Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Yuni", Surat Cinta untuk Perempuan Indonesia

9 Desember 2021   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   18:00 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Imdb.com | Ilustrasi Adegan Yuni Berbdiskusi dengan teman sekolahnya

Dunia perfilman Indonesia semakin ramai mewarnai hidupnya kembali kebangkitan dari dunia perfilman yang sempat mati suri karena pandemi, sekarang film Indonesia sudah mulai banyak tayang di bioskop-bioskop tanah air dengan genre film yang menarik. 

Film yang akan saya review kali ini merupakan sebuah film yang sudah masuk wishlist tontonan saya pada bulan desember yaitu  Yuni.

Film Yuni menarik perhatian saya dengan kemunculannya sebagai judul film kedua yang memperoleh banyak masuk nominasi di Festival Film Indonesia atau sering disebut dengan Piala Citra. 

Festival Film Indonesia merupakan sebuah apresiasi penghargaan tertinggi di dalam dunia perfilman tanah air. Mendapatkan sebuah nominasi dalam Festival Film Indonesia merupakan sebuah kebanggan tersendiri, karena film yang masuk dalam nominasi merupakan sebuah film yang memiliki nilai dan pakem yang sesuai dengan kriteria dari dewan juri.

  Ilustrasi Poster Film yuni | Sumber foto: Imdb.com
  Ilustrasi Poster Film yuni | Sumber foto: Imdb.com

Film Yuni bersaing dengan Film Penyalin Cahaya dalam memperebutkan penghargaan prestisius di dunia perfilman. 

Tapi sayang, Film Yuni hanya berhasil membawa satu penghargaan dari Pemeran Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia yang diraih oleh Arawinda Kirana. 

Film Yuni sudah mulai tayang hari ini pada tanggal 9 Desember 2021 serentak di seluruh bioskop tanah air.

Film Yuni di produksi langsung oleh beberapa production house seperti Fourcolours Film, Starvision dan Akangan Film Asia. 

Film ini disutradarai langsung oleh Kamila Andini, sekaligus merangkap sebagai penulis cerita bersama Prima Rusdi.

Film Yuni merupakan sebuah film yang bergenre drama untuk kategori usia 17+ alias untuk dewasa dengan durasi film 122 menit.

Film Yuni dibanjiri oleh bintang-bintang muda tanah air yang sangat berbakat di bidangnya, sebut saja Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Neneng Risma, Boah Sartika, Anne Yasmine, Nazla Thoyib, Asmara Abigail, Mian Tiara, Ayu Laksmi, Marissa Anita, Muhammad Khan, Toto ST, Radik, Nova Eliza dan masih banyak lagi yang mengisi film bagus ini.

Sumber foto : Imdb.com | Ilustrasi Adegan Yuni Berbdiskusi dengan teman sekolahnya
Sumber foto : Imdb.com | Ilustrasi Adegan Yuni Berbdiskusi dengan teman sekolahnya

Film Yuni menceritakan tentang seorang gadis pintar bernama Yuni (Arawinda Kirana), ia memiliki sebuah impian besar untuk bisa melanjutkan sekolahnya ke bangku perguruan tinggi. 

Ketika dua pria yang tidak dikenal datang menghampiri keluarganya untuk bertujuan melamar, ia menolak lamaran mereka. 

Penolakan itu memicu desas desus dari obrolan tetangga tentang sebuah mitos bahwa ketika seorang perempuan menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah.

Tekanan pikiran perihal mitos itu membuat Yuni semakin tertekan dan semakin bertambah ketika pria ketiga datang ke rumah orangtuanya untuk melamar dirinya. 

Yuni harus memilih antara mempercayai sebuah mitos yang belum tahu betul tentang kebenarannya atau ia ingin terus melanjutkan mimpinya untuk terus melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. 

Hal ini sebuah dilema yang sering terjadi dalam kehidupan di sekitar kita, karena pendidikan adalah sebuah impian yang paling tinggi dalam kehidupan semua orang.

Alur cerita film ini terlalu berani dalam mengangkat mengenai perihal isu-isu sosial yang acap kali terjadi dalam kehidupan di lingkungan masayarakat Indonesia.

Terlebih tokoh yang diangkat dalam film ini adalah seorang wanita, yang memiliki banyak keterbatasan ruang untuk menetukan tujuan hidupnya sendiri. 

Film ini memiliki alur cerita yang menarik, dengan dialog gaya bahasa daerah menggunakan bahasa Jawa. 

Kemampuan dari pendalaman karakter dalam dialog menambah hidupnya film ini menjadi lebih menarik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk di tonton oleh semua orang.

Sinematografi dan visualisasi yang ditampilkan dalam film ini sangat baik. Terlebih dalam posternya saja sudah terlihat dengan dominasi warna ungu, begitu juga dalam setiap scene yang ada dalam film ini dibeberapa adegan dari tokoh dan tempat memiliki kesamaan dalam penggunaan dominasi warna ungu. 

Dalam dunia psikologi, warna ungu kerap dipersepsikan dengan imajinasi, spiritualitas dan sisi misterius.penggunaan warna ungu dianggap mampu menarik perhatian, memancarkan kekuatan bahkan tidak lepas dari kesan lain, seperti ambisius, independen, kebijaksanaan, visioner bahkan kemewahan.

Sound effect dan musik dalam film ini menurut saya biasa saja tidak terlalu berlebihan, namun lirik lagu yang dinyanyikan sangat dalam kandungan isi makna tersirat bagi yang mendengarkan dengan seksama. 

Ditambah dengan kutipan beberapa puisi dari karya Sapardi Djoko Damono yang dibuat oleh Yoga untuk membantu tugas Yuni tentang pelajaran bahasa Indonesia. 

Aluanan musik yang ditampilkan ketika puisi dibacakan oleh Yuni sangat pas dan tidak terlalu berlebihan sama sekali dan saya menyukai momen itu.

Pendidikan sangat penting untuk siapa saja apalagi wanita

  Ilustrasi Yuni berada di sekolah | Sumber foto : Liputan6.com
  Ilustrasi Yuni berada di sekolah | Sumber foto : Liputan6.com

Saya sangat suka dengan tema dalam film ini yang mengangkat tentang pentingnya dunia pendidikan untuk anak-anak muda. 

Sekolah merupakan sebuah sarana untuk memulai langkah pertama dalam mewujudkan sebuah impian anak-anak muda. 

Dalam film Yuni hal ini sungguh memperihatinakn ketika ia melihat temannya sendiri haru dipaksa menikah karena masalah orang tua yang membuat anak perempuan menjadi tumbal untuk sebagai penggantinya.

Anak perempuan memiliki keterbatasan dalam banyak hal, terlihat dalam film ini mereka harus mengikuti apa yang menjadi keinginan orangtua agar sang anak patuh dan mengikutinya. 

Mereka tidak memiliki kekuatan dan upaya untuk melawan dan memberontak, tapi setiap orang memiliki hak yang sama untuk bisa bertumbuh dan berkembang menajdi pribadi yang lebih baik.

Pendidikan adalah sebuah hak untuk anak-anak untuk bisa pergi ke sekolah dan guna menuntut ilmu yang sebanyak-banyaknya agar ke depan mereka bisa meraih apa yang menjadi impiannya untuk diwujudkan. 

Setiap orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan kepada seluruh anak-anaknya untuk bisa pergi kesekolah dan menuntut ilmu, bukan memaksakan kehendak dan keinginan yang memaksakan anak untuk menuruti pa yang menjadi kemauan dari orangtua.

Saya sangat suka dengan sineas film Indonesia saat ini, mereka lebih berani dalam mengangka isu-isu yang sedang marak dan sering terjadi di kehidupan sekitar kita. 

Walau di kota besar sudah mulai berkurang tapi hal yang diperlihatkan oleh film Yuni banyak terjadi di daerah-daerah yang masih terpencil dan jauh dari kota besar. 

Semua itu terjadi karena kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan dari orangtua kita terdahulu, mereka masih mengikuti trend atau mitos yang sering terjadi kebanyakan di sekitaran kita.

Terkadang dilema yang dihadapi oleh para pengajar disekolah juga berat, ketika seorang pengajar memiliki harapan lebih terhdap siswa/i-nya untuk bisa meraih apa yang menajdi impiannya. 

Namun tekanan datang dari lain arah, yaitu pandangan orangtua yang masih awam dan tidak menganggap pendidikan suatu hal paling penting untuk masa depan anak-anaknya terutama bagi anak perempuan. 

Film ini sangat jelas divisualkan oleh sang sutradara untuk para penontonnya untuk bercermin melihat keadaan disekitar kita yang selama ini sudah dalam keadaan darurat akan hal tersebut.

Film Yuni saya berikan rating 8.5/10 dari segi alur cerita yang sesuai dengan isu yang marak terjadi saat ini.

Plot twist yang banyak kejutan dalam setiap tokoh pemain yang mendukung film ini menajdi layak untuk ditonton oleh anak-anak muda. 

Saya menyarankan untuk dalam pantauan orangtua karena dalam film ini ada bagian adegan dewasa, scene ini pun sangat kuat dengan pergaulan bebas anak-anak muda saat ini yang sering salah langkah. 

Kehidupan yang semakin glamour dan kecepatan dalam mendapatkan sebuah informasi sehingga mudah untuk diakses oleh siapa saja yang akan mengaksesnya.

Zaman sudah maju dan perkembangan teknologi sudah semakin besar dan tumbuh dengan sangat cepat. 

Film Yuni juga baik ditonton oleh para orangtua untuk bisa mengedukasi anak-anaknya dan menambah wawasan tentang bagaimana cara para orangtua dalam mengambil sikap untuk mendukung impian sang anak, bukan memaksakan apa yang menjadi kehendak dari para orangtua. 

Saya juga menginformasikan kepada para pembaca kompasiana bahwa Film Yuni juga menjadi salah satu film yang akan mewakili Indonesia di penghargaan Piala Oscar untuk perfilam dunia.

Saya sangat senang melihat perkembangan dunia perfilman Indonesia yang semakin mendunia dan berani dalam mengangkat hal-hal penting atau isu yang berkembang disekitaran kita saat ini. 

Banyak pelajaran dan nasehat dalam menonton film Yuni kepada para perempuan yang lebih kuat dan lebih berjuang lagi dalam mewujudkan impiannya untuk menajdi nyata. 

Walau kedudukan wanita dengan pria selalu berada dibawah satu level dari kodratnya, tapi masalah pendidikan semua orang berhak untuk mendapatkan pilihan yang terbaik untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Film ini saya merekomendasikan untuk apra pecinta film diseluruh tanah air terutama bagi para pembaca kompasiana, karena film ini bagus sekali dan layak untuk diapresiasi dalam mendukung dunia perfilman sineas tanah air untuk terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan hiburan dan tontonan yang berkualitas serta memiliki nilai dan manfaat yang besar untuk para penontonnya. 

Film Yuni sudah bisa disaksikan oleh semua orang, tontonlah sebuah film sesuai dengan kriteria umur atau usiamu.

Selamat menonton dan salam inspirasi

Pekanbaru, 09 Desember 2021


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun