Timur Tengah, sebagai salah satu kawasan paling konfliktual di dunia, kembali menjadi sorotan internasional akibat eskalasi terbaru antara Iran dan Israel.Â
Peristiwa ini menambah panjang daftar ketegangan yang sudah ada, termasuk konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.Â
Sebagai negara yang aktif dalam diplomasi internasional dan memiliki komitmen kuat terhadap perdamaian global, Indonesia kembali menemukan dirinya di tengah-tengah isu geopolitik yang rumit dan dinamis.
Keterlibatan Indonesia dalam isu Timur Tengah tidak hanya menggambarkan solidaritas politik, tetapi juga refleksi dari prinsip kebijakan luar negeri bebas aktif yang dianutnya.Â
Melalui artikel ini, kita akan menggali bagaimana Indonesia berusaha menjaga keseimbangan antara mendukung hak-hak Palestina dan respons terhadap dinamika baru yang dibawa oleh konflik Iran-Israel, serta implikasinya terhadap kebijakan luar negeri Indonesia secara keseluruhan.
Sejarah dan Latar Belakang
Konflik antara Palestina dan Israel adalah salah satu konflik paling lama dan kompleks di dunia. Bermula dari pertikaian atas tanah dan kedaulatan di awal abad ke-20, konflik ini telah berubah menjadi perjuangan yang melibatkan kepentingan nasional, agama, dan etnis.Â
Setelah berakhirnya mandat Britania pada tahun 1948, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, yang memicu perang dengan negara-negara Arab sekitarnya dan mengawali serangkaian konflik yang berkelanjutan hingga hari ini.Â
Persoalan utama yang memicu konflik ini mencakup status Yerusalem, pengembalian pengungsi Palestina, keamanan Israel, dan batasan wilayah negara masa depan Palestina.
Perkembangan Terkini: Konflik Iran-Israel