Ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan mengapa tidak menyelesaikan pertandingan yang hanya membutuhkan satu angka menuju kemenangan untuk lawannya Kento Momotan 20-5. Kita berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali karena merusak nilai Sportifitaas dalam berolahraga, setiap atlit pasti tidak ingin mengalami cedera karena ini snagat menganggu dan berakibat fatal untuk karir mereka.
Road to Final Thomas Cup Indonesia
Pada pertandingan Piala Thomas Cup 2021, Indonesia menghadapi lawan yang tidak mudah dan memiliki perjalanan dan perjuangan yang panjang hingga memastikan untuk masuk ke babak Final Thomas Cup 2021 hingga menjadi Juara. Pada Fase Group Tim Thomas Cup Indonesia memiliki lawan yang sangat kuat yaitu Thailand, Chinese Taipe dan Algeria.
Pada Fase group Indonesia berhasil melawan Algeria dengan skor 5-0, Thailand 3-2 dan Chinese Taipe 3-2. Pada pertandingan Quarter Final Indonesia kembali berhadapan dengan Malaysia yang berhasil dimenangkan dengan skor 3-0 sekaligus dan berlanjut ke babak Semifinal yang berhadapan dengan Denmark 3-1. Sungguh pertandingan yang berat dilalui oleh Tim Thomas Cup Indonesia untuk bisa meraih podium Juara.
Pemain yang berlaga di Final
Anthony Sinisuka Ginting menjadi Tunggal Putra pertama yang akan diturunkan untuk melawan Lu Guang Zu, kemenangan yang diraih oleh Ginting dengan rubber game. Kemenangan yang di raih Anthony menambah rasa percaya diri untuk Ganda Putra pertama  Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian yang akan berlaga melawan He Jiting dan Zhao Haodong, kemenagan diraih dengan mudah straight game langsung.
Pertandingan penentuan ada ditangan Jonathan Christie, pada sesi wawancara dengan wartawan ia berkataÂ
"Terima kasih Tuhan, tanpa dia aku bukan apa-apa. Saya juga ingin berterima kasih kepada fans Indonesia, dirumah dan di stadion ini. Saya bangga menjadi orang Indonesia." Uajr Jojo setelah laga meraih kememangan melawan Tunggal Putra China Li Shi Feng.
"Saya perlu berterima kasih kepada Anthony Ginting untuk membawa Indonesia unggul 1-0 dan Fajar/Rian untuk membuat Indonesia memimpin 2-0 jadi saya lebih sedikit lebih percaya diri. Dan saya sedikit gugup di game pertama dan saya mengambil kesempatan itu. Permainan rubber game dan saya berkata paa diri sendiri, "Lets go, seratus menit lagi, ayo."Â Ujar Jojo melanjutkan wawancara dengan badminton Europe.
 "ketika rubber game terjadi, saya berkata pada diri sendiri, kita lihat saja, serratus menit atau serratus dua puluh menit. Lets go" katanya untuk memotivasai diri sendiri dalam laga pertandingan di lapangan.
Piala Thomas Cup kembali ke tanah air
Indonesia terakhir membawa pulang Piala Thomas Cup pada tahun 2002, kalo dihitung dari sekarang suah 19 tahun Piala Thomas Cup diperebutkan oleh negara lain. Pada tahun 2021 Piala Thomas Cup akhirnya bisa balik ke tangan Indonesia dan menggenapkan status kekuatan Tim Bulutangkis Dunia untuk gelar ke 14 sebagai peraih Piala Thomas Cup.
Indonesia merupakan negara yang paling banyak meraih Piala Thomas Cup selama pehelatan ini berlangsung. Indonesia Juara Thomas Cup sejak tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1996, 1998, 2000, 2002 dan sekarang 2021. Sungguh perjuangan yang sangat membanggakan dan membuat seluruh bangsa Indonesia merasakan suka cita yang sangat luar biasa termasuk saya sendiri melihat dan mencintai Bulutangkis semenjak era Taufik Hidayat.
Indonesia Juara, tapi Merah Putih tidak berkibar