Mohon tunggu...
irfan darsina
irfan darsina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berpikir Tuhan Tidak Ada

19 Januari 2010   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Adam terdiam sambil melongo. Tapi ia rupanya tidak ingin terlibat perdebatan panas lebih jauh, setelah si tukang cukur mengeluarkan argumen dengan contoh2 konkret dalam kehidupan. Bahkan, sampai proses cukur selesai, ia tak lagi melanjutkan diskusi. Sesuatu yang membuat si tukang cukur merasa menang dan makin yakin, bahwa Tuhan Tidak ada.

Seusai membayar ongkos cukur, Adam ke luar. Di jalan, dia melihat seorang gembel dengan rambut panjang kotor, gimbal tak pernah dicukur, dan cambang tak terurus, seperti ilalang tak bertuan (dulu, belakangan konon sudah dikavling-kavling) di Pegunungan Meratus. Ia kembali menemui si tukang cukur, dan berkata, “ Saya percaya tukang cukur itu TIDAK ADA!”

“Anda ngomong apa?! Saya tukang cukur. Anda baru saja merasakan bagaimana saya cukur. Jangan ngomong sembarangan, ya,” kata si Tukang Cukur dengan nada tinggi.

“Tidak, saya tidak ngomong sembarangan. Tukang cukur memang TIDAK ADA,” tegas Adam lagi. “Jika tukang cukur ada, tidak mungkin ada orang dengan rambut gimbal yang kotor dan cambang tak terurus di luar sana.”

“Oh Tidak. Anda tak bisa bilang begitu. Anda tahu, tukang cukur tetap Ada. Salah dia itu yang tidak datang ke saya untuk bercukur agar rapi,” kata si Tukang Cukur.

“Persis, itu maksud saya. Tuhan itu Ada. Namun, orang2 tidak mau datang kepadaNYA atau tidak mau berupaya mencari DIA. Itu sebabnya banyak orang melakukan korupsi, banyak yang sakit, banyak yang kelaparan,” jelas Adam dengan nada lega.

Ganti Si tukang cukur yang kini melongo bengong....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun