Belum banyak orang yang tahu akan keberadaaannya, sebuah tempat yang menyimpan koleksi benda benda yang berhubungan dengan lambang negara Indonesia, Burung Garuda. Berlokasi di rumah pribadi milik seorang kolektor, Pak Nanang namanya. Rumahnya beralamatkan di Trirenggo Bantul, Kabupaten Bantul, DIY atau search di Google Map dengan kata kunci : Museum Rumah Garuda.
Tempatnya tak begitu luas, lebih mirip dengan beragam koleksi yang ditaruh pada rumah pribadi miliknya. Tempatnya pun agak tersembunyi masuk lagi dari jalan kampung, namun di depan sudah terpasang plang menandakan bahwa lokasi rumah garuda ini berada.
Sore itu, Pak Nanang beserta Istri menyambut kami, menyambut seperti seseorang yang sedang bertamu di rumah sederhananya. Diajak berkeliling keliling melihat lihat isi koleksi yang terpanjang bederet rapi, terbagi atas dua ruangan utama yang menyimpan warisan benda yang bertemakan garuda ini.Â
Dimulai dari cetakan cetakan manuskrip maupun tulisan tulisan mengenai garuda dan sejarahnya hingga berita penting, kemudian ada beberapa bentuk burung garuda dalam berbagai ukiran maupun cetakan cetakan lain, menuju ruangan berikutnya ada satu set alat wayang yang sudah di modifikasi dengan bentuk bentuk makhluk mitologi.Â
Di sudut ruangan terduduk sebuah maskot burung garuda yang sudah cukup berdebu, mungkin lelah terbang tinggi. Koleksi koleksi mini lainnya tertempel dan tertata pada sudut ruangan ini.
Setengah jam berkeliling melihat koleksi, Pak Nanang mengajak kami untuk kembali menuju ruangan depan dan berdiskusi sejenak, sepertinya ingin menceritakan sesuatu. Sembari menyeruput kopi dan memulai bercerita, "saya akan sedikit cerita tentang tempat ini, dan apa yang tidak tertulis di buku sejarah pelajaran kalian".
Sambil menunjuk ke arah pojok ruangan, terdapat sebuah benda semacam bangku atau dipan yang tertempel banyak foto, "kurang lebih ada 27 foto yang saya ambil dan jepret di sekitar jogja kala itu dengan mode dan pose garuda yang tak biasa", berangkat dari salah satu kejadian itu, Pak Nanang pelan pelan merintis dan mengarsipkan tentang burung garuda, setelah dirasa banyak kemudian dibuatkan semacam museum kecil dan dibuka untuk umum sejak 17 Agustus 2011
"Kerap kali muncul pertanyaan di benak saya, ini yang merancang garuda siapa ya? Kok seingat saya sejak SD hingga SMA pernah disinggung. Mestinya kan ada nih, standar baku untuk lambang negara ini. Lalu mengapa orang-orang di kampung itu membuat garuda, apa motivasinya, Ketika kita bicara lambang negara, maka kita harus tahu persis, utuh. Kenapa kok bukan Komodo? kenapa kok bukan Orangutan? Kenapa memilih hewan Garuda? Ya, karena Garuda rentang mitologinya luar biasa, filosofinya juga keren. Garuda sangat sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Misalnya bahwa Garuda ternyata lebih unggul dari Dewa Wisnu, sehingga hasil negosiasinya, Garuda ini menjadi kendaraannya (Dewa) Wisnu" tuturnyaKopi Pak Nanang belum habis, cerita kemudian dilanjutkan kembali. kali ini pria paruh baya itu menunjukkan koleksi koleksi antik dan unik lainnya. Wayang Pulau karya ciptaannya yang merupakan perwujudan dari lima pulau besar di Indonesia, sedikit diceritakan jalan cerita sekaligus tokoh pelengkap, termasuk Kyai Garuda yang merupakan tokoh buatannya pula. Tak lain ini juga menjadi sarana edukasi dalam belajar mengenai rasa nasionalisme ungkapnya.
Menjelang akhir perbincangan, Bapak kemudian beratraksi dengan memainkan beberapa barang koleksinya yang hasil karya sendiri. "Hasil karya mengisi waktu luang saat pandemi" katanya dengan sumringah. Alat alat sederhana yang cukup menggelitik tawa.
Sekitar 300 lebih koleksi bersejarah berupa patung, foto, aksesoris, buku, dan film tentang sejarah Garuda Pancasila sebagai lambang negara yang selama ini jarang diketahui publik. Museum yang terbuka untuk umum ini, bukan setiap hari dan tidak ada tarif masuk
Sebelum pulang, Bapak Nanang meng-apresiasi kedatangan kami masih ingn belajar terkait hal hal semacam ini, Bapak juga berharap  "minimal di setiap propinsi punya Rumah Garuda. Terserah mau dikelola siapapun, yang penting dia menjadi pusat rujukan, pengetahuan sejarah lahirnya Garuda sebagai lambang negara" tandasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H