MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI MELALUI PEMAHAMAN PERILAKU MANUSIA
Irfan Ardyansah, Â Louis Samudra, Suryani Julia Ningsih,M Farhan Nazar Rifai
Universitas Nusa Putra
Perilaku organisasi (Organizational Behavior, OB) berfokus pada pemahaman tentang bagaimana individu dan kelompok berinteraksi dalam organisasi. Menurut Robbins dan Judge, OB meneliti dampak orang, kelompok, dan struktur organisasi terhadap perilaku untuk meningkatkan efektivitas (Robbins & Judge, 2018).(Bidang penelitian ini memberikan wawasan dalam mengelola sumber daya manusia, meningkatkan produktivitas, dan menumbuhkan komitmen. Dengan menerapkan teori dan alat bantu praktis, para manajer dapat mengatasi dinamika tempat kerja secara efektif (Robbins & Judge, 2018)
Teori-teori Utama dalam Perilaku Organisasi
Hierarki Kebutuhan Maslow: Teori ini menguraikan bahwa motivasi individu berkembang dari kebutuhan dasar (misalnya, keamanan) ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi (misalnya, aktualisasi diri). Manajer harus menyelaraskan strategi mereka dengan kebutuhan karyawan saat ini untuk meningkatkan motivasi Herzberg (1968). Contohnya, perusahaan yang memberikan pelatihan pengembangan diri membantu karyawan mencapai aktualisasi diri, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja mereka.
Teori Dua Faktor dari Herzberg: Membedakan antara motivator (kepuasan kerja) dan faktor higiene (mencegah ketidakpuasan), teori ini membantu para manajer mengembangkan program insentif yang efektif Herzberg, (1968). Penelitian menunjukkan bahwa pemberian penghargaan seperti bonus kinerja meningkatkan kepuasan kerja, sementara kondisi kerja yang buruk dapat menyebabkan ketidakpuasan meskipun motivator hadir.
Pengaruh Perilaku Individu dan Kelompok
Atribut individu seperti kepribadian, sikap, dan motivasi secara signifikan memengaruhi dinamika tempat kerja. Sebagai contoh, Teori Motivasi McClelland mengidentifikasi kebutuhan untuk berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa sebagai pendorong utama perilaku karyawan (David Clarence McClelland., 1987). Misalnya, seorang karyawan dengan motivasi tinggi untuk berprestasi cenderung memberikan kontribusi signifikan dalam proyek yang memerlukan inisiatif tinggi.
Dinamika kelompok, termasuk kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen konflik, memengaruhi efektivitas tim . Pelatihan kepemimpinan dan pengembangan keterampilan komunikasi efektif dapat membantu organisasi mengoptimalkan pengambilan keputusan dalam tim.
Budaya dan Sistem Organisasi
Budaya organisasi membentuk perilaku dan kemampuan beradaptasi. Budaya yang kuat dan positif mendorong inovasi dan loyalitas karyawan (Edgar H. Schein, 2010). Untuk itu, perusahaan harus secara teratur mengevaluasi budaya mereka melalui survei karyawan dan wawancara mendalam guna memastikan keselarasan dengan tujuan strategis.
Aplikasi dalam Rekrutmen dan Pengembangan
Proses rekrutmen mendapat manfaat dari alat psikometri yang mencocokkan kandidat dengan nilai-nilai organisasi, sehingga meningkatkan kepuasan dan retensi jangka panjang (Robbins & Judge, 2018). Sebagai contoh, perusahaan teknologi sering menggunakan tes kepribadian untuk memastikan bahwa kandidat sesuai dengan budaya inovasi mereka.
Program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan perilaku karyawan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan interpersonal, sehingga mendorong pertumbuhan. Contohnya, pelatihan team-building dapat meningkatkan kohesi kelompok dan produktivitas tim.
Mengelola Konflik dan Stres
Manajemen konflik yang konstruktif dapat mendorong inovasi. Komunikasi yang efektif dan strategi berbasis perilaku membantu menyelesaikan ketegangan (Kenneth W. Thomas, 1974). Selain itu, program manajemen stres seperti pelatihan mindfulness dan konseling telah terbukti meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang berdampak positif pada produktivitas.
Etika dan Inovasi
Praktik-praktik etis membangun kepercayaan dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang. Perusahaan harus menanamkan prinsip-prinsip etika ke dalam budaya mereka melalui pelatihan dan kebijakan (Robbins & Judge, 2018). Selain itu, menumbuhkan budaya eksperimentasi dan pembelajaran akan mendorong inovasi, yang sangat penting untuk pertumbuhan organisasi di era persaingan global.
Kesimpulan :Â
Penelitian perilaku organisasi menggarisbawahi pentingnya memahami dinamika manusia untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Dengan mengintegrasikan teori-teori OB ke dalam praktik sehari-hari, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan (Robbins & Judge, 2018).
Â
Â
Referensi:
David Clarence McClelland. (1987). Human Motivation.
Edgar H. Schein. (2010). Organizational Culture and Leadership.
Herzberg, F. (1968). Work and the Nature of Man.
Kenneth W. Thomas, R. H. K. (1974). Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2018). Organizational Behavior (18th ed.). Harlow: Pearson Education., 2022.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI