Saat SMA, Rani tidak pernah pakai lipstik. Sampai suatu hari ketika dia berusaha tampil cantik di depan Adon. Tapi, malah ejekan keluar dari mulut Adon waktu itu. Bagaimana tidak, lipstik merah cerah waktu itu hampir semua sisinya melewati garis bibir.
Adon ! Aku nggak bercanda. Kamu menghina aku? Rani sinis. Dia mulai malas melanjutkan obrolannya dengan Adon.
Nanti kalau marah terus, cepet tua loh Adon berusaha melunakan hati Rani.
Biarin! Biarin cepet tua!
Kalau cantiknya ilang, bagaimana? tanya Adon sembari menggoda.
Ya kamu cari saja yang lebih cantik. Balikan sama mantan kamu saja gih!
Ran, sudahlah, jangan memulai perang lagi. Aku nggak mau rumah ini nantinya bersimba darah.
Adoon !!!! Kamu bisa serius nggak sih? Rani menggebrak meja dan terus menatap Adon yang sedari tadi memainkan gitar.
Iya, maaf. Aku bisa serius kok.
Masalah satu belum selesai, sekarang malah dapat masalah baru. Jujur aku sudah capek dengan semua ini, Rani mulai gelisah.
Aku berusaha untuk tampil lebih cantik, tampil lebih baik, itu semua buat kamu, Don!