Hai Kompasianers . . . Baru melihat topik pilihan hari ini sangat menarik untuk ku memberikan opini dan pendapat sesuai dengan apa yang telah aku alami selama berkecimpung dalam dunia kerja, semua yang ku paparkan nanti adalah hasil pengalaman serta pandangan ku akan kasus ini. Jika ada kesamaan berarti ini bukanlah dilakukan secara sengaja, melainkan suatu persamaan dalam pengalaman yang telah dialami oleh saya dan anda sebagai pembaca.
Dalam perkembangan dunia kerja sekarang pengalaman adalah nomor satu dalam merekrut seseorang menjadi karyawan, karena nilai bagus dan CV yang baik belum mencerminkan bagaimana dia bisa menghandle dalam suatu pekerjaan.
Yang terjadi saat ini pendidikan dan nilai menjadi nomor sekian untuk masuk kriteria dalam dunia lapangan kerja, karena yang akan dipertanyakan adalah pengalaman dan presetasi apa yang telah diraih selama bekerja ditempat sebelumnya.
Dalam situasi lapangan kerja sekarang pendidikan akan dilihat apabila ada promosi atau kenaikan jabatan baru, maka pendidikan dan title dibelakang nama akan dipakai sebagai nilai plus dan tambahan untuk menjadi kandidat sebagai orang yang akan dipromosikan.
Namun tidak untuk penilaian sebagai pelamar dalam bekerja karena itu sebagai formalitas yang hanya untuk memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang karyawan.
Dengan perkembangan era digitalisasi maka seluruh perusahaan di indonesia sudah banyak menetapkan untuk penerimaan karyawan minimal dengan pendidikan Diploma 3 atau Strata Satu alias Sarjana, namun pada kenyataannya banyak para pelamar yang melamar pekerjaan selalu mencari mana ada lowongan maka akan dicoba untuk dimasukkan agar asal dapat kerja.
Makanya banyak kita lihat jurusan yang diambil tidak sesuai dengan pekerjaan yang didapat, maka gelar atau CV yang baik tidak menentukan suatu penilaian dalam penerimaan karyawan baru.
Sebuah pengalaman yang ada menjadi sebuah bekal dari seorang pelamar untuk menjadi seorang karyawan, dan apabila kinerja nya bagus dan memiliki pendidikan yang bagus maka perusahaan akan mempromosikan dia untuk menjabat dengan jabatan baru sesuai dengan prestasi yang telah ia raih selama bekerja dengan melihat potensi dari diri orang tersebut.
Bagus nilai tidak menjamin untuk dia bekerja dengan baik, karena ego yang tinggi akan membinasakan seseorang dalam berkomunikasi karena ia merasa lebih pintar dan lebih tinggi pendidikannya.
Namun jika ia menyikapi hal itu dengan bijak, maka ia akan lebih rendah hati mau belajar dari orang yang punya pengalaman tapi pendidikannya biasa saja.
