Prinsip pemisahan komponen dari kunyit secara kromatografi kolom adalah adsorpsi, dimana campuran komponen terlarut dalam fase gerak dimasukkan ke dalam kolom dan komponen bergerak tergantung pada afinitasnya terhadap fase diam. Pemilihan fase gerak dan laju alirnya penting untuk keberhasilan pemisahan. Dalam kromatografi kolom, komponen-komponen tunggal tertahan oleh fasa diam secara berbeda satu sama lain pada saat mereka bergerak bersama eluen. Di akhir kolom, mereka terelusi satu sama lain berdasarkan sifat-sifat mereka, seperti sifat solubilitas, sifat adsorpsi, dan sifat ionisasi. Hasil pemisahan dapat digunakan untuk keperluan analisis kualitatif, analisis kuantitatif, dan pemurnian suatu senyawa (Furi,2014).
5.Kegunaan Pemisahan Komponen Dari Kunyit Secara Kromatografi Kolom dalam kehidupan sehari-hari
   Kegunaan pemisahan komponen dari kunyit secara kromatografi kolom dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Pemurnian dan pemisahan komponen-komponen senyawa yang penting dalam kunyit seperti kurkumin, demetosikurkumin, bisdemetosikurkumin, dan minyak atsiri.
- Membantu dalam pengujian kualitas dan kadar komponen-komponen senyawa dalam produk-produk makanan dan minuman, seperti minuman kunyit, sos kunyit, dan produk-produk kosmetik.
- Membantu dalam pengembangan dan pengujian kualitas produk-produk farmasi dan obat-obatan tradisional yang mengandung senyawa kunyit.
- Membantu dalam pengujian kualitas dan kadar senyawa kunyit yang digunakan sebagai bahan pembuatan produk-produk industri, seperti bahan baku pembuatan plastik, cat, dan bahan kimia.
- Membantu dalam pengujian kualitas dan kadar senyawa kunyit yang digunakan sebagai bahan pengawet, seperti bahan pengawet makanan dan minuman.
D. Pemisahan Zat Hijau Daun Dengan Kromatografi Lapis Tipis
1. Pengertian Zat Hijau
Zat hijau atau klorofil adalah pigmen yang berada dan berfungsi sebagai senyawa penghijau pada tumbuhan. Zat hijau ini merupakan molekul kimia yang aktifitas utamanya adalah membantu proses reaksi fotosintesis. Klorofil merupakan molekul yang ada pada tumbuhan dan berperan penting dalam proses fotosintesis, yang merupakan proses dimana energi cahaya diubah menjadi energi kimia melalui sintesis senyawa organic (Intan,2023).
2. Pengertian Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil. Kromatografi lapis tipis dilakukan pada selembar kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben, biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa (Sabrina,2018).
3.Tujuan Pemisahan Zat Hijau Daun Dengan Kromatografi Lapis Tipis
Tujuan pemisahan zat hijau daun dengan kromatografi lapis tipis (KLT) adalah untuk mengidentifikasi dan memisahkan komponen-komponen zat hijau yang terkandung dalam daun. Kromatografi lapis tipis merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak volatil, seperti zat hijau daun. Metode ini menggunakan pelarut atau campuran pelarut yang dilewatkan melalui lapisan tipis bahan adsorben, yang berfungsi sebagai fasa diam. Komponen-komponen senyawa bergerak dengan laju yang berbeda, yang mengakibatkan pemisahan senyawa. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan. Contoh penggunaan aplikasi ini antara lain: analisis seramida dan asam lemak, deteksi pestisida dan insektisida dalam air dan makanan, analisis komposisi zat warna serat dalam bidang forensik, penentuan kemurnian radiokimia dalam bidang radiofarmasi, atau identifikasi tanaman obat dan konstituennya (Baderos,2017).
4. Prinsip Pemisahan Zat Hijau Daun Dengan Kromatografi Lapis Tipis