Mohon tunggu...
Irfan Fandi
Irfan Fandi Mohon Tunggu... Buruh - Menulis dan Membaca adalah suatu aksi yang bisa membuat kita terlihat beda dari orang yang disekitar kita

Email : irvandi00@gmail.com || Suka Baca dan Nonton Film || Pekanbaru, Riau ||

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nostalgia Masa Kecil (Cerita Bersambung Eps #1)

18 September 2021   07:00 Diperbarui: 18 September 2021   20:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan subuh ini berlangsung sampai jam 8 pagi atau bisa saja mundur karena pembahasan menarik yang di sampaikan oleh Bapak Tumino untuk mengasah otak anak-anak dalam berfikir memberikan beberapa pertanyaan yang kritis atau menarik untuk disampaikan sehingga menjadi sebuah diskusi murid dan Guru terasa harmonis dalam suatu ruangan.

Biasanya setelah selesai nasehat dan pengajaran yang disampaikan kepada kami semua, Pak Tumino akan memberikan sebuah tantangan kepada kami untuk menghapalkan Doa Sujud Sajadah dan  Surat As-Sajadah yang terletak pada surat ke 32 dalam al qur'an. Tujuan beliau memberikan tantangan ini karena rutinitas dalam setiap sholat subuh di hari jum'at aka nada namanya sujud sajadah, dimana pada rakaat pertama akan dibacakan surat ini secara dua bagian yang terdiri dari 30 ayat dan dibagi kedalam dua yaitu 15 ayat pertama untuk sholat sujud sajadah dan kemudian dilanjutkan dengan rakaat kedua dengan lanjutan ayat berikutnya sampai selesai.

"Ayo coba di ikuti ya anak-anak" ujar pak Tumino menuntun kami untuk mengulang apa yang akan disampaikan oleh beliau. "Kami Berjanji" kami mengulangi secara serentak apa yang disampaikan olehnya "Jumat depan", kami mengulangi kembali "akan kami hafal", terus mengulangi lagi "Doa dan surah ini", kami melanjutkan secara serentak dan penuh semangat "kalo tidak kami hafal", kami lanjutkan lagi "kami bersedia menerima hukuman" kami mengulangi dengan kaget dan pelan sekali untuk mengulangi kalimat itu.

Hal itu merupakan sebuah cara Pak Tumino dalam membangun sistem pendidikan yang dilakukannya secara otodidak dan lumayan berhasil. Kami semua terpacu untuk menghapal doa itu dengan sungguh-sungguh, tidak ada satu pun dari muridnya yang tidak hafal setelah hari itu tiba, karena kami menghafal secara bersama-sama dan mengulanginya dengan bersama-sama juga. Beliau memiliki trik cara menghafal dengan sangat unik, ia membuat sebuah alunan nada indah dalam setiap hafalan, seperti doa sujud sajadah dibagi  ke dalam delapan potongan ayat agar memudahkan murid menghafalnya dengan irama yang dibuatnya sendiri. "Sajjadah, wajahiya, lilladzi, Khala khohu, Khasam kasam ahu, wabasarohu, bihaulihi, waki watihi", potongan bacaan doa ini kami ulang setiap harinya hingga kami benar-benar hafal.

Alhasil sebelum hari H datang anak-anak sudah hafal semua diluar kepala dan membacakannya para jadwal hari Jumat sebagai Praktek Ibadah di surau kami. Ini sungguh pengalaman kebersamaan bersama kawan-kawan yang indah untuk di kenang, kami bersama-sama saling bantu-membantu untuk mengulang hafalan bacaan hingga hafal dengan fasih sesuai dengan ejaan dalam bahasa arabnya.

Masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan untuk ku dan kawan-kawan selama memulai bertumbuh menjadi penerus orang tua selanjutnya. Kami dibekali oleh ilmu agama yang sangat kuat, sehingga para orang tua idak takut lagi meninggalkan kami karena kami sudah memiliki pondasi yang kuat dalam belajar ilmu agama. Sangat berbeda jauh dengan zaman sekarang yang setiap hari selalu di suguhi yang namanya gadget dan smartphone. Orang-orang berlomba-lomba mengejar tentang duniawi dan melupakan ajaran yang seharusnya perlu untuk menajdi bekal kita menjalani sebuah kehidupan di dunia ini.

*** Bersambung***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun