Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berbagi Pengalaman Menulis di Kompasiana Sebagai Pendatang Baru

13 November 2021   07:00 Diperbarui: 13 November 2021   07:33 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal pertama bergabung dengan Kompasiana tujuan saya adalah hanya untuk menulis. Setelah tahu ada K-Rewards yang bisa memberikan penghasilan tambahan kepada membernya, saya mencoba untuk ikut berpartisipasi mendapatkan peruntungan agar ada penghasilan tambahan dari hobi saya menulis. Hal ini saya lakukan dengan kesungguhan yang penuh dan yakin untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Saya masih ingat ketika bulan Juli 2021 saya mendapatkan K-Reward pertama saya dengan nominal yang menurut saya hanya cukup untuk membeli pulsa, atau membeli pesan makanan di Go Food untuk menyenangkan hati dari usaha yang telah saya lakukan di bulan itu. Kemudian saya terus berlanjut melakukan observasi bagaimana untuk bisa menjadi tulisan ini sebagai Topik Pilihan dan Artikel Utama dari para senior-senior yang terlebih dahulu bergabung dan sekarang telah mendapatkan centang biru.

Saya banyak belajar dari tulisan mereka, saya masih ingat ketika awal pertama tulisan saya masuk jadi Headline dan terpampang di halaman depan dengan label Artikel Utama. Saya merasakan sebuah kebahagiaan yang amat sangat bahagia luar biasa, kemudian saya terus mencoba dan memulai lagi untuk terus berkembang dan mencari cara untuk menulis lebih baik lagi. Saya melakukan observasi terhadap tulisan dari beberapa kompasianer yang masuk ke artikel utama, karena saya tipikal orang yang memiliki kemauan yang tinggi. Jika mereka bisa saya juga pasti bisa meraih hal yang sama seperti kompasianer itu masuk ke artikel utama.

K-Rewards membangun semangat baru

Ketika admin kompasiana mengumumkan hasil peraih K-Rewards saya sangat excited karena tulisan saya pada bulan ini luamayan banyak, setelah melihat nama yang tertera ternyata nama saya keluar dalam jejeran orang hebat di Kompasiana. Saya merasa tertantang ketika melihat beberapa kompasiner yang memiliki penghasilan yang jutaan di bulan Juli, karena nama saya juga tampil dalam barisan nama orang itu dan hati saya berucap "saya akan bisa mencapai seperti mereka".

Rasa curiga atau berfikir negative pada saat itu tidak ada, saya merasa tertantang untuk bisa menaikkan aktifitas saya dalam menulis dan menguji batas limit kemampuan yang bisa saya lakukan dalam waktu satu bulan. Saya selalu belajar mengurai dan mecari tahu bagaimana gaya tulisan mereka dalam membuat artikel dan saya langsung mempraktekkannya. Tapi jumlah view saya terus segitu aja tidak pernah segila yang mereka dapatkan hingga puluhan ribu dalam satu artikel menulis. Saya terus berusaha membuat sebuah gebrakan baru dengan cara yang berbeda, hingga tiba momen dimana tulisan saya masuk Trend mingguan dalam kumpulan artikel Kompasiana dengan view hampir sepuluh ribu. Ini membuat semangat saya kembali untuk menulis lagi dengan cara yang baik dan bisa memberikan informasi serta manfaat kepada orang banyak.

Ketika pengumuman K-Reward di bulan Agustus di umumkan, saya merasa sudah memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk bisa memulai yang lebih baik lagi dari bulan sebelumnya, melihat hasil yang didapatkan dengan nilai fantastis dari beberapa member saya kagum dan ingin bisa seperti mereka. Namun setelah pengumuman itu berlangsung banyak spekulasi dan cerita dari para member yang lain mengungkap ada tindakan kecurangan dalam penggelembungan view data pada salah satu atau beberapa member yang ada, tapi saya nggak heran juga karena dunia digital sekarang lumayan menggila luar biasa berkembangnya. Namun saya masih tetap fokus menulis sesuai dengan jalur saya, tidak ingin ikut campur dalam urusan dimana saya tidak tahu asal usulnya seperti apa.

Belajar dunia SEO dalam blogger

Saya mencoba untuk berbicara pada diri saya sendiri dengan melihat apa yang terjadi dalam balsa membalas artikel dari satu member ke member yang lain. Bagaimana pun dari permasalahan di atas siapa yang pintar dia pasti lebih maju dalam melakukan sebuah perubahan, tapi ada kecerobohan yang terjadi yang mungkin disesali oleh salah satu member yang merasa di curangi. Cobalah untuk berpikir sejenak bahwa dunia digital semakin menjamur dan terus berevolusi dengan berbagai kemajuan, banyak platform-platform digital atau aplikasi yang menawarkan untuk kemudahan content writer dalam mempromisikan tulisan atau artikelnya. Awalnya ketika hal itu dilakukan sendiri dan pihak tuan rumah tidak menyadari adanya tindak kecurangan, wajar saja karena belum ada yang tahu banyak tentang trik dunia SEO dari member yang ada di dalam kompasiana.

Kembali lagi tujuan awal menulis itu untuk apa ? emang iya semua orang akan cepat berubah dan mudah marah apabila sudah berselisih paham tentang perihal materi. Kita harus ingat kembali bahwa yang menghancurkan kita didunia itu adalah masalah Uang dan Kekusasaan, tapi mau bagaimana lagi tiulah kodrat kita sebagai manusia untuk diciptakan Tuhan dalam penuh masalah dan perdebatan yang berkepanjangan.

Orang yang pintar selalu belajar dari lingkungannya, mau mendengarkan dan terus berusaha memberikan yang terbaik dari kemampuan yang dimilikinya. Belajar dunia SEO hanya segelimtir orang yang mulai paham akan dunia ini, perlu ekstra waktu untuk memikirkan bagaimana untuk bisa menaikkan view dan traffic kunjungan pembaca kepada artikelnya. Mengapa kita harus memperdebatkan sesuatu hal yang belum kita pelajari ilmunya, coba deh berbesar hati untuk mau terus menghargai setiap proses yang telah dibangun sejak dini dari awal mula anda menulis.

Menghargai proses dan hasil yang baik menghampiri saya

Dengan terus belajar dan mencari tahu kategori apa yang kuat dalam tulisan saya, saya mencoba mempelajari tulisan dari para senior yang telah masuk lebih dulu dengan lebel centang biru, pada bulan oktober saya niatkan untuk mengasah kemampuan menulis hingga batas yang saya miliki. Proses yang saya jalani sendiri akhirnya berbuah hasil yang manis datang menghampiri saya. Jangan pernah memaksakan menulis hal yang tidak kita kuasai, karena terlihat memaksakan diri dan hasilnya juga tidak bagus, kita harus ingat bahwa sesuatu yang dilakukan dengan unsur keterpaksaan maslah mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Percayalah, karena saya telah mencobanya dengan menulis tema topik pilihan yang saya sendiri bingung mau nulis apa, sehingga hasil tulisan pun tidak bagus dan tidak menarik untuk dibaca oleh orang banyak.

Bulan Oktober saya berhasil membuat sebuah gebrakan baru dalam kemampuan tulisan saya untuk bisa bersaing masuk di artikel utama dengan kategori yang saya kuasai, alhamdulilah 6 artikel saya bulan oktober ini masuk sebagai artikel utama yang diheadine oleh tim Kompasiana untuk ditampilkan pada halaman depan website. Ini merupakan sebuah pencapaian saya dalam menguji batas kemampuan yang bisa saya lakukan. Proses yang saya jalani ternyata tidak mengkhianati hasil diakhir usaha saya ketika melihat bulan ini nama saya masuk dalam penerima K-Reward. Saya berpikir bisa membuat sebuah pencapaian baru dalam menulis di kompasiana yang baru saya tekuni dalam beberapa bulan ini, memang saya terdaftar pada awal 2019 tapi saya jarang menulis karena saya menulis pada waktu itu hanya untuk mengikuti blog kompetisi saja.

Saya hanya ingin berbagi pengalaman pribadi saya selama menulis di kompasiana,sebagai wadah untuk bisa mencari teman baru, menimba ilmu dari orang baik dan selalu menebar manfaat bagi orang banyak. Saya sangat salut dengan semua member yang ada di kompasiana, saya juga hormat kepada senior yang ada di kompasiana. Masalah yang terjadi belakangan ini saya tidak ingin merusak semangat menulis untuk bisa menjadi lebih baik dalam mengasah kemampuan yang saya miliki, saya mencoba untuk bersikap dewasa dan berlapang dada dalam melihat apa yanga da di depan mata, masih banyak yang harus kita kerjakan begitu juga dengan admin Kompasiana ynag tidak serta merta hanya mengurusi K-reward saja.

Mari kita menulis kembali dengan cara kita memulainya dulu, jangan melihat apa yang terjadi sekarang. Mari bangkit untuk menajdi pribadi yang lebih produktif dalam berkarya, memberi manfaat kepada orang banyak, menebar informasi yang relevan dengan kehidupan sekitar kita dan menatap hari esok yang lebih baik. Bukan menatap kebelakang yang membuat kita mundur untuk puluhan tahun kedepan.

Salam hormat dan salam inspirasi dari saya, semoga bermanfaat

Irfan Fandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun