1 Desember 2024: Kemajuan Menuju Hama
Setelah menguasai Aleppo, pasukan pemberontak bergerak ke selatan menuju kota Hama. Meskipun pasukan pemerintah mencoba melancarkan serangan balik dengan dukungan udara dari Rusia, mereka gagal menghentikan laju pemberontak. Pada 4 Desember, pemberontak berhasil menguasai Hama, memaksa pasukan pemerintah mundur lebih jauh ke selatan.
5 Desember 2024: Perebutan Homs
Setelah merebut Hama, pemberontak melanjutkan serangan mereka ke kota Homs, yang memiliki posisi strategis di jalur menuju ibu kota, Damaskus. Pada 5 Desember, Homs jatuh ke tangan pemberontak setelah pertempuran singkat, menandai hilangnya kendali pemerintah atas kota-kota utama di Suriah.
7 Desember 2024: Pengepungan Damaskus
Dengan jatuhnya Homs, jalan menuju Damaskus terbuka lebar bagi pasukan pemberontak. Pada 7 Desember, mereka mulai mengepung ibu kota, menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk dan pejabat pemerintah. Laporan menunjukkan bahwa Presiden Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus menuju lokasi yang tidak diketahui, yang kemudian dikonfirmasi sebagai Moskow, Rusia.
Pada pagi hari 8 Desember, pasukan pemberontak memasuki Damaskus dengan sedikit perlawanan. Mereka mengambil alih gedung-gedung pemerintah, termasuk istana presiden, dan mengumumkan berakhirnya rezim Assad melalui siaran di televisi nasional. Rakyat Suriah turun ke jalan merayakan kejatuhan rezim yang telah berkuasa selama lebih dari 50 tahun.
Kejatuhan rezim Assad dalam waktu singkat ini menunjukkan lemahnya pertahanan pemerintah dan ketidakpuasan yang meluas di kalangan rakyat Suriah. Dukungan yang berkurang dari sekutu tradisional seperti Rusia dan Iran juga berkontribusi pada runtuhnya rezim tersebut. Peristiwa ini menandai dimulainya babak baru dalam sejarah Suriah, dengan tantangan besar dalam membangun kembali negara dan mencapai stabilitas politik.
Dampak Runtuhnya Rezim Assad
Runtuhnya rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024 membawa dampak signifikan, baik di tingkat regional maupun internasional. Berikut adalah beberapa konsekuensi dari peristiwa tersebut:
Dampak Regional
- Perubahan Aliansi dan Keseimbangan Kekuatan di Timur Tengah
- Iran dan Hizbullah: Sebagai pendukung utama Assad, Iran dan kelompok Hizbullah di Lebanon menghadapi tantangan baru. Kehilangan sekutu strategis di Suriah dapat melemahkan posisi Iran dalam konflik regional dan mengurangi pengaruhnya di Timur Tengah. Hizbullah, yang bergantung pada jalur pasokan melalui Suriah, mungkin mengalami kesulitan logistik dan penurunan moral.
- Israel: Dengan jatuhnya Assad, Israel menghadapi ketidakpastian baru di perbatasan utaranya. Meskipun musuh lama telah tumbang, munculnya kelompok-kelompok baru yang mungkin lebih radikal dapat menimbulkan ancaman keamanan baru bagi Israel.
- Krisis Pengungsi dan Stabilitas Negara Tetangga
- Turki, Lebanon, dan Yordania: Negara-negara ini telah menampung jutaan pengungsi Suriah selama konflik. Dengan perubahan rezim, ada potensi gelombang pengungsi baru, baik yang kembali ke Suriah atau mencari suaka di tempat lain, yang dapat membebani sumber daya dan infrastruktur negara-negara tetangga.