Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Bisa Apa (Jilid 2) : 18-0 Bukti Keinginan Instan Tanpa Butuh Proses

23 Januari 2022   11:10 Diperbarui: 23 Januari 2022   11:14 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : BeritaSatu.com | Ilustrasi Timnas Wanita Indonesia berhasil lolos di kualifikasi Piala AFC Women's Asian Cup

"Terkadang dikala kita harus membuka luka. Disterilkan terlebih dahulu. Agar mampu menerima proses dari sebuah penyembuhan."

Kalimat diatas cocok untuk mendieskripsikan apa yang sudah dilakukan oleh Exco PSSI Haruna Soemitro yang santer belakangan kemarin sempat heboh dengan ucapannya tentang blak-blakan membahas tentang evaluasi dari penampilan Timnas Indonesia di Kejuaraan Piala AFF Suzuki Cup 2020 di Singapura.

Nama Haruna dan PSSI sempat menjadi trending topik di beberapa headline di media cetak hingga media social trending di Twitter. Haruna menyampaikan bahwa hasil yang telah diupayakan oleh Pelatih Shin Tae Yong (STY) sama halnya dengan pelatih sebelumnya yang menghandle Timnas tanah air. Ia sempat memberikan statement bahwa PSSI menginginka sebuah kemenangan tapa harus ada proses yang dijalani.

Hal ini sangat mustahil bila ditelusuri lebih mendalam tentang sebuah pernyataan diatas dalam menggapai sesuatu yang ingin kita capai. Setiap hal yang ingin kita raih selalu harus menjalani yang namanya proses agar bisa mencapai sesuatu hal yang ingin kita gapai di masa yang akan datang. Tidak mugkin orang bisa kaya hanya berpangku tangan menunggu hujan duit jatuh dari atas langit. Ini sungguh tidak masuk akal! Mustahil

Piala Asia Wanita AFC Cup di India

Sumber foto : BeritaSatu.com | Ilustrasi Timnas Wanita Indonesia berhasil lolos di kualifikasi Piala AFC Women's Asian Cup
Sumber foto : BeritaSatu.com | Ilustrasi Timnas Wanita Indonesia berhasil lolos di kualifikasi Piala AFC Women's Asian Cup

Piala AFC Women's Asian Cup 2022 resmi dibuka pada tanggal 20 Januari kemarin yang berlangsung di India. Turnamen bergengsi ini dilaksanakan pada 20 Januari-06 Februari dengan diikuti dari dua belas negara yang ada di Asia, seperti India, Japan, Australia, China, Thailand, South Korea, Filipina, Vietnam, Chinese Taipe, Myanmar, iran dan Indonesia.

Kejuaraan ini telah masuk dalam seri edisi ke dua puluh pelaksanaannya sejak tahun 1979. Indonesia terakhir kali mengikuti kejuaraan ini pada tahun 1989, kini Timnas Wanita Indonesia kembali menngunjukka diri sebagai salah satu peserta dalam kejuaraan bergengsi ini di India.

Apa yang terjadi ? pada laga awal Timnas Indonesia habis babak belur di pecundangi oleh negara Australia dengan hasil skor 18-0  tanpa balas sedikit pun oleh Timnas Indonesia. Sungguh sebuah hal yang memalukan tapi apa daya kita masih tetap memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia yang telah berjuang semaksimal mungkin di Kejuaraan Piala AFC Women's Asian Cup 2022.

Saya melihat hasil pertandingan dan permainan yang diperlihatkan oleh Timnas Indonesia jauh level dengan lawannya yang sudah memiliki pengalaman yang luar biasa. Saya yakin nitizen Indonesia pasti bingung dengan sikapnya harus bagaimana ? hahahhaa mendukug atau membully, tapi menurut saya alangkah baiknya tetap memberikan dukungan serta perhatian dan semangat kepada mereka yang telah berjuang. Setidaknya hargai sebuah proses yang telah mereka jalankan.

Apa yang salah dari hasil pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFC Wimen's Asian Cup 2022

Sumber foto : Indosport.com | Ilustrasi Penampilan Timnas Wanita Indonesia di Lapangan hijau
Sumber foto : Indosport.com | Ilustrasi Penampilan Timnas Wanita Indonesia di Lapangan hijau

Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam negeri ini turnamen untuk liga sepak bola wanita belum ada atau tidak ada sama sekali dipertandingkan. Tiba-tiba PSSI menampilkan wakil-wakil srikandi muda untuk berlaga dan bertanding di kejuaraan bergengsi di Asia. Bagaimana ingin menghasilkan sebuah prestasi sedangkan wadah atau sarananya untuk mendukung pemain tidak ada sama sekali.

Jangan mengurusi masalah prestasi pemain dulu deh, PSSI saja tidak becus dalam mengelola sebuah liga pertandigan yang ada di tanah air. Masih banyak PR dan hal-hal faktor lain yang masih perlu diperbaiki dan perlu di evaluasi lebih jauh lagi agar bisa mendapatkan sebuah prestasi dan hasil yang ingin kita raih bersama sesuai dengan harapan kita bersama.

Pemain hanya bisa mengeluarkan segala kemampuan yang ada dimiliki dalam diri mereka. Jika kemampuan itu ada mereka juga butuh sarana pendukung lain, seperti tempat latihan, pertandingan hingga laga uji coba persahabatan dengan lawan yang akan dihadapi pada masa senggang. Untuk apa hal itu dilakukan karena bisa melatih rasa percaya diri mereka dan mengasah batas kemampuan yang mereka miliki serta mengevaluasi penampilan dan membuat strategi baru dalam membangun taktik dalam sebuah pertandingan di masa yang akan datang.

Hasil yang baik selalu melewati yang namanya proses panjang untuk bisa tampil maksimal. Bukan tiba-tiba muncul ke permunkaan dan berharap tinggi agar harus bisa mendapatkan gelar juara seperti yang di inginkan oleh orang-orang yang memiliki kepentigan pribadi untuk kepuasan dirinya sendiri. Itu hal mustahil dan tidak akan mugkin terjadi.

PSSI bisa apa sekarang ?

Saya bukan memandang rendah akan kemampuan dari sebuah organisasi atau seseorang dalam menilai. Tapi mereka sendiri yang memperlihatka kualitas dan kebodohan mereka dalam bersikap dan berucap di depan halayak ramai dengan pemikiran mereka. Sekarang setelah kejadian ini apa mereka sanggup untuk diudang dan berkomental hal sama dengan Timnas Indonesia di Piala AFF Suzuki Cup 2020 kemarin.

PSSI dan Exco nya ingin mendapatkan gelar juara tapi sikap mereka yang tidak bisa menghargai sebuah proses adalah sebuah kepercayaan diri yang bullshit dan tidak pantas mereka sampaikan di depan umum. Semua para pecinta olahraga sepak bola pasti ingin Timnas kita jadi juara, tapi yang menjadi masalahnya selalu terlihat dari mental dan sikap pemain yang masih terlihat belum siap untuk mengemban gelar sebagai sang juara.

Dengan hasil pertandingan kemarin dari Timnas Wanita lawan Australia, PSSI harus berkaca kembali, mengevaluasi dan berbenah diri untuk bisa memperbaiki di masa yang akan datang. Jangan memaksakan kehendak atau kemauan dari hawa nafsu pribadi, berpikirlah untuk rasional dan melakukan hal-hal yang penting untuk bisa memajukan olahraga ini bisa menjadi lebih baik dan solid di kemudian hari.

Timnas Indonesia memiliki potensi pemain yang terbaik dengan segala kemampuan dan skill yang mereka tampilkan dan bisa kita lihat dan nikmati di setiap penampilan mereka di pertandingan. PSSI harus berbenah dalam masalah internal terlebih dahulu, seperti merekrut orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Setelah itu PSSI baru bisa memperbaiki liga-liga yang ada di dalam negeri, seperti edukasi pemain dan official klub dalam  membuat sebuah aturan main yang bersih dan tidak curang dalam kasus yang marak tersebar di media yaitu masalah Mafia bola.

Selagi PSSI belum berbenah dan mengevaluasi dengan serius tentang beberapa hal diatas. Saya semakin ragu jika potensi anak bangsa malah dipermainkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan diluar sana dalam mengeksploitasi slogan fair play dalam berolahraga. Kita masih menunggu hasil terbaik dari penampilan Timnas Indonesia, saya dan seluruh rakyat Indonesia selalu yakin dengan para atletnya tapi selalu dikecewakan oleh tingkah organisasi yang menaungi potensi yang dimiliki oleh mereka.

Tidak ada kata terlambat untuk selalu bisa menjalani sebuah proses, hanya seorang pecudang yang menginginkan keberhailan tanpa melewati yang namanya proses yang harus dijalani terlebih dahulu. Tidak ada orang meraih sesuatu dengan hal instan, melainkan mereka tidak mau berusaha tapi hanya mampu berbuat tindakan semena-mena dengan mengikhlaskan segala cara atas impian belaka. Terima kasih telah berjuang

PSSI bisa apa sekarang ?

Salam Olahraga

Pekanbaru, 23 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun