Mohon tunggu...
irfan amri
irfan amri Mohon Tunggu... -

Motto hidup : Berpikir besar, berusaha maksimal, berdo'a dan sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Pernah Minder Jadi Mahasiswa “Kupu-Kupu”

17 Juni 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:52 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Waktu kuliah, saya sering dijuluki mahasiswa ‘kupu-kupu’ oleh beberapa teman. Kuliah- pulang, kuliah-pulang itulah kepanjangan dari ‘kupu-kupu’. Itulah kegiatan saya waktu masih kuliah.

Mungkin teman-teman pembaca lebih paham makna dari mahasiswa ‘kupu-kupu’ kan? So, saya tidak menjelaskan dari awal dari apa itu mahasiswa ‘kupu-kupu’. Okey, guys?

Nah sebenarnya, bila ada teman-teman yang sampai saat ini berkuliah dan mendapatkan julukan ‘kupu-kupu’ jangan khawatir, guys. Jangan karena disebut mahasiswa ‘kupu-kupu’ membuat kalian jadi minder, okey. Saya ingin sharing saya untuk yang satu ini, bila ada yang merasa keberatan silahkan comment, karena itulah inti dari kita sharing, berbagi ilmu dan juga menjadikan kritikan sebagai atom-atom pengembang diri.

Di awal saya katakan, jangan takut bagi kalian yang mahasiswa ‘kupu-kupu’. Kenapa? Karena dulu saya juga mahasiswa ‘kupu-kupu’. Letak kampus yang sangat jauh dari rumah mengharuskan saya untuk selalu pulang habis kuliah. Hmmm, malu sich habis kuliah, saya malah pulang dan tidak nongkrong dulu dengan teman-teman. Bahkan teman-teman seangkatan saya menilai jiwa sosialisasi saya kurang hanya dikarenakan jarang kumpul dengan mereka. Penilaian yang sepihak yah? Hehehe

Ada teman yang saya yang blak-blakan nanya, “Kenapa kamu cepat pulang, fan? Toh nyampe di rumah juga kamu kan cuma diem, makan, ketemu ibu bapak kamu, nonton tv, ga asik banget sich gaya hidup kamu.”. Hmmm, kalau seandainya kalian yang ditanya gitu, apa jawaban kalian? Saya jamin jawaban kalian seratus persen beda-beda kan.

Jawaban saya untuk teman saya gini, “Gini yah, bis kota dari kampus ke Bandung cuma sampe jam 5. Kalau ga dapet bis, saya harus pake angkot, ongkosnya bisa dua kali lipat dari biasanya.”

Teman saya hanya mengeleng-gelengkan kepala dan tersenyum sinis gitu.

Well, sebenarnya kalau boleh jujur memang pertama karna uang jajan yang terbatas dari orang tua saya. Dengan bekal uang saku Rp. 10.000, saya pergi naik bis Rp3.000, pulang naik bis lagi Rp. 3.000. sisa Cuma Rp 4.000, mana bisa saya kalau nongkrong di mall atau jajan-jajan dengan teman-teman. Karena saya punya target uang saku saya tiap hari tidak boleh sampai habis tapi harus ada yang ditabung walau itu cuma seribu. Dengan kata lain dompet ga boleh kosong melompong.

Alasan kedua, saya sebelum kuliah memang telah merasakan manis pahitnya kerja sebagai pelayan toko. Dan sosialisasi saya tidak hanya dengan teman sebaya tapi lebih banyak dengan yang lebih tua dari saya (pelanggan). Sebenarnya saya tidak suka dengan dunia kampus lho, jangan tersinggung yah buat kalian yang masih enjoy dengan dunia kampus. Alasan pertama, dunia kampus ‘membatasi’ saya dengan duduk manis dari jam 8 pagi sampai dengan siang, kemudian kita malah sering bertemu dengan teman-teman kampus dan dosen saja. Nah di situlah saya merasa kurang sreg dengan kampus. Karena dunia sebenarnya lebih luas, lebih kejam dari dunia kampus.

Walau sisi positif dari kuliah itu sebenarnya mengelola pikiran kita menjadi lebih terstruktur, melatih kita berani menyampaikan pendapat depan umum, dan melatih kita untuk berpikir dahulu sebelum berucap.

Sampai saat lulus-pun sedikit teman yang mengetahui alasan menjadi mahasiswa ‘kupu-kupu’. Sebenarnya saya tuh, pulang bukan sekadar pulang terus hanya diem di dalam rumah lho. Kuliah memang menjadikan saya banyak teman baik itu teman seangkatan ataupun junior-junior saya. Tapi itu bagi saya kurang. Saya ingin menambah teman ataupun kenalan. Sebut aja selama 4 tahun akrab dengan bis kota alias terus naik bis, membuat saya kenal dengan beberapa kondektur dan juga supir bis. Malukah kenal dengan mereka?? Bagi saya gak tuh. Saya justru senang lho, kenapa? Simple aja alasannya, dengan kenal mereka (kondektur dan supir) bisa menambah pengetahuan saya misalnya saja saya tau kapan jam tayang awal dan terakhir keberangkatan bis. Toh, tidak semua mahasiswa tau kan?? Pokoknya makin banyak kenalan kita ga rugi lho.

Bahkan saat saya naik bis yang kondektur dan supirnya saya kenal, saya sering bercakap dengan mereka. Tidak ada rasa malu ataupun segan bercengkrama dengan mereka. Dibandingkan kalau saya naik bis dengan memakai headset mendengarkan music, berdiam diri sepanjang perjalanan dengan wajah cemberut, itu bukan gaya saya.

Sesampainya di rumah juga, saya tidak langsung diem di kamar terus keluar kamar hanya waktu makan saja. Saya justru lebih senang mengobrol dengan ibu, adik-adik saya kadang-kadang juga membantu ibu saya. Kebetulan ibu saya membuka semacam bimbingan belajar Calistung dan Matematika jadi ketika pulang tanpa diminta saya akan membantu membersihkan ruang tamu yang dijadikan tempat belajar. By the way, tau-kah kalian yang masih berkuliah saat ini ada satu hal yang sering kalian lewatkan?? Interaksi dengan keluarga, guys.

Tau kan dengan padatnya jadwal kuliah membuat kamu capek sesampainya di rumah ataupun kosan. Saya berani jamin bagi kalian yang capek kuliah sampai di rumah pengen banget ketemu kasur dan tidur kan, bahkan kalau orang tua nanya tentang kuliah kalian akan jawab biasa aja. Dan bagi kalian yang orang tua-nya jauh, seandainya orang tua nelepon menanyakan keadaan kalian, saya berani jamin kalian akan menjawab dengan singkat dan malahan minta dikirim uang saku dikarenakan uang saku bulan kemarin dah limit lagi. Tapi saya berani jamin ada juga diantara kalian yang mandiri tidak tergantung pemberian ortu, kan??

Hal itu pernah saya alami lho, dan saya sedih dengan sikap itu. Sikap itu salah dan tanpa sadar itu akan menjadikan kita individu yang apatis lho. So, satu hal yang ingin saya ajak ke teman-teman sesibuk apapun, seletih apapun kalian oleh jadwal kuliah ataupun kerjaan tolong jangan lupakan keluarga kalian. Sapalah keluarga kalian dengan sebuah senyuman walau mungkin kalian sedang letih. Dan sayangilah keluarga kalian selagi keluarga kalian masih lengkap ya, guys!!

So, saya melalui tulisan ini ingin mengajak kalian junior-junior saya ataupun teman-teman yang masih menjadi mahasiwa ‘kupu-kupu’ hingga saat ini, c’mon guys hidup itu jangan statis. Jika kalian mahasiswa ‘kupu-kupu’ saya sarankan ke kalian yang habis kuliah langsung pulang jangan benar-benar pulang dan diem di kamar. Isilah kegiatan pulang kalian ke rumah atau kosan tidak hanya sekadar pulang tapi cobalah membuat network pertemanan dengan siapapun yang mendatangkan manfaat bagi kalian. Buktikan walau di kampus kalian tidak terkenal, tapi di luar kampus kalian ‘terkenal’ dan bermanfaat bagi orang sekitar kalian.

Salam Sukses Untuk Kita Semua.

- Irfan –

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun