Malam minggu menikmati sebuah film animasi terbaru dari kolaborasi Walt Disney Pictures dan Pixar Animation Studios lumayan menarik dan sangat bagus sekali dalam mengisi waktu luang bersama keluarga. Film yang saya maksud adalah Film Animasi “Turning Red”, rilis perdana pada 11 Maret di salah satu platform digital Disney + Hotstar yang berlangganan dan bekerjasama dengan Telkomsel untuk bisa menikmati fitur ini sepuasnya.
Film “Turning Red” disutradarai langsung oleh Domee Shi dengan menggaet pengisi suara dari aktor dan aktris yang berasal dari Asia. Sebut saja Rosalie Chiang, Sandra Oh, Ava Morse, Hyein Park, MaitreyiRamakrishnan, Orion Lee, Tristan Allerick Chen, Lori Tan Chinn, Mia Tagano, Sherry Cola, Lillian Lim, James Hong, Jordan Fisher Topher Ngo dan masih banyak lagi yang berhasil dalam membantu film ini agar menjadi lebih berwarna dan hidup lagi dalam setiap kisah yang ditampilkan pada film ini.
Film “Turning Red” karya Domee Shi
Film “Turning Red” merupakan sebuah kolaborasi animasi dari dua studio film ternama didunia yang selalu berhasil dalam membuat para penontonnya takjub dan memiliki kesan setelah menonton film ini sampai selesai.
Disney dan Pixar akan memperkenalkan seorang tokoh anak perempuan memiliki usia 13 tahun yang diberi nama Mei Lee/Meilin (Rosalie Chiang), ia adalah sosok anak muda yang pintar, kutu buku dan memiliki kepercayaan diri yang sangat kuat dan juga memiliki tiga orang sahabat yaitu Miriam (Ava Morse), Priya (Maitreyi Ramakrishnan) dan Abby (Hyei Park).
Meilin memiliki rasa dilemma dalam dirinya ketika ia beranjak remaja, antara berbakti dengan menuruti keinginan ibunya dan masa remajanya bersama sahabat dan teman-temannya. Dibalik keceriannya sebagai anak perempuan yang baik tetapi ia memiliki sebuah rahasia besar dalam keluarga besarnya, sehingga ia harus menjalani semua itu dalam waktu yang bersamaan dengan dilemma yang sedang dihadapinya dalam menjalani kehidupan layaknya hidup normal sebagai manusia biasa dan seorang remaja.
Film “Turning Red” memiliki alur cerita yang sangat menarik dan berhasil dalam membuat para penontonnya penasaran dengan ending dari alur cerita yang ditulis langsung oleh Domee Shi, Julia Cho dan Sarah Streicher. Plot twist film ini sangat bagus sekali dalam membawa mood para penontonnya dari awal hingga selesai, benang merah dalam film ini juga tidak bisa ditebak akan mau dibawa kemana ending film ini berakhir.
Jika kalian para pembaca Kompasiana ingat dengan film animasi dari Disney seperti Film Brave, film ini hampir memiliki kesamaan tapi dengan kemasan cerita dan nuansa yang berbeda. Film ini memiliki kesamaan dalam kategori film keluarga yang memiliki cerita drama dan musikalitas yang tinggi.
Terlihat dalam merepresentasikan alur cerita yang menarik dan berani tampil berbeda dengan karya dari film sebelumnya. Semua karakter dalam film ini juga memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri kepada para penontonnya sehingga bisa betah menikmati film ini dari awal hingga akhir.
Sinematografi dan Visual dari Film “Turning Red” tidak usah diragukan lagi kualitas dan hasilnya, karena Disney dan Pixar adalah dua Production House yang selalu berhasil memberikan tontonan yang baik dan bagus sekali dalam memberikan setiap momen adegan scene dari masing-masing karakter yang ada di dalam film ini.
Saya tidak akan pernah kecewa dengan hasil visual effect dan senimatografi yang diberikan ke dalam film ini, sangat smooth dan bersih dalam setiap transisi dari masing-masing adegan yang ditampilkan dari masing-masing tokoh dalam setiap scenenya.
Dalam film Animasi Disney tidak menarik jika tidak ada sebuah lagu atau iringan music scoring yang indah dalam mengiringi setiap scene dan adegan yang ada dalam setiap alur cerita ditampilkan. Disney dan Pixar berhasil dalam mengambil momen dari virus K-POP yang sedang melanda dunia anak muda saat ini.
Seluruh lagu yang ditampilkan dalam film ini saya sangat enjoy dalam menikmati jalan cerita di film ini, Original Soundtrack film animasi ini juga mengambil lagu-lagu yang memiliki arti dan makna yang sesuai dalam isi cerita film ini.
Film "Turning Red" mengangkat Tema Budaya Negara Asia
Disney dan Pixar terlihat bertransformasi dalam mengangkat atau membuat sebuah cerita dengan latar belakang dari sebuah budaya atau seni dari sebuah wilayah negara. Kali ini mereka berhasil dalam mengangkat tema Asia dalam mengembangkan cerita pada Film “Turning Red”.
Film ini juga sama dengan kisah Film animasi Mulan yang mengambil budaya Asia dari negara China, terlihat dari ornament dari film ini seperti tampilan seekor hewan Panda yang berasal dari Negara Tirai Bambu. Dalam film ini juga ada memperlihatkan sebuah ritual yang pernah kita saksikan dalam kebudayaan China pada dinasti tertentu, hal itu dikemas dengan sangat menarik dan baik sekali.
Kemudian film ini juga berhasil dalam melihat trend yang sedang lagi hits pada zaman saat sekarang ini yang disukai oleh anak-anak muda alias generasi mileniel dengan adanya demam Boy Band K-Pop, dan semua hal itu dikemas dengan cara kekinian dan sangat berhasil ditampilkan oleh Disney dan Pixar dalam mempresentasikan apa yang akan menjadi target penonton serta tujuan dalam film ini.
Sebelumnya kita ketahui film Disney selalu memiliki sosok iconic Princess atau Puteri Dongeng yang cantik. Semua cerita diangkat dari imajinasi penulis dan diambil dari beberapa cerita dongeng anak-anak yang divisualkan dalam bentuk sebuah film animasi. Disney sudah berani dalam berimproviasi dengan mengangkat tema yang berbeda, seperti Enchanto, Raya and The Last Dragon, Coco, Moana dan masih banyak lagi.
Film “Turning Red” juga berhak dalam mengambil hati para penonton dan penggemar dari semua film Disney. Film ini juga layak untuk diapresiasi dan memiliki tempat yang sama kepada setiap orang yang telah menonton film ini dari awal hingga selesai. Dengan durasi satu jam empat puluh menit penonton tidak akan merasakan lamanya durasi karena film ini penuh dengan nilai pesan, cinta dan makna kehidupan.
Film "Turning Red" tentang Persahabatan, Keluarga dan Cinta
Nilai persahabatan ini terlihat dalam kisah Meilin bersama ketiga sahabat dekatnya yaitu Miriam, Priya dan Abby. Mereka menjalani pertemanan dengan berbagai karakter dan penampilan yang berbeda dari satu dengan yang lainnya. Mereka saling melengkapi dan memberikan dukungan yang baik kepada masing-masing sahabatnya tanpa membeda-bedakan.
Dalam menjalani hubungan persahabatan selalu ada yang namanya perselisihan, pertikaian dan perkelahian antara satu dengan yang lainnya. Tapi, mereka memiliki cara yang unik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut tanpa harus berakhir dengan perpisahan melainkan mencari cara terbaik untuk bisa saling mengerti, memaafkan dan bertanggung jawab dalam mengakui dari setiap kesalahan yang telah diperbuat.
Hal yang paling berhasil dalam menikmati sebuah film animasi dan selalu kena dengan setiap momen adalah dialog antara orang tua dan anak. Kejadian ini terlihat pada hubungan Meilin dengan Ibunya, di lain kesempatan apa yang sedang terjadi dari mereka ternyata memiliki keterkaitan dengan jalan hidup orang tua yang dahulu dari sang ibu. Film ini berhasil membuat para penontonnya termasuk saya bisa menitikkan air mata dengan menampilka sebuah scene dan dialog yang menyentuh tanpa disadari langsung oleh penontonnya.
Hubungan persahabatan dan Keluarga selalu dibarengi dengan jalinan kasih sayang dan cinta yang tulus. Film Turning Red berhasil menampilkan perpaduan dari kedua sisi ini kedalam sebuah cerita yang memiliki pesan dan nilai yang penuh makna, film ini juga berhasil dalam menumbuhkan rasa cinta penonton ketika memaknai sebuah arti persabahatan dan pentingnya keluarga dalam sebuah kehidupan yang ada.
Film “Turning Red” saya rekomendasikan kepada seluruh para pembaca Kompasiana dan para pecinta film animasi. Film Ini saya beri rating 9/10, karena saya sangat suka dengan alur cerita yang memiliki plot twist yang susah ditebak dan membuat para penontonya berpikir dan berimajinasi sendiri dalam berspekulasi akan dibawa kemana film ini, tapi setelah melihat ending dari film ini ternyata berbeda dan penonton akan melihat banyak kejutan yang terjadi didalamnya.
Selain itu film ini memiliki visual dan sinematografi yang baik sekali dalam memanjakan mata penontonnya dengan tampilan perpaduan animasi yang indah dan menarik untuk dinikmati bersama keluarga dalam mengisi waktu libur akhir pekan. Apalagi film ini memiliki soundtrack yang terdiri dari beberapa lagu easy listening dan setelah menonton rasa ingin tahu dengan judul lagu tersebut dan siapa penyanyinya berhasil membuat para penonton enjoy melihat film ini dari awal hingga akhir.
Film “Turning Red” tidak tayang di bioskop ya, film ini hanya ada di platform digital berlangganan milik Disney yaitu Disney + Hotstar. Film ini sudah bisa dinikmati oleh seluruh pengguna Telkomsel karena provider ini secara langsung memiliki program kerja sama dengan pembelian paket kuota untuk berlangganan secara langsung dan bisa menikmati seluruh film yang ada di dalam platform tersebut.
Film animasi ini bisa dinikmati oleh semua umur. Jadi dari pada bingung mau kemana dalam situasi pandemic begini, lebih baik dirumah aja sambil menikmati berkumpul bersama seluruh anggota keluarga dengan menyaksikan film animasi keluarga terbaru dari Disney dan Pixar yang sudah bisa dinikmati sejak awal rilis pada tanggal 11 Maret kemarin. Saya jamin tidak akan mengecewakan!
Salam Inspirasi dan Selamat Menonton
Pekanbaru, 13 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H