Pramoedya Ananta Toer juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan International, sebut saja Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS (1988), The FUND for Free Expression, New York, AS (1989) hingga Centenario Pablo Neruda, Chili (2004). Tidak sampai disitu Pramoedya Ananta Toer juga pernah meraih medali dari Filipina.
Dalam perkembangan dunia literasi saat ini masih banyak Pekerjaa Rumah yang harus dilakukan oleh Pemerintah. Banyak hal yang perlu diperbaiki terutama untuk masalah pembajakan buku yang semakin marak terjadi dan dilakukan secara terang-terangan. Karya-karya dari para penulis termasuk Pramoedya Ananta Toer menjadi korban dalam beberapa kasus yang berani memperjual belikan dengan harga murah dan kualitas yang buruk sekali.
Daya minat baca Indonesia sangat tinggi tapi yang menjadi permasalahannya adalah harga buku yang semakin mahal dan tidak sanggup untuk beberapa kalangan membelinya. Sehingga mereka yang tidak sanggup dengan terpaksa banyak membeli dari online dengan harga murah tapi kualitas buruk alias bajakan. Saya juga pernah tertipu dari salah satu penjual buku online dari platform digital, tapi itu akan menjadi pengalaman pertama dan terakhir.
Saya berharap sosok Pramoedya Ananta Toer dalam berani menyuarakan pemikirannya dalam menghasilkan sebuah karya merupak satu cara terbaik dalam menyampaikan aspirasi kepada petinggi negeri. Dulu dengan beraninya beliau sempat pernah dibungkam dan dipenjara oleh pemerintah yang berkuasa.
Sekarang zaman telah berubah menjadi demokrasi yang mana semua orang berhak unutk bersuara dalam menyampaikan keresahan dan pemikirannya untuk disampaikan melalui media tulis. Semangat Pramoedya Ananta Toer perlu dicontoh dan menjadi panutan bagi anak-anak muda milenial saat ini.
Selamat ulang tahun bapak sastrawan Indonesia Pramoedya Ananda Toer, nafas dan semangat beliau dalam memajukan dunia literasi perlu dicontoh dan diteladani oleh para penggiat literasi. Saat ini kita masih memiliki penulis hebat lain yang memberi contoh kepada generasi muda saat ini, kita masih memiliki Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy), Dewi Dee Lestari a.k.a Dee, Akmal Nasery Basral a.k.a Uda Akmal, dan masih banyak lagi.
Salam inspirasi dan Salam Literasi
Pekanbaru, 06 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H