Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Praveen dan Melati Kalah di Babak Penyisihan Group, Tanpa Pelatih Nova Widianto di HSBC BWF World Tour Final

1 Desember 2021   19:30 Diperbarui: 2 Desember 2021   07:14 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti Kalah Tanpa Pelatih Nova Widianto di HSBC World Tour Final

Hari ini (01/12/201) merupakan laga perdana dari babak penyisihan Group di turnamen HSBC BWF World Tour Final di Nusa Dua Bali. Semua pemain terbaik dunia telah mempersiapkan diri untuk bisa tampil maksimal dan prima untuk bisa meraih kemenangan.

Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti akan turun bermain melawan pasangan Ganda Campuran dari Thailand Dechapol dan Sapsire. Mereka telah bertemu sebanyak sepuluh kali selama mengikuti turnamen di superseries, enam kemenangan di peroleh Praven Jordan dan melati Deava Oktavianti, sedangkan empat kemenangan diraih oleh pasangan dari Thailand.

Hari pertama di babak penyisihan Group turnamen HSBC BWF World Tour Final merupakan pertemua mereka yang ke sebelas, performan dari pasangan Dechapol dan Sapsire merupakan pasangan yang tidak terkalahkan selama beberapa turnamen belakangan ini. Mereka minggu lalu menjuarai dua turnamen sekaligus yaitu Daihatsu Indonesia Master dan SimInvest Indonesia Open 2021.

Kepercayaan diri pasangan Thailand ini semakin kuat dan terlihat dari awal pertama mereka masuk lapangan, sedangkan Praven dan Melati belum terlihat mimic wajah optimis dalam meraih kemenangan di awal babak penyisihan group di turnamen World Tour Final di Bali.

Pertandingan game pertama pasangan ganda campuran Thailand mencuri strat yang baik terlebih dahulu, mereka membangun serangan dan pukulan dengan akurasi yangs angat baik, sehingga Praveen dan Melati tidak bisa mengimbangi permainan pola dari pasangan ganda campuran Thailand. Game pertama ini di rebut oleh pasangan ganda Thailand dengan skor 14-21.

Praveen dan Melati memperbaiki permainan mereka dari game pertama, mereka mencoba untuk membangun komunikasi dengan baik untuk bisa merebut game kedua agar terjadi rubber set untuk memperpanjang permainan agar bisa mengimbangi pasangan ganda campuran Thailand.

Praveen dan Melati berhasil membangun komunikasi dengan sangat baik, sehingga umpan yang dibuat oleh Melati bisa langsung di eksekusi oleh Praven Jordan dengan sebuah pukulan yang sangat mematikan dengan gaya khasnya yaitu Jumping Smash yang dimana lawan jarang bisa mengembalikan dengan baik. Game kedua ini pun berhasil direbut oleh Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti dengan skor 21-10.

Pertandingan pun berlanjut dengan rubber set, kedua pasangan kembali mengatur strategi baru untuk bisa menyerang dan membangun pola permainan yang membuat lawa sulit untuk mengembalikan keadaan. Dechapol dan Sapsire dengan pengalaman dan ketenangan yang mereka dapatkan di beberapa turnamen belakang, mereka bisa merubah dalam mengembalikan keadaan menjadi menyerang kepada lawan.

Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti terlihat kebingungan dan hopeless dalam membuat serang balik kepada lawan, lawan sudah bisa membaca pola permainan dilapangan. Permainan pasangan ganda campuran Indonesia sudah bisa ditebak oleh lawan sehingga berhasil mengunggili di interval game ketiga.

Komunikasi sudah mulai terlihat membaik antara Praveen dan Melati ketika berada dilapangan, mereka berusaha untuk mencari cara agar bisa mengembalikan keadaan dilapangan. Tapi, pasangan lawan lebih dahulu mencuri start sehingga perolehan angka tidak mudah untuk bisa disamakan. Decaphol dan Sapsiree berhasil menaklukkan Praven Jordan dan Melati Deava Oktavianti dengan skor terkahir 11-21.

Nova Widianto tidak terlihat menemani Praveen dan Melati

Selama pertandingan berlangsung pelatih ganda campuran Nova Widianto tidak terlihat dalam menemani anak-anaknya dalam bertanding, yang terlihat hanyalah asisten yang mendampingi Praveen dan Melati hingga pertandingan usai.

Kontroversi tentang kemarahan pelatih terhadap penampilan ganda campuran unggulan pertama Indonesia belumlah usai, dengan tidak adanya Nova Widianto dilapangan menguatkan bahwa permasalahan yang terjadi adalah sebuah keseriusan dan termasuk masalah genting untuk masa depan ganda campuran Indonesia.

Dengan hasil pertandingan yang kurang baik, kekalahan Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti menambah deretan kegagalan mereka dalam memperbaiki performa mereka dalam bertanding. Terlepas dengan kontroversi permasalahan yang terjadi di pribadi mereka, hari ini Praveen dan Melati terlihat baik-baik saja dan bermain dengan penuh semangat dan berjuang untuk menang.

Apa pun hasil keputusan setelah turnamen ini berakhir. Kita berharap atlet bulutangkis  Indonesia selalu bisa membawa nama bangsa dengan sangat baik. Olahraga merupakan sarana pemersatu bangsa yang bisa terlihat dari banyaknya prestasi yang telah ditorehkan oleh para atlet yang berjuang pada olahraga bulutangkis ini.

Selamat berjuang dan salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun