Mohon tunggu...
Irfan Dani
Irfan Dani Mohon Tunggu... Pembelajar -

Cinta merupakan akar dari semua kehidupan.. Jadikan Cinta sebagai landasan bertumpu untuk "menuju" kesempurnaan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Negeri

22 November 2018   09:39 Diperbarui: 22 November 2018   09:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeriku gersang dalam kelembaban..
Tanah airku kering dalam kehijauan...
Adakah mata air itu akan kembali menyegarkan?

Air mata darah mengalir dari kesengsaraan rakyat kecil yang meronta tak berkeadilan...
Apakah pancasila hanya tinggal nama??
Akankah bnineka tunggal ika hanya semboyan belaka?

Kini keadilan hanya milik mereka yang berpenghasilan...
Inilah redaksi celoteh negeriku...
Ia menjelma menjadi post imprealisme..
Kini mereka suka "berkuliner kanibalisasi"..
Hobi memakan bangkai saudara sendiri...

Musuh-musuh negeri yang pandai berkamuflase bak pahlawan sejati...
Tak terlihat mana pengasuh mana musuh..
Bergonta-ganti wajah kepentingan dengan bualan mempesona...

Usah kau bersedih pahlawan ...
Usah hiraukan negerimu saat ini..
Rintih lukamu kala kau teriakkan kata merdeka..
Kini hanya tercatat dalam buku dan dokumentasi sejarah yang begitu mengharukan untuk dikisahkan...
Karena penerusmu sudah tak pandai berkisah, apalagi berkasih...

Negeri pewayangan, setiap adegan bergonta ganti peran...
Wayang tampil berwibawa pencitraan..
Kepentingan terpampang di kening penuh kerutan...
Sang dalang asik mendongeng dari belakang.. Mendikte lakon setiap pertunjukan...

Mari kita pulang sahabat seperjuangan..
Pupus sudah harapan...

Bengkulu, boelan pahlawan 2018

* @irfandani30

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun