Cressida Cowell tetap membentuk karakter tokoh utama dalam cerita ini sesuai dengan buku pertamanya, Xar merupakan seorang anak laki-laki yang tiak suka dengan aturan yang ditetapkan oleh ayahnya, ia selalu melanggar dan menjadi pemberontak yang baik dalam memerankan perannya dan berhasil membuat kesal dan geram para pembaca dengan sikap cerobohnya.Â
Wish yang yang terlihat sebagai tuan putri juga tidak sesuai dengan penampilannya, ia tidak jauh beda dengan Xar tapi ia memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dalam menyelamatkan teman-teman dan keluarganya.
Xar dan Wish sama-sama memiliki keberanian yang kepintaran yang saling melengkapi dari kedua tokoh utama, cerita menjadi hidup ketika teman-temannya selalu ada dalam kondisi apa pun dan membantu setiap momen yang dibutuhkan oleh Xar dan Wish.Â
Bodkin juga lebih menarik dalam kisahnya kali ini dibuku kedua, ia memiliki peran dalam membantu Wish untuk tetap belajar dan patuh dalam menjalankan semua aturan yang diberlakukan oleh ibunya. Bodkin juga sosok sahabat dan teman yang baik buat Wish dan xar dalam menemani pertualangan hebat ini untuk segera diselesaikan.
Tokoh Enchanzo dan Sychorax sebagai orang tua juga masih menonjol dalam mengambil sebuah sikap, mereka masih bersikukuh dengan kemauan yang sesuai dengan kemauan dari seorang orang tua untuk anak-anaknya. Tapi, hal ini bisa memberikan banyak contoh pelajaran kepada pembaca juga dalam menjadi sosok orang tua harus bisa memposisikan diri sesuai dengan keadaan yang ada.Â
Apa yang di pikirkan oleh orang tua kepada sang anak atau apa yang di inginkan oleh orang tua kepada anak-anaknya, ini menjadi sebuah konflik dalam sebuah hubungan antara anak dan orangtua. Dimana orangtua menginginkan kehendaknya harus dipenuhi oleh sang anak, sedangkan anak tidak memiliki kemampuan atau kelebihan dalam memenuhi apa yang telah diharapkan atau di cita-citakan oleh orangtuanya.
Tanpa terasa ketika buku ini selesai dibaca ternyata Cressida Cowell tidak serta merta membuat pembaca ingin segera menuntaskan pertualangan kisah dari Xar dan Wish dalam menyelesaikan misinya untuk membunuh Penyihir Hitam dan menghilangkan darah penyihir hitam yang ada di dalam tubuh Xar.Â
Buku ini seperti yang sudah saya jelaskan di Resensi buku pertama dengan judul The Wizard of Once, buku fiksi ini memiliki buku ketiga untuk melanjutkan isi cerita dari kisah pertualangan Xar dan Wish. Buku ketiga nanti akan saya buat review berikutnya dengan judul buku The Wizard of Once : Knock Three Times.
Buku ini sangat bagus menambah koleksi penunjang kepustakaan kepada seluruh penggiat literasi diseluruh Indonesia, dengan resensi yang saya buat kepada pembaca kompasiana bisa menambah  minat untuk tertarik membaca dalam mengisi waktu luang kita untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.membaca buku fiksi bisa melatih imajinasi dan otak kanan kita dalam berpikir lebih luas lagi, melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang berbeda dan tidak mudah mengambil sebuah kesimpulan tanpa harus berikir panjang terlebih dahulu untuk menyikapi semua yang terjadi di sekitar kita. Semoga bermanfaat dan Salam Literasi.
- Judul        : The Wizard of Once : Twice Magic
- Penulis      : Cressida Cowell
- Penerbit     : Mahaka Publishing
- Jmlh Hal     : 385 hal
- ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-9474-27-5