Mohon tunggu...
Irfandy Dharmawan
Irfandy Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Mengarungi Samudra Hukum, berlabuh di Dermaga Filsafat, dan Berlayar di Lautan Politik. Seorang Sarjana Hukum yang sedang menambahkan cerita di Perpustakaannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Mendalam di Balik Sajian Opor Ayam dan Ketupat Lebaran

11 April 2024   20:12 Diperbarui: 11 April 2024   20:26 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Opor Ayam dan Ketupat (via shutterstock.com/Olipe_Oile)

Melalui perayaan Lebaran dengan Opor Ayam dan Ketupat, kita dapat melihat gambaran luas dari keanekaragaman budaya dan tradisi di Indonesia. Tradisi-tradisi ini tidak hanya memperkaya pengalaman Lebaran, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kebersamaan, keramahan, dan keberagaman.

Pentingnya Kehadiran Opor Ayam dan Ketupat Saat Merayakan Lebaran

Lebaran, dengan segala kekayaan tradisinya, memberi kita Opor Ayam dan Ketupat sebagai hidangan yang tak hanya lezat, tetapi juga penuh makna. Kedua hidangan ini bukan sekadar santapan; mereka adalah simbol kemakmuran, kebersihan jiwa, dan kekuatan komunal yang mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dan kesederhanaan. Dalam setiap suapan Opor Ayam dan potongan Ketupat, tersimpan cerita dan warisan budaya yang membentang dari generasi ke generasi, mengajarkan kita tentang kekayaan dan keanekaragaman tradisi Indonesia.

Merayakan Lebaran dengan Opor Ayam dan Ketupat berarti melestarikan sebuah warisan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan masa depan. Ini adalah ajakan bagi kita semua untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga membagikan kehangatan dan kebijaksanaan yang terkandung dalam tradisi ini. Dengan demikian, kita tidak hanya merayakan sebuah perayaan, tetapi juga memelihara nilai-nilai yang menjadi inti dari keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun