Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Praveen Jordan/Melati Deava Oktavianti Tidak Masuk Pelatnas, Lee Zii Jia Mundur dari Timnas Malaysia

22 Januari 2022   07:00 Diperbarui: 22 Januari 2022   08:19 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : detik.com | Ilustrasi Praveen da Melati berhasil meraih Juara di All England 2020

Polemik Olahraga Bulutangkis Indonesia dan Malaysia

Pertandingan diawal tahun baru saja dimulai dari jadwal yang telah ditetapkan oleh Badminton World Federation (BWF). Semua pemain senior dan junior sudah berkumpul dan siap bertanding di wilayah negara India. Kemarin India Open Superseries 500 telah usai dilaksanakan, Indonesia hanya berhasil meraih posisi runner up dari Ganda Putra yang diraih oleh Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Banyak pemain peringkat dunia tidak ikut dalam turnamen ini karena meningkatnya pasien varian barus dari virus Covid-19.

Terlepas dari semua itu lada hal penting yang harus diketahui tentang dunia bulutangkis saat ini semakin memanas di antara dua belah pihak negara tetangga yaitu Indonesia dan Malaysia. Kedua negara memiliki berita yang sangat menarik untuk diikuti, seperti layaknya pertemuan dari kedua belah pihak negara yang akan bertanding di lapangan. Tetapi kali ini bukan pertandingan yang akan kita bahas melainkan polemik yang belakangan tersebar dari para pemain di kedua belah pihak negara.

Praveen Jordan/Melati Deava Oktavianti tidak lagi masuk skuad Timnas Indonesia

Pelatnas PP PBSi baru saja usai mengadakan Seleksi pemain nasional yang akan bergabung di PP PBSI. Seleksi nasional ini telah dilakukan pada 10-15 Januari 2022 dan pengurus PP PBSI telah memanggil semua pemain yang terpilih dalam seleksi nasional yang telah usai dilaksanakan.

Pada kesempatan ini yang paling di sorot adalah sektor Ganda Campuran yang ada di Pelatnas PP PBSI. Pemain terbaik nomor satu dan dua Indonesia yaitu Praveen Jordan/Melati Deava Oktavianti dan Gloria Emanuelle Widjaja/Hafiz Faizal sudah dipastikan terdepak dari list pemain untuk pemusatan latihan nasional PP PBSI.

"Jadi kalau melihat mereka (Praveen/Melati  dan Gloria/Hafiz) tidak dipanggil mengikuti tes kesehatan, berarti kemungkinan besar mereka tidak akan dipanggil lagi ke pelatnas. Kalau tidak dipanggil lagi, kami akan jalan dengan dengan apa yang sudah kami persiapkan." Ungkap Fung Permadi, selaku Manajer PB Djarum

Kedua pasangan pemain Ganda Campuran Indonesia ini tidak akan dipanggil lagi untuk melakukan pelatihan khusus di Pelatnas PP PBSI. Mereka akan melakukan sesi pemusatan latihan fisik di klub yang menjadi tempat naungan pertama kali mereka di bentuk oleh klub PB Djarum Kudus.

"Kami akan membuat program fisik tersendiri bagi mereka. Jadi memang terpisah dari para pemain junior. Klub akan menyediakan pelatih fisik khusus bagi mereka (Praveen/Melati)." Sambung Fung Permadi, selaku Manajer PB Djarum

Berdasarkan surat bernomor 012/3/I/2022 yang telah ditanda tangani oleh Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI Edi Sukarno. Dari list nama yang terlampir kedua nama pasangan ganda campuran Indonesia ini tidak muncul sama sekali. Hanya ada sebelas nama pemain ganda campuran utama yang dipanggil untuk mengikuti test kesehatan di Pelatnas PP PBSI.

Nama yang dipanggil adalah Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/MychelleChrystine Bandaso dan Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela. Selain itu terdapat juga pemain muda seperti Winny Oktavina kandow dan Indah Cahya Sari Jamil untuk mengikuti sesi test kesehatan yang dilaksanakan pada 19-20 Januari 2022 di pelatnas PP PBSI.

Plus-minus Dicoretnya Praveen Jordan dan melati Deava Oktavianti

Kabar mengenai tidak dipanggilnya kedua pemain terbaik ganda campuran Indonesia di Pelatnas PP PBSI terus menajdi pertanyaan untuk para penggemar bulutangkis dunia termasuk di tanah air. Ada yang pro dan kontra akan keputusan ini diambil oleh Pelatih dari sektor ganda campuran Indonesia yaitu Nova Widianto.

Jika hal ini benar terjadi maka akan ada plus minus yang akan terjadi di Pelatnas PP PBSI. Hal ini diungkapkan langsung oleh mantan Pelatih Ganda Campuran Indonesia Richard Mainaky. Bila melihat hal positifnya adalah kesempatan untuk ganda campura regenerasi dan kesempatan besar dapat dilakuan oleh pelatih Nova Widianto dalam meracik pemain muda sesuai dengan kemampuan pemain.

Sedangkan hal negatif yang didapatkan oleh Pelatnas PP PBSi adalah pemain junior akan kehilangan sosok panutan atau teladan di dalam sebuah tim dan satu hal lagi PBSI akan mengalami kekosongan prestasi terutama untuk level atas atau senior. Hal ini merupakan sebuah keputusan buah simalakama bagi PBSI untuk sektor ganda campuran di pelatnas.

Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei keluar dari Badminton Association Malaysia (BAM)

Sumber foto : indosport.com | Ilustrasi penampilan Lee Zii Jia dilapangan ketika mengikuti sebuah pertandingan
Sumber foto : indosport.com | Ilustrasi penampilan Lee Zii Jia dilapangan ketika mengikuti sebuah pertandingan

Lain kisah dengan pemain bulutangkis Indonesia, pemain tunggal putra dan putri Malaysia Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei mengambil keputusan untuk mundur dari BAM sebagai pemain yang dinaungi oleh badan nasional pematihan badminton di Malaysia. Lee Zii Jia sudah mengambil keputusan untuk meninggalkan BAM dan merubah status pemain menjadi pemain Independent atau professional seperti yang telah dilakukan oleh Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tommy Sugiarto di Pelatnas PP PBSI.

Seperti yang telah kita ketahui tekanan yang dialami oleh Lee Zii Jia terus dibayang-bayangi oleh pemain senior tunggal putra terbaik Malaysia yaitu Lee Chong Wei yang telah pensiun dari dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya. Lee Chong Wei berhenti karena ia sempat mengidap penyakit cancer yang dideritanya.

Setelah kepergian Lee Chong Wei semua tanggung jawab dan beban dititik beratkan kepada Lee Zii Jia. Lee pernah berhasil meraih Juara All England untuk prestasi tertingginya di dunia olahraga bulutangkis. Ia menjadi tunggal putra unggulan pertama yang diturunkan ketika turnamen beregu dipertandingkan seperti Piala Sudirman Cup dan Piala Thomas.

Mengapa hal ini menjadi sorotan oleh seluruh pecinta olahraga bulutangkis, termasuk dari kalangan pemain yang menyangkan hal ini terjadi. Apalagi BAM telah mengeluarkan surat keputusan untuk kedua pemain tunggal putra dan putri dari Malaysia ini yang telah memutuskan untuk meninggalkan Tim Nasional Malaysia.

BAM mengeluarkan surat keputusan untuk melarang Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei untuk berpartisipasi dalam turnamen BWF selama dua tahun. Hal ini mengundang simpati dari semua kalangan, baik penggemar bulutangkis dunia hingga sampai ke pemain-pemain elite dunia yang menyayangkan dan mengesalkan keputusan ini dalam memberi sangsi yang terlalu berlebihan kepada pemainnya sendiri.

Pemain elite dunia yang ikut serta membantu dan memberikan dukungan kepada pemain muda Malaysia ini adalah Victor Axelsen, Hans Vittinghus, Kim Astrup, Anders Antonsen dan Anders Skaarup Rasmussen. Pada akun media social mereka masing-masing mereka menyampaikan kekesalan hingga kemaran mereka terhadap pihak BAM yang semena-mena dalam mengambil sebuah keputusan yang menghancurkan impian dari seorang atlet. Hal ini jika memang terjadi maka Lee Zii Jia dan Goh Jin Wei tidak boleh bermain selama dua tahun.

Dengan demikian kesempatan untuk mereka dalam mewakili negaranya dalam kompetisi bergengsi akan mereka lewatkan. Baik itu turnamen kejuaraan internasional yang dijadwalkan oleh BWF hingga semua turnamen lainnya, seperti Sea Games, Asian Games dan Olimpiade Paris yang akan dilaksanakan pad atahun 2024 mendatang. Sebuah keputusan yang membuat hati dan impian pemain pupus dan musnah hanya dengan mengambil sebuah keputusan untuk bermain sebagai pemain professional.

Jika disimak sih emang tidak relevan dan etis jika BAM memutuskan dalam mengambil sebuah keputusan yang merugikan pemain. Atlet mereka bukanlah seorang criminal, mereka mengikuti turnamen juga membawa nama negara dan membela bendera Malaysia bukan dirinya sendiri. Apa yang salah dengan keputusa dari seorang atlet untuk bermain secara professional di setiap turnamen. Toh biaya juga akan ditanggung oleh atlet yang bersangkutan dan tidak melibatkan biaya dari negara atau Tim nasional.

Saya ikut perihatin dengan kejadian yang menimpa nasib atlet bulutangkis dari kedua belah pihak negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Kita berharap agar mereka bisa kuat dalam menjalani setiap permasalahan yang sedang mereka hadapi. Kita berharap juga ada titik temu dan iitikad baik dari jalan keluar yang didapatkan dari permasalahan ini.

Setiap permasalaha adalah sebuah proses kehidupan yang harus dilalui oleh semua orang diatas muka bumi ini. Dengan adanya masalah maka kita adalah seorang manusia yang berhak untuk bertahan hidup dan berjuang dalam menyelesaikan segala permasalahan yang telah terjadi yang ada dihadapan mata kita.

Apa pun itu permasalahannya semoga ada jalan keluar yang ahrus didaptkan agar tidak merugikan dari beberapa pihak. Atlet adalah asset negara yang ahrus diperjuangka karena mereka salah satu pahlawan yang bisa megibarkan bendera dan menyanyika lagu kebangsaan negara untuk didengar dan di lihat oleh seluruh dunia. Semoga ada penyelesaian dan jalan keluar dari masalah ini.

Tetap semangat dan Salam Olahraga

Pekanbaru, 22 Januari 2022

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun