Turnamen Yonex All England Open Badminton Championship 2022 telah selesai di selenggarakan dengan sangat sukses oleh Panitia Penyelenggara. Semua atlet dan official akan bersiap untuk berangkat kembali ke negara asal untuk mempersiapkan diri untuk turnamen selanjutnya Yonex Swiss Open 2022 di Basel.
Selama perhelatan turnamen Yonex All England Open Badminton Championship 2022, banyak tercipta sejarah baru dan catatan-catatan fakta menarik yang seru untuk di simak dan di bahas  bagi para pecinta olahraga bulu tangkis di seluruh dunia. Dari hal-hal yang teknis maupun non teknis, saya sudah merangkum beberpaa catatan fakta menarik untuk diberikan kepada pembaca Kompasiana.
Pemain peringkat nomor satu dunia berguguran di awal turnamen All England 2022
Pemain peringkat satu dunia selalu menjadi sorotan di setiap turnamen sebagai unggulan pertama. Mereka akan menjadi incaran dari seluruh pemain lain untuk bisa mengalahkan dominasi mereka di setiap turnamen.Â
Sikap sportifitas selalu diperlihatkan oleh setiap pemain, mereka akan menajdi lawan ketika berada di lapangan tapi berada di luar lapangan mereka adalah teman dan sahabat.
Pada Yonex All England Open Badminton Championship 2022 pemain unggulan pertama yang gugur di babak pertama, adalah pasangan Ganda Putri asal China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan.Â
Mereka berhasil di kalahkan oleh pasangan muda Korea Selatan Jeong Na Eun/Kim Hye Jong dengan straight game langsung 21-15 dan 21-16. Mereka kalah bisa jadi karena factor kelelahan di German Open mereka dipaksa bermain rubber game oleh Stoeva bersaudara di laga Final.
Pada babak Quarter Final dua pemain unggulan kedua dari Tunggal Putra Jepang Kento Momota dan Pasangan Ganda Putri Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan berhenti langkahnya. Kento Momota berhasil ditaklukkan oleh sang juara bertaha All England tahun lalu Lee Zii Jia asal Malaysia dengan rubber set 21-7, 13-21 dan 21-11.
Sedangkan pada pasangan Ganda Putri Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan sangat mengejutkan bisa dikalahkan dari pemain non unggulan asal India.
Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela berhasil memaksa pasangan Korea Selatan untuk bermain rubber set dan memenangkan pertandingan dengans kor 14-21, 22-20 dan 21-15.
Pada babak Semi Final Tunggal Putri asal Chinese Taipe Tai Tzu Ying berhasil dikalahkan oleh Si Anak Ajaib asal Korea Selatan An Se Young dengan straight game langsung tanpa balas 21-19 dan 21-13. Â S
elain itu pasangan Ganda Putra unggulan pertama Indonesia The Minions berhasil ditaklukkan oleh pasangan juniornya dengan pertandingan rubber set 22-20, 13-21 dan 21-16.
Korban selanjutnya yang ikut serta merasakan kekalahan di babak semi final ini adalah Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taetratanachai asal Thailand.Â
Pemain yang baru naik daun dan berhasil meraih gelar sebagai Juara Dunia bisa dikalahkan oleh pasangan Gnada Campuran Jepang Arisa Higashino/Yuta Watanabe. Mereka  harus mengakui keunggulan lawan dan harus menerima kekelahan dengan straight game langsung 21-14 dan 21-15.
Pemain Non Unggulan Behasil Masuk Semi Final dan Final All England 2022
Pada sektor Tunggal Putra dengan sangat mengejutkan pemain muda asal India Lakshya Sen berhasil masuk hingga babak Final Yonex All England 2022.Â
Ia berhasil mengalahkan rivalnya dari Sourabh Verma, Anders Antonsen, Lu Guangzu (WO) dan Lee Zii Jia. Semua lawan dihadapi dengan sangat baik tapi pada laga Final ia harus akui keunggulan dari Victor Axelsen sebagai pemain yang pernah menjuarai Olimpiade Tokyo 2020.
Pada sektor Ganda Putri  Tressa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela asal India berhasil hingga masuk ke babak Semi final di All England 2022.Â
Mereka berhasil beberapa pemain unggulan sebut saja Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Retired), dan Lee So Hee/See Seung Chan (unggulan ke-2).Â
Pada babak semi final harus mengakui keunggulan pemain muda asal China non unggulan Zhang Suxian/Zheng Yu, mereka kalah dengan straight game langsung 21-17 dan 21-16.
Pada sektor Ganda Putra kita memiliki pasangan muda yang baru memulai debutnya di kejuaraan internasional di level tertinggi yaitu Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana.Â
Mereka akan menjadi regenerasi baru untuk bisas melanjutkan estafet dari pemain Ganda Putra Indonesia untuk bersaing di pentas kejuaraan dunia yang akan datang.
Mereka berhasil mengalahkan lawannya dengan aksi luar biasa dan memukau. Sebut saja lawannya Pramudya Kusumawardana/Yeremia E. Y.Y Rambitan, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (unggulan ke-8), Takuro Hoki/Yugo Kobayasi (unggulan ke-3), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (unggulan pertama) dan berhasil meraih tiket Final All England 2022.Â
Pada babak Final mereka berhadapan dengan The Daddies sebagai unggulan kedua dan mereka berhasil melewati pertandingand engan sangat baik sekali dan membuat kekaguman dari sleuruh penonton yang melihat aksi mereka dilapangan. Mereka berhasil meraih juara di Yonex All England Open Badminton Championship 2022.
Ganda Putra Indonesia mengukir catatan sejarah di All England 2022
Ganda Putra Indonesia selalu tidak habis dengan munculnya banyak pemain baru yang masih muda dan memiliki kualitas yang tidak jauh beda dari para seniornya. Pada Yonex All England 2022 ini Indonesia mengirimkan enam wakilnya untuk bersaing di level tertinggi untuk memperebutkan gelar sebagai juara.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (The Minions), Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Martin (The Babbies), Muhammad Shohibu Fikri/Bagas Maulana (The Bakri) dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia.E. Y. Y Rambitan. Mereka semua adalah squad Ganda Putra yang siap meramaikan persaingan sektor Ganda Putra di level internasional.
Dari awal turnamen ini berlangsung tidak ada satu pun yang akan menyangka jika The Bakri berhasil melewati semua lawannya dengan gagah berani tanpa menyerah sedikit pun.
Pasangan ganda Putra Indonesia berhasil masuk ke babak semi final hingga menciptakan sejarah baru All Indonesia Final sejak 2001. Terakhir kali Ganda Putra Indonesia berhasil buat sejarah ini pada tahun 2001 melalui pasangan Tony Gunawan/Halim Haryanto dan Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana (The Bakri) berhasil membuat catatan sejarah baru dalam karir mereka dan dunia olahraga bulu tangkis. Mereka berhasil meraih gelar pertama mereka di level tertinggi superseries 1000 sebagai pemain non unggulan untuk bisa jadi juara.Â
Prestasi ini mengingatkan awal mula naiknya nama The Minions pada tahun 2017, kita berharap mereka bisa tetap menjaga performance dan bisa jadi pemain yang memiliki kualitas lebih dari para seniornya dan terus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional.
Julukan Baru Untuk Bagas dan Fikri dengan sebutan "The Bakri"
Sebagain para senior sudah mendapatkan nama panggilan akrab yang dibuat oleh apra Badminton Lovers di seluruh dunia. Sebuat saja The Minions, The Daddies, The Babbies hingga the Giant Killer untuk AnthonySinisuka Ginting pada tahun 2018. Kali ini giliran dari Muhammad Shohibul Fikri dn Bagas Maulana yang mendapatkan julukan dari para penggemar.
Setelah usai pertandingan semi-final melawan The Minions (Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo), para wartawan mencoba untuk menanyakan perihal julukan yang diberikan oleh para Badminton Lovers, sehingga mereka mengikrarkan satu nama yaitu The Bakri alias Bagas dan Fikri. Julukan ini resmi dipakai setelah pertandingan semi final melawan The Minions.
Semoga harapan kedepannya The Bakri bisa lebih terus giat berlatih, tidak sombong dan selalu konsisten dalams etiap turnamen yang akan mereka ikuti. Mereka harus tetap menjaga performance sebagai pemain terbaik dan menjadi generasi penerus untuk menggantikan para senior mereka. Jangan pernah puas dan terus berprestasi dan ukir sejarah baru untuk catatan karir mereka di dunia olahraga bulu tangkis.
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana Berhasil Mencetak Sejarah Baru di All England 2022
Yonex All England Open Badminton Championship 2022 adalah debut pertama bagi Muhammad Shohibul Fikri dan bagas Maulana dalam mengikuti serangkaian turnamen di awl tahun ini.Â
Debut pertama ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh The Bakri untuk mencatatkan nama mereka dalam sejarah sebagai pemain non unggulan yang berhasil meraih gelar pertama di All England 2022.
"Saya terharu sampai keluar air mata tidak bisa ditahan karena tidak menyangka bisa juara disini. Gelar ini kami persembahkan untuk Indonesia, PBSI, Pelatih, Keluarga dan orang tersayang yang selalu dukung selama ini." Ujar Muhammad Shohibul Fikri
Gelar pertama ini The Bakri mempersembahkannya kepada Indonesia. mereka tidak pernah menyangka bisa berhasil meraih juara di kejuaraan tertua yang memiliki sejarah luar biasa sebagai turnamen prestisius, dimana seluruh pemain dunia ingin meraih gelar dan mencetak sejarah di turnamen ini. Sang Senior tidak lupa memebrikan selamat dan motivasi kepada mereka setelah berhasil menjadi juara.
"Saya tidak mau bercerita tentang cederasaya, Bagas/Fikri memang bermain sangat bagus. Mereka pantas mendaptkannya. Saya harap mereka bisa konsisten ke depannya, jangan cepat puas dan terus bekerja keras" ujar Muhammad Ahsan pada sesi wawancara usai ceremony di belakang panggung bersama media.
Selamat sekali lagi kepada Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (The Bakri) atas pencapaian kemarin sebagai Juara All England 2022 pada sektor Ganda Putra Indonesia.Â
Salut juga buat The Daddies yang telah berjuang dan menciptakan sejarah kembali untuk All Indonesia Final di All England 2022. Mereka tampil tidak serratus 100% prima tapi mereka berhasil membuat lawan takluk dengan kematangan dan pengalaman selama di lapangan untuk melawan mereka.
Semua atlet beristirahat sejenak untuk mempersiapkan turnamen berikutnya di Yonex Swiss Open 2022 di Basel. Terdengan kabar banyak pemain yang akan mundur karena cedera dan stamina yang belum fit ditambah banyak pemain yang terpapar covid-19 di German Open kemarin.Â
Sebut saja ranchanok Intanon dan Jonathan Christie setelah usai bertanding dan hasil test PCR mereka dinyatakan terpapar Covid- 19 varian Omicron.
Kita berharap semua pemain dan official tetap waspada dan terus menjaga keshatan agar bisa tetap fokus mengikuti berbagai turnamen di dunia. Tetap menjaga protokol kesehatan dan tetap semangat untuk bisa memberikan prestasi yang lebih baik di turnamen berikutnya.
Salam Inspirasi dan Salam Olahraga
Pekanbaru, 21 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H