Penulis :Â Tere Liye
Penerbit :Â Republika
Tahun Terbit :
ISBN : 978-602-5734-54-0-1
WOW.. itulah kata pertama yang terucap setelah menuntaskan isi cerita Novel Si Anak Badai karya bang Tere liye, tak pernah terbayangkan kisah didalamnya akan semenarik dan seluar biasa ini. Ada beberapa point yang menarik untuk ditelusuri dari kisah Si Anak Badai dari kampung Muara Manowa.
Kisah empat sekawan di sebuah kampung Manowa yang terdiri dari Awang. Malim, Ode dan Zaenal. Kisah persahabatan ini tidak terfokus pada satu tokoh seperti buku yang lain, melainkan kisah persahabatan empat sekawan yang sangat bagus untuk dikuti dan disimak. Setiap kisah yang disuguhkan bang tere selalu menarik untuk dibaca bagi para penggemarnya.
Setiap cerita yang dibuat bang tere memiliki nilai tersendiri bagi penggemar karya beliau, aku melihat dari setiap karya bang tere pasti ada sebuah kejadian yang sama persis terjadi dan saat ini masih terjadi sampai sekarang. Seperti isi kisah Si Anak Badai dalam pembangunan pelabuhan yang terjadi di muara manowa sesuai dalam novel.
Aku merasa tertarik utnuk membaca dari halaman satu ke halaman berikutnya tanpa terasa sudah siap aku tuntaskan dengan sangat cepat, kisah yang sederhana namun penuh makna dan nilai pesan yang bisa kita petik dan ambil pelajaran dikehidupan kita sekarang.
Pembelajaran yang diajarkan oleh orang tua zaenal kepada anak-anaknya untuk selalu bertanggung jawab dan tidak lupa mengerjakan ibadah sholat yang menjadi sebuah rutinitas dan kebutuhan dalam sehari-hari adalah contoh awal peajaran yang dibuat bang tere dari kisah ini. Kelucuan dan keluguan dari tingkah anak-anak tak pelik memberikan kesan tersendiri dai kisah nobvel ini.
Ada satu Bab istimewa yang selalu membuat para pembaca tersentuh dan emosional dengan situasi latar alur cerita yang disuguhkan bang tere, yaitu perihal mengenai kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Bagian ini berulang kali aku membaca bagian ini, berulang kali air mata jatuh tanpa disadari seperti zaenal dalam tokoh kisah novel ini.
Ciri khas dari bang tere dalam menulis adalah selalu membuat masing-masing karakter memiliki ciri khas yang langsung ingat dengan tokohnya, seperti awang yang jago dalam hal berenang, malim yang jago dalam memancing dan berjualan ikan dipasar, Ode yang selalu tersulut emosi dengan tingkah kawan-kawannya. Semuanya tergambar indah dalam rangkaian peristiwa dan kisah didalambuku novel Si Anak Badai.