Sebagai makhluk social kita dibekali dengan akal pikiran untuk bisa melakukan sesuatunya dengan baik dan benar. Menghargai dan menghormati merupakan sikap yang wajar dilakukan oleh semua orang, termasuk dalam menjalin sebuah hubungan dengan pasagannya. Setiap orang ingin dihargai dan dihormati tapi yang akan menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah menghargai dan menghormati orang lain yang ada di sekitaran kita, termasuk juga dengan pasangan atau yang sudah berumah tangga.
- Melakukan tindakan kekerasan
Melakukan sebuah tindakan kekerasaan sdah tidak diperbolehkan apalagi telah melakukannya secara fisik dan mental. Hal ini bisa dilaporkan sebagai tindakan pidana yang memiliki undang-undang untuk menindak lanjuti perbuatannya tersebut. Orang yang suka melakukan kekerasan akan dengan mudah melakukanya dengan pasangannya. Biasanya korban ini lebih banyak dialami oleh orang-orang yang sudah membina rumah tangga, tapi tidak menutup kemungkinan dalam hubungan berpacaran acap kali terjadi dan salah satu pasangan melakukannya.
- Intimidasi
Intimidasi meruka sikap penekanan terhadap salah satu pasangan karena ia memiliki sebuah power atau kekuatan yang bisa menekan atau mengintimidasi pasangan untuk melakukan sesuatu hal yang ingin diperolehnya. Tapi hal ini lebih banyak didapatkan pelakunya adalah laki-laki, ada juga perempuan tapi tidak terlalu banyak karena perempuan memiliki sikap mengintimidasi jika ia memiliki power keluarga yang kuat dan memiliki peran banyak dalam hubungan atau rumah tangga mereka. Intimidasi juga termasuk salah satu dari perilaku dalam Toxic Relationship.
Jika hubungan tidak baik-baik saja, mengapa harus diam dan tetap dipertahankan ?
Alasan banyak orang bilang karena masih cinta dan sayang! tapi apa ia kalian akan sanggup menerima semua perlakuan yang tidak baik dari pasangan kalian seumur hidup. Pasti tidak mungkin dong mau menerima dan legowo untuk menerima sikap dan perlakuan dari pasangan tersebut. Sekali dua kali boleh lah tapi jangan sampai merugikan diri kalian dan orang-orang disekitar juga termasuk para orang tua.
Semua masalah masih bisa dibicarakan dengan membangun komunikasi yang baik terhadap sesama pasangan kita. Jika tidak berhasil ya kalian harus berani mengambil tindakan yang benar untuk bisa menyelamatkan diri dari Toxic Relationship. Jangan bersikap diam karena itu bukanlah akhir dari segalanya, karena semua masalah memiliki cara dan jalan keluarnya masing-masing.
Semua yang terjadi dalam sebuah hubungan memiliki sebab akibat yang harus kita ambil. Jangan mau terjebak pada lobang yang sama dengan melakukan sebuah tindakan kebodohan yang dapat merugikan orang-orang yang ada disekitar kita, terutama pasangan kita. Lebih baik memutuskan diawal dari pada telah terlanjur dalam bahtera rumah tangga, permasalahan akan semakin rumit dan bisa bikin stress sendiri hehehhee lebih baik ketika pas pacaran sudah keliatan aslinya memiliki toxic lebih baik segera ditinggalkan dan berusaha mencari yang lebih baik.
Makanya jangan pernah memberikan banyak hal lebih kepada pasangan kit ajika belum yakin dengan sosoknya apalagi masih dalam pacaran. Berpacaranlah dengan sewajarnya tanpa harus menuntut ini itu, bangunlah komunikasi yang baik dan tampillah apa adanya di depan pasangan kita. Banyak kejadian sifat asli pasangan keliatan ketika sudah hidup dalam berumah tangga yang sudah tinggal satu atap dengannya untuk selamanya.
Tetap hati-hati dan waspadalah dengan Toxic Relationship ini karena tidak baik dalam membangun sebuah kehidupan yang diinginkan oleh banyak orang. Kenali dul baik-baik pasangan mu, jangan mudah tertip dengan tampilan luarnya. Ingatlah pesan orang terdahulu mengatakan "lihatlah orang itu dari keluarganya, agamanya dan bibit bebet dan bobotnya, bukan materi atau uangnya."
Materi tetap penting tapi janga dijadikan patokan standar dalam memilih pasangan kalian. Harta tahta dan semua yang berhubungan dengan materi hanyalah bersifat sementara bukan selamanya. Jadila orang bijak dalam melakukan setiap tindakan yang ingin kalian lakukan, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan banyak hal.
Salam Inspirasi, Irfan Fandi
Duri, 14 Februari 2022