Pada pembukaan acara Nadia Tjoa memakai White Cocktail Dress yang di rancang langsung oleh Ivan Gunawan. Nadia terlihat stunning dan elegan bak ratu yang siap untuk meraih gelar sebagai sang juara. Nadia tampil lebih percaya diri dan meyakinkan dengan wajah yang tenang dan penampilan wajah yang bersemangat.
Kemudia pada babak Top 10, Nadia Tjoa kembali memukau para penonton dengan busana yang dikenakannya. Nadia memakai Kebaya dan kain tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan di sebut dengan Songket. Kebaya ini di desain langsung oleh Ivan Gunawan dengan menggunakan songket hasil kerjasa sama dengan desainer Nita Songket Official.
Nadaia terlihat anggun an elegan dengan perpaduan warna pink cerah yang melambangkan feminism seorang wanita dengan keanggunan kain songket yang dpakai untuk kostum diplomatic. Nadia tampil anggun dan menawan sehingga ia berhasil meraih posisi Top 4 yang siap bersaing dengan negara Hong Kong, Rwanda, dan United State of America.
Pada babak Top 4 Nadia Tjoa memakai evening gown yang diberi nama "The Reminiscence of Golden Phoenix. Eveninng Gown Dress terinspirasi dari Sawunggaling adalah makhluk mitos dari legenda jawa yang menindas kekuatan lembut dan kebijaksanaan yang sering disebut dengan Phoenix. Dress ini kembali di desain oleh Ivan Gunawan yang bekerjasama dengan motif khas dari Iwan Tirta yang berasal dari Bali.
Pada sesi menjawab pertanyaan dari Dewan Juri dan Pidato, Nadia Tjoa terlihat sangat tenang dan bersemangat dalam menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan kepada dunia. Nadia juga tidak lupa menutup pidatonya dengan menyebut slogan Miss Face of Humanity 2022 "Beyond Beautiful, Beyond Powerfull", sontak semua penonton bersorak sorai dan bergema memanggil-manggil dan menyebutkan nama Nadia berulang klai.
Pengumuman Pemenang Miss Face of Humanity 2022
Pengumuman siapa yang akan menajdi Miss Face of Humanity 2022 untuk pertama kali sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh penonton. Nadia dengan balutan busa The Reminiscene of Golden Phoenix" ia tampil stunning dan memukau para orang diseluruh dunia, aura kecantikan dan kepintaran dari Nadia terlihat sangat jelas.
Saingan terberat Nadia Tjoa adalah negara Rwanda yang memiliki perwakilan yang sangat kuat dan pidato yang disampaikannya juga sangat powerfull dan besar makna. Dengan penampilan sebagai kulit hitam dengan kepala pelontos ia berdiri dengan sangat percaya diri dan siap untuk bersaing dengan nadia Tjoa di detik-detik terakhir dua besar.
Setelah pembawa acara menyebutkan nama Nadia Tjoa sebagai Miss Face of Humanity 2022, seluruh pendukung yang ada di disana terdengat bersorak sorai bangga dan haru melihat kemenangan dari nadia. Saya yang melihat acra ini secara streaming di kanal YouTube juga ikut merasakan hal yang sama yaitu bangga dan merinding.
Selamat sekali lagi buat Nadia Tjoa yang telah di nobatkan sebagai Miss Face of Humanity 2022. Selamat juga kepada Ivan Gunawan sebagai Director Yayasan Dunia Mega Bintang bersama team yang telah berhasil make over Nadai Tjoa dari awl terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk ajang kecantikan hingga sampai menjadi sang juara.
Dari pencapaian dan kejadian peristiwa bersejarah ini kita bisa belajar banyak akan beberapa hal. Sesuatu yang dilakukan dengan sepenuh hati dan bersungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang terbaik karena setiap pengorbanan dan usaha tidak pernah mengkhianati hasil akhir seperti yang di perlihatkan oleh Nadia Tjoa bersama Ivan Gunawan dan Team.
Setiap kegagalan yang didapat kita harus sellau berpikir positif dan terus melakukan perbaikan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Ivan Gunawan bersama team telah memberikan contoh itu kepada kita semua, ia terus bangkit meski kegagalan demi kegagalan selalu ia dapatkan tapi semangat dan pantang menyerah membuat ia bangkit dan berhasil membuktikan kepada bangsa ini dengan membawa nama indoneisa lebih dikenal di mata dunia.
