Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Tokoh Ulama Rinduan Sejuta Umat, Ajaran dan Tausiyah yang Menggugah

8 April 2022   17:00 Diperbarui: 9 April 2022   05:02 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Mukaram Syekh Ali Jaber (Foto : CNN Indonesia)

Ulama merupakan pemuka agama atau panutan agama yang bertugas untuk mengayomi, membina, dan membimbing umat islam baik dalam masalah-masalah agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan, hal ini berkaitan baik itu dari sisi keagamaan maupun social kemasyarakatan.

Tidak banyak ulama yang memiliki daya pikat yang menawan dengan cara penyampaian tausyiah atau ceramah yang ingin disampaikan kepada umat muslim. Tak khayal jika nama-nama berikut memiliki tempat dihati para jemaahnya untuk selalu ingin mendengarkan dan bertemu langsung kepada beberapa ulama yang akan saya sebutkan satu per satu di artikel kali ini.

Ulama di Indonesia tidak sedikit jumlahnya, tapi yang memiliki kharismatik dan keunikan dalam penyampaiannya pada saat berdakwah hingga gaya hidupnya pun tak luput menjadi sorotan dan contoh. Berikut nama-nama para ulama yang memiliki kharismatik dan daya tarik menawan dalam setiap berdakwa dimana pun di seluruh Indonesia. ketika mereka telah tiada, semua umat masih merindukannya dan ingin kembali melihat penampilan mereka di berbagai platform yang menyimpan kenangan akan diri mereka.

H. Muhammad Jefri Al Buchori atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Ustadz Jefri Al Buchori a.k.a Uje. Ulama satu ini memiliki daya tarik sendiri dengan berbagai perjalanan dan pengalaman spiritualnya sebelum ia menjadi seorang yang di kenal sebagai pendakwah. Berawal  dari seorang mantan preman yang memiliki sisi gelap yang membuat perjalanan kehidupannya di bolak balikan oleh Allah SWT hingga ia menjadi seorang penceramah kondang di ibu kota dan dikenal banyak oleh semua orang di Indonesia.

Uje memiliki kharismatik dan cara dakwah yang sangat kuat, menyentuh dan memiliki suara yang indah. Ketika ia sudah mengeluarkan suaranya untuk membacakan kalam Al Quran, maka orang-orang yang akan mendengarkan ceramah atau kajiannya langsung terpukau dan terpana dengan mendengar merdu dan indahnya suara yang di keluarkan dalam balutan lantunan ayat-ayat suci Al Quran dengan penuh irama.

Dengan memiliki suara yang indah beliau juga mengeluarkan beberapa album religi untuk didengarkan oleh semua orang. Lagu-lagu yang ada di dalam album itu semuanya laku dipasaran dengan nyanyian berisi shalawatan, lirik pesan dan dakwah yang memiliki makna sangat besar untuk kehidupan di dunia ini. Sebut saja I'tiraf, Bidadari Surga, Sepohon Kayu dan masih banyak lagi.

Pada 26 April 2013, seluruh umat muslin yang ada di Indonesia dan seluruh negara Asia Tenggara mendapatkan kabar duka atas kepergian Uje untuk selamanya. Tepat bulan ini adalah Sembilan tahun kepergian sang ulama menghadap sang kahlik untuk selamanya. Semua umat merasa berduka kala itu dan merasa tidak percaya akan kepergian sang ulama yang begitu cepat dan tidak pernah ada yang menyangka. Uje meninggalkan seorang istri bernama Pipik Dian Irawati. Dengan empat orang anak yang masih kecil dan membutuhkan kasih sayang dari seorang sosok ayah.

Al Mukaram Arifi Ilham (Foto : dream.co.id)
Al Mukaram Arifi Ilham (Foto : dream.co.id)

K. H. Muhammad Arifin Ilham lahir pada 8 Juni 1969, adalah seorang pendakwah yang memiliki suara khas serak dengan lantunan dzikir yang dapat menggugah hati para jemaah yang mengikutinya. Ia mendirikan sebuah majelis taklim bernama "Adz-Zikra pada tahun 2000.

Ustadz Arifin Ilham mulai dikenal dengan seringnya muncul di layar kaca ketika mengisi dzikir dan doa bersama yang diadakan oleh salah satu televisi. Seorang sosok pendakwah yang memiliki sifat yang tenang, kalem dan ketika ia mulai berdakwah menyampaikan isi ceramah atau kajian yang ingin disampaikan. Maka ia akan mengeluarkan kobaran semangat dari setiap kalimat yang disampaikannya.

Semua orang yang pernah mendengar kajian dan ceramah dari Ustadz Arifin Ilham pasti tahu dan suka dengan caranya berdakwah. Ditambah ketika ia memulai membawa cara doa dan dzikir bersama, semua orang ikut terbuai dan hanyut dalam untaian ayat-ayat suci Al Quran dan dzikir kepada Allah SWT. Tidak ada orang yang tidak akan menitikkan air mata ketika beliau sudah mulai memimpin acara Dzikir dan Doa tersebut.

Di umur 49 tahun tepatnya 22 Mei 2019, Ulama yang memiliki suara serak dan keras ini dipanggil oleh Allah untuk selamanya. Pada saat itu pula seluruh umat di Indonesia kembali ditinggali oleh para ulama yang baik dalam penyampaian dakwah dan memiliki tempat dihati para pecinta kajian yang pernah mengikuti isi ceramah yang pernah disampaikan oleh Ustadz Arifin Ilham.

  • Syekh Ali Jaber

Al Mukaram Syekh Ali Jaber (Foto : CNN Indonesia)
Al Mukaram Syekh Ali Jaber (Foto : CNN Indonesia)

Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang lebih dikenal dengan sebutan Syekh Ali Jaber adalah pendakwah yang memiliki darah campuran keturunan bangsa Arab Saudi dan Indonesia. Namanya dikenal ramai oleh banyak orang ketika ia muncul sebagai salah satu juri dalam ajang pencarian anak-anak berbakat di hafidz Indonesia yang di siarkan oleh salah satu televisi swasta tanah air.

Sejak saat itu nama beliau sering muncul di berbagai cara dan mengisi tausiah dan ceramah kepada banyak orang. Banyak umat muslim di Indonesia mulai suka dan mengikuti kajian yang disampaikan oleh beliau. Kejadian momen yang paling di ingat tentang Syekh Ali Jaber adalah ketika adanya kecelakaan penusukan atas dirinya, semua orang mengecam perbuatan itu dan beliau berushaa untuk menenangkan umat dengan datang ke salah satu Podcast yang terkenal di Indonesia Close The Door untuk menyampaikan apa yang ingin dia harapkan yaitu kedamaian.

Pada 14 Januari 2021 Syekh Ali Jaber menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan para jamaahnya untuk selama-lamanya. Semua umat muslim kembali berduka pada saat itu, ia di kenal sosok yang rendah hati dan suka dengan anak-anak, penampilannya yang hadir di acara Hafidz Indonesia menjadi sebuah acara yang dinantikan oleh seluruh umat muslim ketika masuk bulan Ramadan. Tahun ini awal pertama acara itu tidak ada sosok yang menjadi panutan dan contoh yang baik untuk anak-anak Indonesia.

Al Mukaram K. H. Zainuddin MZ (Foto : Merdeka)
Al Mukaram K. H. Zainuddin MZ (Foto : Merdeka)

K.H. Zainuddin Hamidi atau yang lebih dikenal dengan panggilan K. H. Zainuddin MZ adalah seorang Dai dan ulama terbaik yang dimiliki oleh Indonesia pada masanya hingga sekarang. Wajar jika nama beliau di juluki sebagai "Dai Sejuta Umat", julukan ini tidak main-main dan benar adanya karena setiap dakwahnya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Setiap kajian atau tempat ceramah yang didatangi beliau selalu penuh dan ramai sesak dipenuhi oleh para Jemaah yang ingin mendengarkan tausyiah dari beliau. Dengan penampilan stelan jas kopiah hitam dengan balutan sorban di pundak tangan adalah ciri khas beliau dalam berpenampilan berdakwah kepada jemaahnya.

Ceramah-ceramah beliau sering kita dengarkan di berbagai masjid dan mushala dalam bentuk kaset. Setiap ceramah agama itu diputarkan oleh berbagai masjid dan mushala pasti semua orang kenal dan tahu bahwa itu adalah K. H Zainuddin MZ yang sedang berceramah, isi ceramahnya selalu menggugah dan memiliki kobaran semangat yang membara dalam menyampaikan.

Ulama yang memiliki julukan "Dai Sejuta Umat" pada tahun 2011 tepatnya 5 Juli, beliau akhirnya dipanggil oleh Allah SWT untuk selamanya. Sontak seluruh umat muslim berbondong-bondong untuk menghadiri pemakamannya dan menghantarkan sang ulama ini ketempat peristirahatan terkahirnya dengan lautan umat manusia. Semua umat muslim tanah air kembali berduka untuk kesekian kalinya, satu per satu orang-orang pilihan dipanggil dan meninggalkan jemaahnya untuk selamanya.

  • Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka)

Al Mukaram Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Foto : Muhammadiyah)
Al Mukaram Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Foto : Muhammadiyah)

Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Hamka, lahir di Sungai Batang, 17 Februari 1908. Hamka adalah sosok ulama, politisan, dan sastrawan yang sangat terkenal di Indonesia. perjalanan karirnya sebelum menjadi seorang ulama ia adalah seorang wartawan, penulis dan pengajar.

Hamka juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama dan aktif dalam kegiatan Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Hamka juga sosok yang memiliki kharismatik dan pemikiran yang sangat luar biasa dalam berdakwah, hingga ia banyak mendapatkan anugrah dari Universitas Al Azhar dan Universitas Nasional Malaysia sebagai gelar doctor kehormatan.

Selain berdakwah sebagai ulama, Hamka juga dikenal dalam dunia literasi dengan berbagai macam karya fenomenal. Sebut saja karyanya yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah, Tenggelamnya Kapal van Der Wijck, Terusir, Merantau ke Deli hingga yang poaling termahsyur karyanya adalah Tafsir 30 Juz yang diberi nama Tafsir Al Azhar.

Hamka meninggal pada usia 73 tahun di tanggal 24 Juli 1981. Dengan segala pencapaian dan perjalanan kehidupan dalam dunia dakwah, ia dikenal sebagai ulama yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan dunia Islam di Indonesia. Seorang sosok tokoh yang memiliki karakter yang keras dan memiliki budi pekerti yang luar biasa, wajar jika ia dikenang hingga sampai saat sekarang. Saya termasuk salah satu pecinta dan pengagum sosok Hamka sebagai penggiat literasi di Indonesia.

Nama-nama ulama yang saya sebutkan diatas adalah sosok para ulama yang memiliki tempat di hati para jamaahnya. Wajar jika saat ini masih saja banyak orang yang mengenang dan mencoba untuk memutar kembali karya-karya beliau. Baik itu dari tausiah, musik hingga karya sastra hingga saat ini masih bisa kita temukan di toko-toko buku yang ada di seluruh Indonesia.

Mungkin mereka sudah pergi untuk selamanya tapi kehadirannya selalu terasa di setiap karya dan peninggalan yang telah di wariskannya kepada negeri ini. Betullah kiranya pepatah mengatakan : "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama." Seorang manusia terutama diingat jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatannya ini baik maupun buruk akan tetap dikenal meskipun seseorang itu sudah mati.

Mari sejenak kita luangkan waktu untuk membaca surat Al-Fatiha kepada para ulama yang telah mendahului kita, semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan di berikan tempat yang paling mulia dan tinggi derajatnya insyaallah. Amin ya rabby

"Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana  bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya dari pada meninggalnya satu orang ulama." (HR. Al Thabrani dalam mujam Al Kabir dan Al Baihaqi dalam syu'ab Al Iman dari Abu Darda)

Salam Inspirasi dan Selamat menjalankan ibadah puasa

Pekanbaru, 08 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun