Denmark Open 1000 sudah masuk ke babak semi final di Odense, Denmark. Banyak hal yang telah terjadi selama turnamen ini berlangsung, dari banyaknya pemain yang retired hingga kejutan tumbangnya pemian Top dunia di awal turnamen ini berlangsung. Indonesia hanya menyisakan dua wakilnya untuk bisa melaju ke babak semi final dari 19 perwakilan yang telah ditururnkan kemarin.
Praveen Jordan dan melati Deava Oktavianti berhasil masuk ke babak semi final, bersama Tunggal Putra Indonesia Tommy Sugiarto yang datang ke turnamen ini sebagai pemain professional.Â
Sore ini akan berlangsung Pertandingan Ganda Campuran Praveen Jordan dan melati Deava Oktavianti melawan Ganda Campuran dari Thailand Dechapol dan Sapsiree di babak semi final Denmark Open di Odense, Denmark.
Game pertama Praveen dan Melati terlihat tenang dalam setiap memberikan serangan pukulan dan permainan net yang baik diperlihatkan oleh Melati di depan net, lob bola di depan net yang tipis membuat pasangan Thailand mengangkat bola terlalu tinggi hingga memudahkan untuk Praveen untuk memberikan smash yang sangat mematikan sebagai seranagn andalan dari Praveen Jordan.
Dechapol dan Sapsiree terlihat bermain dibawah tekanan dari serangan yang di berikan oleh Praveen dan Melati, sehingga pola permainan pasangan Ganda Campuran Thailand tidak bisa berkembang hingga di interval pertama diungguli oleh pasangan Praveen dan Melati.Â
Pertandingan berlanjut setelah jeda beberapa saat dan Indonesia masih bisa bertahan dan melakukan beberapa kali serangan yang membuat pasangan Thailand tidak berkembang dan game pertama berhasil di raih oleh Praveen Jordan dan melati Deava Oktavianti 21-16.
Konsistensi dari pasangan Gnada Campuran Indonesia udah mulai kembali membaik dalam performanya di Denmark Open, mereka berhasil untuk bermain tenang dan meraih satu poin demi poin  untuk terus menyerang dengan tujuan untuk meraih kemenangan di Denmark Open.Â
Praveen dan Melati pernah meraih gelar Denmark Open 2019 dan berlanjut dengan gelar juara di France Open 2019 dan yang paling tertinggi pada saat turnamen di All England 2020 selama karir mereka di pasangkan.
Pada game kedua keadaan berbanding terbalik yang dilakukan oleh pasangan Ganda Campuran Thailand Dechapol dan Sapsiree, mereka membalas kekalahan di game pertama dengan mengubah pola permainan dan pukulan yang bermain drive pendek dan pukulan backhand yang menyilang di depan net yang di perlihatkan sangat cantik oleh Sapsiree dengan sangat baik. Keadaan langsung berubah dan poin diungguli oleh pasangan Ganda Campuran Thailand di interval kedua dengan skor 9-11, dengan keunggulan yang jauh pasangan Ganda Campuran Thailand terus menyerang daerah pertahanan dari Praveen dan Melati sehingga game kedua di raih kemenangan untuk pasangan Thailand Dechapol dan Sapsiree dengan skor 17-21.
Pertemuan dari kedua pasnagan Ganda Campuran ini selalu bermain sengit dan ramai, karena disetiap pertemuan selalu bermain dengan rubber game.Â
Pasangan ini sudah bertemu sebanyak 8 kali pertemuan dimana kemenangan diraih berimbang dari masing-masing pasangan. Ini menajdi pembuktian siapa yang akan meraih kemenangan pada turnamen Denmark Open 2021 di odense, Denmark.
Game ketiga berlangsung sangat ketat dan perolehan angka poin saling silih berganti, kedua pasangan tidak membiarkan jarak jauh untuk perolehan poin pada game penentuan ini.Â
Pola permainan dari kedua pasangan saling bergantian melakukan serangan dari lob-lob drive cepat dan smash menyilang hingga pukulan dropshot yang tipis didepan net yang diperlihatkan dengan sangat baik oleh Praveen hingga membuat Sapsiree jatuh untuk mengembalikan shuttlecock tapi gagal, interval pertama diungguli oleh pasangan Thailand 8-11.
Kecanggilan teknologi Hawk Eyes sangat membantu pemain dalam mengkoreksi wasit garis jika terjadi kekeliruan terhadap keputusan yang telah dibuat, selama pertandingan dari Ganda Campuran yang diperlihatkan kedua pasangan saling memanfaatkan kesempatan Hawk Eyes untuk mengkoreksi bola yang dinyatakan keluar dan masuk oleh wasit yang melihat bola jatuh.Â
Ini sebuah kemajuan dan memberikan kemudahan untuk BWF dalam memudahkan pemain untuk bermain sportif dan fair play.
Setelah interval di game ketiga ini keunggulan masih dimiliki oleh pasangan Ganda Campuran Thailand Dechapol dan Sapsiree, Praveen dan Melati berusaha mengejar angka poin lawan satu demi satu untuk mendekatkan poin, pasangan Indonesia harus bermain sabar untuk bisa memberikan tekanan dan melayangkan serangan yang mematikan untuk lawan.
Pasangan Indonesia selalu melakukan hal yang sama ketika poin sudah berhasil dikejar untuk menyamakan kedudukan tapi selalu memberikan poin dengan mudah kepada lawan, kesalahan dalam service selalu dilakukan oleh Praveen dan Melati pada poin penentuan. Pasangan Thailand berhasil meraih kemenangan dari pasangan Indonesia Praveen Jordan dan Melati Deava Oktavianti dengan skor 20-22.
Dengan demikian untuk hasil Denmark Open 1000 wakil Indonesia tidak berhasil untuk mengantarkan pasangan Praveen dan Melati untuk meraih tiket Final, harapan dari Indoensia hanya tinggal dari tunggal putra Tommy Sugiarto yang akan berhadapan dengan Kento Momota pada malam nanti. Semoga ada wakil Indonesia untuk bisa masuk ke babak final besok di Denmark Open 1000 di Odense, Denmark.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H