Hari ini tepat tanggal 20 Juli 2021 atau 10 Dzulhijjah 1442 H, semua umat muslim di seluruh dunia serentak merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H. suara gema takbir berkumandang dimana-mana sebagai tanda Kebesaran Allah SWT yang sebagai pemilik dunia ini.
Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya yang paling besar bagi umat muslim. Pada 10 Dzulhijjah pada zaman dulu banyak peristiwa yang terjadi, sehingga di jadikan sebagai hari raya berkurban untuk bagi orang-orang yang memiliki kelebihan harta. Berikut makna yang tersirat pada Hari raya Idul Adha.
Mengenang sejarah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
Nabi Ibrahim AS merupakan seorang nabi yang telah lama mendambakan seorang anak, atas izin Allah beliau mendapatkan anugrah terindah dalam hidupnya yaitu hamilnya istri tercinta Siti Hajar. Anak yang telah lama dinanti akhirnya lahir dengan sehat dan tampan yaitu Nabi Ismail AS.
Ketika usia Ismail beranjak 14 tahun, Allah SWT menguji ketaatan, kesetiaan dan keikhlasan dari Nabi Ibrahim kepada sang penciptanya. Beliau bermimpi bahwa ia diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengorbankan anak lekakinya ismail. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut :
Artinya: "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu." (Qur'an Surat Ash-Shaffat ayat 102).
Nabi Ibrahim AS menyampaikan perintah tersebut kepada anaknya Ismail, respon yang di dapat Nabi Ibrahim AS sangat mencengangkannya. Nabi Ismail AS Ikhlas dan ridha atas apa yang di perintahkan Allah kepada ayahnya.
Artinya: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Allah menyaksikan pengorbanan seorang anak kepada ayahnya yang mendapatkan perintah mulia dari Sang Maha Pencipta, kemudian Allah mengganti Nabi Ismail AS menjadi seekor hewan sembelih yang sangat besar dan sehat. Kisah ini merupakan sejarah besar dalam Islam untuk selalu di ingat bahwa kebesaran hati seorang ayah mengorbankan anaknya sebagai bentuk kepatuhan seorang hamba kepada sang penciptanya.
Menunaikan Rukun Islam Kelima
Hari Raya Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Haji. Dimana seluruh umat muslim berbondong-bondong datang ke Mekkah, untuk menjalankan Rukun Islam kelima yaitu Naik haji bagi yang mampu. Puncaknya momen haji di tandai dengan berkumpulnya seluruh jamaah di seluruh dunia di padang arafah, wukuf di padang arafah merupakan salah satu rukun haji yang wajib di laksanakan.
Naik haji merupakan penyempurnaan rukun islam sebagai manusia muslim seutuhnya. Naik haji dapat dilakukan bagi orang yang mampu, setiap manusia yang mampu dan memiliki rezeki lebih dan sudah ada panggilan kewajiban untuk nya menunaikan Ibadah Haji di kota Mekkah sebagai penyempurnaan agama.
Momen haji dilakukan setiap setahun sekali, jadi ini merupakan momen yang langka dan susah mendapatkannya. Indonesia merupakan negara yang paling banyak menghantarkan jamaahnya untuk datang ke mekkah, namun dengan kondisi wabah Covid-19 kuota untuk Jemaah haji di seluruh dunia di kurangi dan di tutup untuk sementara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Ikut berkurban di Hari Raya Idul Adha
Bagi kita yang tidak bisa naik haji, jangan berkecil hati karena kita bisa melakukan ibadah lain yaitu dengan melakukan ibadah kurban. Ikut kurban merupakan sebuah tanda rasa syukur kita kepada sang pencipta atas segala rezeki yang telah ia berikan kepada kita.
Artinya : "Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." (Q.S Al Kautsar : 2).
Seruan berkurban telah ada di dalam Al quran untuk kita yang muslim, karena ini sebagai anjuran yang di perintahkan dan di contohkan langsung oleh baginda nabi Muhammad SAW.
Artinya: "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Bagi kita yang mampu dan memiliki rezeki berlebih, alangkah baiknya untuk kita melakukan apa yang telah di contohkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Kita semua berharap apa yang telah kita lakukan dapat di ridhai oleh Allah SWT, karena tiada daya dan upaya kita di dunia ini selain hanya mengharapkan ridha dan di terimanya oleh Allah SWT.
Kita berharap pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, walau berat karena masih dalam kondisi pandemic. Kita harus kuat dan siap menjalani hal-hal apa saja yang ada di hadapan kita. Bagi saudara kita yang sedang berada di mekkah yang menjalankan ibadah Haji sebagai penyempurnaan agama semoga pulang dari sana menjadi seorang haji yang mabrur dan selalu bertakwa kepada Allah SWT.
Bagi kita yang belum memiliki kesempatan untuk menunaikan Ibadah Haji, semoga kita selalu berdoa untuk mendapatkan kesempatan agar bisa datang ke rumah Allah yaitu Ka'bah di masa yang akan datang. Namun kita tidak perlu kecewa, kita bisa melakukan ibadah lainnya yaitu berkurban sebagai tanda syukur dan ketaatan seorang hamba kepada Sang Penciptanya yang telah di contohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Semoga hewan yang kita kurbankan dapat di terima sebagai ibadah kepada Allah SWt, menjadi bukti sebagai rasa syukur kita dan taat kepada Allah SWT sebagai hamba-Nya. Amin ya Rabbal 'alamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H