Terasa lelah saat dini hari tadi bus yang membawaku keliling kota malang guna study tour telah sampai di kabupaten Banyuwangi. aku yang seharusnya turun di Pesantren memilih turun di desa Dasri untuklangsung pulang kerumahku, karena bus tak lewat jalan rumah ku, tepaksa aku turun di desa dasri yang bisa dibilang deket dengan desaku. Pagi itu juga aku menulis kisa perjalanan ku dan teman-teman SMA Darussalam. Selamat Membaca Rombongan Study Tour SMADA berangkat hari Minggu malam Senin tepatnya tangal 1/7/2012. Perjalanan kami di awali dengan membaca tahlil dan yasin di makom KH. Muhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Setelah itu kami menuju bus yang telah menunggu di depan gedung pendidikan Darussalam. Canda tawa teman-teman di malam hari itu memecah suasana canggung menjadi sorak geripah semangat siswa SMADA. Dan malam hari itu adalah sejarah bagi kelas kami, karena pertama kali absen siswa full gag ada yang izin dan alfa. hehehe Rencananya sebelum menuju kota Batu malang kami berziarah di makom Syekh Hamid Pasuruan yang di perkirakan jam 2 dini hari sudah sampai di Pasuruan. Namanya juga musibah, di Glemore bus 2 yang di tumpangi anak kelas IX IPA 2 mengalami perbaikan yang memakan waktu hingga 1 jam lebih.Setelah itu perjalanan dilanjutkan. Pukul 2 dini hari bukanya kami malah nyampek Pasuruan tapi lagi-lagi bus 2 itu mengalami pecah ban, terpaksa kami harus menunggu lagi. Tapi musibah itu juga membawa untung bagi kami, karena bisa NOBAR Final UERO 2012 Spanyol vs Italia, Walapun hanya babak pertama. Rombonganpun sampai di kota pasuruan menjelang azdan subuh waktu setempat, ketika kami turun bukanya kami diturunkan di depan alun-alun pasuruan yang deket dengan makom Syekh Hamid, tapi ini sebuah lahan parkir bus kalau dilihat masih bangunan baru, setelah kami dapat informasi dari pak sopir kalau ada peraturan baru bus gag boleh parkir di depan alun-alun, sehingga kami terpaksa jalan kurang lebih 1 kilometer, tapi ada juga teman kami yang menggunakan jasa tukang becak dengan harga 5000 rupiah. Mandi, wudlu, sholat selesai. Suara TOA Pembimbing rombongan mengajak para peserta tour untuk langsung menuju makom Syekh Hamid yang tepatnya di belakang masjid jami’ pasuruan.Matahari di pagi itu sudah menampakan senyumanya tepat setelah kami selesai tahlilan di makom, kamipun kembali menuju parking area tempat dua bus rombongan kami berada. Pagi itu semua peserta tour di wajibkan memakai seragam almamater SMADA guna persiapan menuju UPT Materia Medica Batu. MENCARI RESTO TOWAF DULU Jadwal kami lagi-lagi molor, jam 9 pagi kami seharusnya sudah berada di UPT Materia Medica namun karena kendala semalam jadwal kami harus berubah semua. Bus melaju menuju kota batu malang sebelum masuk ke UPT kami mengisi dulu perut kami yang dari pagi sudah teriak-teriak, karena ada pepatah bilang jangan hanya otakmu yang kamu isi tapi perutmu juga hehehe, tapi sayang untuk mencari brawijaya resto dimana makan pagi di sajikan, sopir bus kesulitan karena Papan tulisan resto tersbut tertutup oleh bus lain yang sedang parkir di depan resto itu, tak ayal kami semua mencari-cari sampai kelilingtiga kali di arena kawasan pintu masuk jatim park 1. Seluruh pesertapun dibuat tertawa oleh sopir bus yang keliling-keliling kebingungan, malah ada temen kami yang nyeletuk kurang empat lagi, biar kayak towaf hehehe, SANTRI PORSI KULI Akhirnya nyampai juga di resto itu, tapi kita gag bisa langsung makan karena masakan masih dalam persiapan, sambil nunggu masakan dihidangkan suku2 alay dan narsis, ceprat cepret di dalam resto hehehe, Meja prasmananpun telah disiapkan hidanganpun juga sudah, saatnya makan. Nasi, Sayur sop, ayam goreng, tempe goreng, sambal tidak ketinggalan krupuknya lengkap di depan mata kami, satu persatu dari kami antri untuk mengambil makanan yang telah disiapkan. Nasi dan sayur diperbolehkan ambil sendiri tapi kalau ikan dan tempe semua di bagi rata oleh resepsionis dengan jumlah yang sangat banyak yaitu satu-satu, hehehe.Dan yang sangat menajubkan peserta belum makan semua nasi yang ada di dua bejana sudah lahap habis, dan terpaksa yang belum kebagian harus menunggu pihak resto menanak nasi lagi bussyyyettt dah. Terlihat pihak resto geleng-geleng melihat pemandangan langka ini, hehehe JAMU TERNYATA GAK PAHIT abis kenyang, saatnya menuju pusat pembudidayaan tanaman herbal di UPT Materia Media Batu. Seharusnya kita datang pukul 9 kami malah molor 2 jam. Disana kami disambut oleh bapak dan ibu petugas dinas yang bekerja di UPT Materia Medica. Kami dimasukan di alula UPT guna diberi arahan dan bimbingan tentang tanaman herbal, sebelumnya ada sedikit sambutan dari pihak UPT dan juga Pihak SMADAguna mensatukan maksud dan tujuan kami datang di UPT tersebut. Acara inti pun dimulai diawali dengan pengenalan tanaman-tanaman herbal dan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Dan juga dalam pengolahan tanaman herbal menjadi jamu. Ibu dari pihak UPT bilang kalau kami harus bisa menjaga warisan nenek moyang kita yaitu jamu, dan juga setelah dari sini kaliah harus bisa merubah doktrin kalau jamu itu pahit. Di situ kami di ajari membuat jamu temulawak, dari proses awal sampai menjadi serbuk temulawak siap seduh, setelah jadi serbuk-serbuk itu dibagikan ke pada peserta. Setelah rangkain acara itu selesai kami diajak melihat langsung tananaman-tanaman herbal itu dan di terangkan apa dan kegunaannya. Lelah keliling kebun UPT Materia Medica rombongan menuju Jatim Parksalah satu wahana wisata di kota batu yang cukup terkenal. Tapi sayangnya tidak semua rombongan masuk ke wisata tersebut mengingat waktu sudah sore takut tidak puas menikmati wahana di Jatim Park dan menghemat bugged perjalanan kami. Setelah itu perjalanan di lanjutkan menuju hotel Rhice di kawasan Malangkota, sebelumnya menuju hotel kami mengisi perut dulu dikasawan Jatim Park. KAWASAN STRATEGIS BERARSITEKTUR KUNO Hotel Riche, hotel ini memiliki tempat yang sangat strategis, selain dekat dengan beberapa mall dan gramedia, hotel ini juga dekat dengan alun-alun malang, sehingga memanjakan pengunjungnya untuk menikmati ramainya kota wisata tersebut. Setiba di hotel riche kami menunggu giliran pengambilan kunci kamar dari pembimbing kami. Walaupun keadaan sudah lelah dan tidak memungkinkan untuk menikmati kota malam itu. Bukan santri kalau gak nekat jalan-jalan, penulis sendiri tidak langsung mandi dan beristirahat di hotel, melainkan jalan-jalan di gramedia tepat di samping kanan hotel, dan mendapatkan beberapa buku penting yang menurut saya sangat bermanfaat. Salah satunya buku yang baru di lauching di Trans Studio bandung yaitu Chairul Tanjung Si Anak Singkon, buku yang menceritakan kisah anak pinggiran kota jakarta yang sekarang di menempati orang terkaya ke sebelas di Indonesia versi majalah forbes, beliau pemilik CT Corp yang membawahi Trans Corp beberapa perusahaannya. Teman-teman lainya juga menyusul menikmati kota malang malam itu, ada yang ke sarinah mall yang tepat di depan hotel, ada juga yang main ke alun-alun. Penulis malam itu tidak tidur sampai jam tiga dini hari, kebetulan saya kedatangan teman saya dari Pondok Ilmu Qur’an mereka Singosari Malang, mereka adalah teman semasa Pelatihan Vokasional di Jakarta 3 bulan yang lalu, malam itu saya dan teman-teman dari PIQ bernostalgia di warung kopi tepat di pojok jalan poros alun-alun malang, dan di teruskan di hal hotel, tak terasa sampai jam tiga pagi, dan merekapun pamitan pulang, ajakan untuk tidur di hotel saja mereka tolak, karena takut kalau pulang pagi banyak polisi. NASGOR DIPAGI HARI Sarapan pagi dimulai sebelumnya perserta study tour sudah sibuk packing-packing barang bawaannya.pagi itu badan kami terasa segar dan semangat ditambah fasilitas air panas di hotel itu menambah gairah untuk siap-siap mengahadapi tour selanjutnya, resepsionis sudah menyiaokan sarapan pagi bagi peserta, Nasgor ya makanan yang tak asing bagi kami ini menjadi sarapan pagi para peserta, ditambah irisan-irisan telur, dan juga minumah teh dan kopi menjadi pelengkap sarapan pagi itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI