Isu-isu yang diangkat oleh tere Liye juga berani dalam mengkritik pemerintahan yang ada di dalam negeri, banyak hal yang bisa membuat kita ketika pembaca suatu peristiwa dan kejadian yang dialami oleh para tokoh didalam buku ini, kita langsung terkoneksi dengan apa yang sedang terjadi atau pernah terjadi di negeri kita saat ini. Ini adalah trik hebat dalam sepanjang karir dunia kepenulisan negeri ini yang ditunjukkan oleh Tere Liye, sangat jarang kita mendapatkan seorang penulisdi negeri ini yang mengangkat isu tentang politik dan kebusukan dunia hitam dalam sebuah konspirasi yang besar.
Tere Liye berhasil membuat pembaca dan penggemarnya tidak nyaman dengan kondisi tokoh utama yang selalu dalam keadaan terancam, terbunuh dan kejar-kejaran dengan sang musuh yang semakin dekat dalam mengejar posisi keberadaan mereka. Disamping itu Tere Liye juga banyak menampilakn beberapa kejutan yang membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan kisah dan akhir dari cerita Thomas dan bujang ini.
"Kita tidak tahu lagi mana hitam, mana putih. Kita berkubang dalam hipokrisi setiap hari. Kejujuran, setia kawan, kehormatan kadang muncul dari perewa, penjahat. Sebaliknya, culas, pengkhianat, pencuri muncul dari orang-orang yang terlihat baik ..." (Hal : 63)
Novel "Bedebah di Ujung Tanduk" lebih baik dibaca dari buku sebelumnya agar bisa mengikuti kisah dari Bujang dan Thomas, buku ini dimulai dari Pulang, Pergi, Negeri Para Bedebah, Negeri di Ujung Tanduk, Pulang-Pergi dan baru bisa membaca novel ini Bedebah di ujung Tanduk. Tere Liye juga membuat sebuah kisah dalam mengingat pembaca pada sebuah peristiwa dalam kejadian novel ini, beliau memberikan keterangan pada novel mana cerita itu dikisahkan secara lengkap dan detail.
Buku ini wajib dimiliki oleh para penggiat literasi di seluruh Indonesia selain sebagai penunjang kepustakaan, novel ini relate banget dengan keadaan atau kondisi bangsa ini sekarang. Buku ini wajib menjadi bacaan untuk menambah referensi dan membuka pola pikir dalam melihat seuatu kejadian dengan perspektif yang berbeda dan lebih baik lagi. Jangan pernah membeli buku bajakan Karena hal itu merupakan sebuah tindakan criminal kejahatan, Tere Liye selalau menggaungkan dan menyuarakan perihal pembajakan atas sebuah karya dari penggiat seni, beliau juga membuat sebuah ciri-ciri dalam membedakan mana buku original dan bajakan. Tetap dukung dunia literasi Indonesia, semoga bermanfaat dan bisa mulai membaca ketika memiliki waktu luang dengan cara yang bermanfaat yaitu Membaca.
Info tentang Buku :
- Judul          : Bedebah di Ujung Tanduk
- Penulis       : Tere Liye
- Penerbit      : Sabakgrib
- Jumlah Hal   : 411 hal
- No. ISBN Â Â Â Â Â : 978-623-97262-1-8
Salam Literasi, Irfan Fandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H