathan Christie terlihat tampil lebih percaya diri seperti sebelumnya di laga semi final kemarin. Jojo tampak meyakinkan dengan memberikan perlawanan pada game pertama dengan jarak poin yang cukup jauh dari tunggal putra asal China Weng Hong yang.

Hingga interval game pertama Jojo berhasil mengungguli lawan dengan skor 11-7. Serangan demi serangan tiada henti terus di berikan oleh Jojo kepada Weng Hong Yang, sehingga terlihat pemain tunggal putra China tertekan dan tidak maksimal dalam membuat perlawanan. Weng Hong Yang malah sering melakukan kesalahan sendiri yang memberikan keuntungan kepada Jonathan Christie.

Setelah interval game pertama selesai, penampilan Jojo selalu on tracking dalam menggempur daerah pertahanan dari lawan. Jojo sering memberikan rally lob panjang dan membangun serangan hingga ketika kesempatan itu datang ia langsung mengeksekusi menjadi sebuah poin.

Game pertama pun berhasil direbut oleh Jonathan Christie dengan skor 21-12. Jarak poin yang terlalu jauh pada awal laga membuat tunggal Putra China Weng Hong Yang kewalahan untuk mengejar dan frustasi. Jojo terlihat mengganas dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainannya.

Jojo harus puas berada di posisi runner-up (Foto: badmintalk)
Jojo harus puas berada di posisi runner-up (Foto: badmintalk)

Game kedua dimulai, tunggal putra asal China Weng Hong Yang memulai laga dengan lebih berani dan agresif. Terlihat pada pola permainan yang terlah berubah dan berbeda dengan permainan di game pertama. Hingga angka poin di awal pertandingan dikuasai langsung oleh Weng Hong yang 5-0.

Jonathan Christie tidak terlihat panik dan cemas dengan melihat keunggulan dari lawannya. Jojo mulai membangun strategi dengan berusaha bermain tenang dan mencoba mencuri satu demi satu poin dari lawan. Hingga Jojo berhasil untuk mengejar dan mendekati ketertinggalan poin lebih dekat dengan lawan.

Di interval game kedua Weng Hong Yang berhasil mengungguli poin dari Jonathan Christie dengan skor 10-11. Setelah interval Jojo terlihat mulai bangkit dan mengejar poin lawan dengan berhasil merebut satu demi satu poin, Jojo pun berhasil unggul 13-14 dari Weng Hong Yang.

Jojo mulai hilang konsentrasi pada poin-poin kursial di game kedua, ia sudah unggul dari lawan tapi Jojo selalu melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan lawan yang berhasil menyamakan kedudukan poin menjadi 19-19. Lima kesalahan beruntun dilakukan oleh Jojo dengan error selfing dalam menantang lawan.

Game kedua pun berhasil direbut oleh Weng Hong Yang dengan skor 21-19. Dengan hasil ini Jonathan harus dipaksa oleh tunggal putra asal China untuk bermain rubber game. Game kedua banyak evaluasi yang harus diperbaiki Jojo pada game penetuan annti, tidak bisa lagi melakukan kesalahan sendiri dan mati langkah.

Pertandingan berlanjut kepada game penentu untuk bisa menentukan siapa yang akan berhasil merebut game ketiga dan menjadi sang juara di Korea Open Superseries 500. Weng Hong Yang memulai laga dengan lebih percaya diri karena ia berhasil merebut game kedua dan memaksa Jojo untuk bermain rubber set.

Jojo harus tetap menjaga konsentrasi dan konsistensi pukulan serta serangan untuk bisa menghasilkan sebuah poin. Game ketiga pun di ungguli oleh Weng Hong Yang hingga jeda di interval 11-7. Jojo harus lebih keras an berkonsentrasi dalam mengatur serangan untuk merebut kemenangan.

Serangan pukulan yang dimainkan oleh Weng Hong Yang lebih berani dan terus menggempur daerah pertahanan Jojo. Permainan netting yang diperlihatkan oleh Weng Hiong yang selalu membuat Jojo melakukan kesalahan dan tidak bisa mengembalikan bola ke medan lawan.

Dengan ketertinggalan empat poin membuat Jojo berusaha untuk tenang, ia selalu berusaha untuk mencuri satu poin demi satu poin untuk bisa mengejar dan mendekati poin Weng Hoing Yang dengan skor 16-15. Pertandingan semakin tegang dan seru, terlihat Weng hong Yang mulai tertekan dan kebingungan dengan perubahan pola permainan yang dimainkan oleh Jojo.

Jojo memiliki kelemahan ketika lawan sudah berhasil dikejar poinnya, setelah itu ia dengan mudah hilang konsentrasi dan melakukan kesalahan sendiri dan kembali kehilangan poin. Kesempatan ini sangat dimanfaatkan dengan baik oleh Weng Hong Yang dalam merebut game ketiga dengan kemenangan 21-15.

Sungguh hasil yang sangat mengecewakan tapi Jojo sudah mealkukan yang terbaik untuk bisa melangkah jauh hingga ke babak Final. Jojo akhirnya dikalahkan oleh pemain non unggulan yang memiliki peringkat 156 di BWF. Padahal pada babak kedua tadi sudah ada peluang untuk Jojo merebut game kedua dan mengakhiri pertandingan dengan straight game, tapi sesuai dengan kelemahan Jojo yang saya bilang tadi hasilnya berubah,

Dengan hasil ini mungkin akan ada perbaikan dan evaluasi yang serius untuk Jonathan Christie setelah pertandingan Korea Open Superseries 500. Weng Hong Yang berhasil meraih gelar juara dan Jojo menjadi harus puas pada posisi sebagai runner-up di turnamen kali ini.

Semoga kedepannya Jonathan Christie bisa kembali kuat dalam menghadapi turnamen yang ada di depannya. Pada sektor tunggal putra sudah mulai kompetitif dengan banyaknya bermunculan pemain muda dari negara lain, seperti Loh Kean Yew, Lakhsya Sen, Kunlavuth, Anders Antonsen dan masih banyak lagi.

Tetap semangat dan semoga di lain kesempatan bisa meraih gelar dan menajdi juara. Salam Olahraga

Pekanbaru, 10 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun