Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reuni atau Perayaan Ulang Tahun Sih 212?

2 Desember 2021   11:30 Diperbarui: 2 Desember 2021   11:37 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : IdnTimes | Ilustrasi Aksi 212 pada tahun 2016 di Tugu Monas

Siapa yang tidak tahu dengan peristiwa yang terjadi di dalam negeri ini, tepat tanggal 2 Desember 2021 semua orang ingin mengadakan kembali Reuni Akbar 212 di Tugu Monas Jakarta. Hal ini tentu ditolak oleh pihak kepolisian karena hal ini akan mengundang kerumunan masa yang banyak, sementara ini Indonesia sedang masa tenang dengan menekan penyebaran virus ini di dalam negeri.

Saya tidak habis pikir kenapa beberapa pihak begitu ngotot untuk mengadakan acara ini, apakah ada kepentingan terselubung atau hanya untuk memperingati masa kejayaan yang dulu berhasil mengumpulkan jutaan umat manusia. Tapi hal ini tidak masuk logika dan tidaka memiliki esensi yang relevan dengan masa pandemic saat ini.

Saya juga bingung dengan logika dan bahasa Indonesia dari bangsa ini, Reuni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Tapi menurut pemahaman saya ini bukanlah sebuah reuni melainkan perayaan ulang tahun yang seta tahunnya harus ada peryaan atau ceremony nya. Sangat lucu negeri ini.

Hari ini tepat tanggal 2 Desember sebagai peringatan untuk mengulang peristiwa yang terjadi pada tahun 2016, di mana salah satu tokoh pemimpin daerah di ekploitasi keadilannya melalui tuntuta yang sangat mengerikan. Ahok akhirnya dengan tuntutan masyarkat yang membuat pertemuan ini sebagai tuntutan kepada pemerintah merupakan sebuah kesuksesan yang besar bagi mereka yang memiliki kepentingan didalamnya.

Sekarang permasalahan di tahun 2016 sudah kelar, terus mau diadakan lagi acara reuni 212 untuk tujuan apa lagi ? kalo menurut statemen Ketua Panitia 212 tahun ini di salah satu stasiun televisi INews, beliau mengatakan acara ini dilaksanakan secara damai dan berdzikir bersama seperti tahun 2016. Coba dipikir deh ya kalo mau untuk dzikir bisa dirumah atau di masjid-mesjid terdekat, tidak mesti kita harus untuk berkumpul dan membuat keramaian.

Anda semua tidak paham dengan kondisi saat ini, seluruh dunia sedang bersusah payah untuk menangani masalah Covid-19. Sekarang ditambah mengurusi aksi berkumpul keramaian untuk acara reuni 212 yang tidak masuk akal logika yang berfikir waras. Jangan bodoh deh menajdi manusia, kita diciptakan akal pikiran untuk berpikir bukan untuk didiamin aja. Kalo terjadi cluster paien baru dengan virus varian baru bagaimana, kalian k=sanggup untuk mengahdapi dan menjalani perawatan. Kalo iya selamat, nah kalo kalian tidak sanggup dan nyawa kalian terancam untuk mati, siapa yang rugi ?

Aksi 212 jika dilaksanakan menurut saya tidak ada relevansi sedikit pun untuk apa pun alasannya, karena semua hal yang disampaikan oleh mereka-mereka petinggi penggerak acara ini berlangsung tidak amsuk akal sehat saya. Lebih baik melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bisa membantu orang-orang yang berada di sekitar kita, bukan malah menambah masalah dan emmperkeruh keadaan sekarang ini.

Saya menulis artikel ini karena saya tidak setuju apabila  kegiatan ini dilaksanakan pada masa sekarang. Saya sangat menolak dengan adanya kegiatan ini yang bisa berujung malapetaka besar untuk kesehatan kita semua, jangan mengorbankan sesuatu mengenai keselamatan kesehatan kita bersama dibanding hanya dengan senila nasi bungkus dan ongkos capek untuk mengikuti acara yang tidak ada mengandung manfaatnya.

Saat ini Indonesia mengalami yang namanya melek digital, ketika sesuatu hal kebenaran terungkap dan semua orang mendapatkan informasi dengan sangat mudah untuk diperoleh dengan kecanggilan teknologi.  Seharusnya kita berfikir dengan akal sehat dan logika untuk bisa mencerna dan menerima setiap informasi atau berita yang kita dapatkan, jangan hanya menjadi pendengar dan menurut saja apa yang telah ditetapkan atau disetujui oleh orang-orang tertentu. Lakukanlah sesutau hal yang diputuskan itu salah untuk berani speak up atau berbicara langsung tentang kebenarannya, jangan mudah terprovokasi.

Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki banyak potensi yang bisa dieksplore oleh generasi kita dimasa yang akan datang. Kita ini sudah terlalu lama dibungkam oleh ketidaktahuan dan dibodoh-bodohi oleh banyaknya berita yang tidak masuk akal yang tidak memiliki relevansi untuk terus dipertahankan. Sudah saatnya kita bangkit dan berpikir maju mentap amsa depan yang lebih baik untuk kemajuan bangsa ini, jangan melakukan banyak hal-hal bodoh yang bisa merugikan diri sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar kita.

Saya sangat bersyukur dan merasa tenang ketika izin untuk pengadaan acara reunion ini di batalkan. Kita sudah bersama-sama untuk berusaha melawan penyebaran virus ini, apakah mau kita rusak dengan melakukan aksi bodoh dan tidak masuk akal dengan berkerumunan bersama-sama dengan banyak orang. Siapa yang akan menjamin keselamatan dan kesehatan kalian yang akan ikut berpartisipasi menghadiri acara ini terpapar virus baru dari covid 19 ? Lagi-lagi kalian pasti akan menyalahkan pemerintah dan petinggi-[etinggi negeri ini.

Sampai kapan kita jadi orang bodoh dengan berpikir dan melakukan hal-hal yang sudah dilarang, ketika sesuatu pekerjaan yang dilakukan secara paksaan atau melanggar aturan. Saya jamin pasti hasilnya akan menajdi tidak baik dan bisa merugikan banyak orang. Jangan pernah banyak menuntut kepada orang, sementara kita tidak bisa atau belum memberikan sesuatu hal apa pun yang bisa membanggakan atau memabhagiakan orang tersbut. Coba pikir deh !!!

Jika reuni 212 ini tetap berlangsung dan ngotot dilaksanakan, jangan pernah menyalahkan orang lain dari aksi kebodohan kalian yang mengundang penyakit dan amsalah sendiri. Sifat manusia itu hanya dua tempat melakukan kesalahan dan  bertobat memohon ampun ketika yang dilakukan adalah sesuatu hal yang salah lalu kemudian meminta maaf.

Cobalah untuk berpikir realistis dan menggunakan akal sehat dalam mengambil sebuah keputusan dalam melakukan sesuatu tindakan yang akan kita lakukan. Pikirkan baik buruknya, positif negatifnya. Jangan menjadi manusia yang terlalu ego hingga menghancurkan banyak orang yang berada di sekitarnya.

Ingat, semua perbuatan dan tingkah laku kita yang kita perbuat diatas bumi ini. Semuanya akan diminta pertanggung jawabannya hingga kelak kita sudah berkumpul di hari pembalasan. Semuanya sudah tercatat dalam kekuasaan Sang Pencipta, ajdilah manusia yang memiliki kepribadian yang baik, bermanfaat untuk orang banyak dan melakukan sesuatu hal yang bisa memotivasi orang lain untuk berbuat kebaikan. Jangan mengajak oranguntuk melakukan Sesuatu hal yang tidak bermanfaat dan bisa merugika banyak orang.

Ini merupakan artikel catatan saya untuk bulan Desember yang sangat mengesalkan bagi pembaca karena ini semua untuk kebaikan kita semua. Kita mau hidup penuh dengan kedamaian, kehidupan sekrang sudah sulit dan jangan ditambah lagi masalah yang banyak membuang waktu dan tenaga kita untuk hal-hal yang tidak penting. Cukup berpikir dengan akal sehat dan lakukan semua pekerjaan yang masuk dalam logika kita sebagai manusia, berfikir dan menimbang baik serta buruk yang akan kita terima

Salam Inspirasi dan Salam Sehat semuanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun