#
Hari pertama di madinah semua jamaah langsung tancap gas ngejar shalat arba'in dan shalat di raudhoh.  Tentu saja aku gembira mendengar beberapa teman yang sudah berhasil ke raudhoh di hari pertama. Begitu pula istriku yang bahkan di kesemoatan  pertama ke masjid nabawi, yakni pas shalat subuh pertama, ia langsung berhasil ke raudhoh.Â
Aku sendiri sudah berusaha ngantri masuk roudhah setelah shalat asar. Tapi rupanya aku belum berjodoh sore itu. Aku dan teman teman diusir askar yang mengatakan roudhah sore itu hanya untuk jamaah asal india dan pakiastan.
Aku tak tahu apakah memang sepwrti itu faktanya atau tidak. Karena kabarnya swbagian kawan kawan ada yang mencoba ngantri lagi usai diusir askar dan berhasil masuk raudhah.Â
"Ah sudahlah. Aku sudah sangat bersyukur bisa berkesempatan shalat di masjid nabawi.  Alhamdulillah, aku sudah punya niat  dan berusaha ke raudhoh. Meski gagal pada kesempatan pertama, aku akan mencobanya lagi. Kabarnya jamaah lelaki boleh ke raudhah setelah shalat selain waktu shubuh.  Mumpung di madinah, aku akan berusaha agar bisa shalat di Raudhoh. Aku akan mencari cara  agar bisa segera ke raudhah seperti istriku. Tapi aku juga meyakini bahwa 'Niyatul mumin khoirun min amalihi'. Dan, allah maha menyaksikan niat dan usahaku." Hiburku menenangkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H