Mohon tunggu...
Irfan Rakhman Hidayat
Irfan Rakhman Hidayat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

nothing so special about me.i just ordinary student from university of indonesia.my major at public administration and curiosity is main reason why i join this web

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buku Bajakan vs Mahasiswa

5 Oktober 2012   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

kemarin,saya melihat teman teman dari FISIP-UI,berdemo masalah jeleknya pendidikan nasional di indonesia.saya hanya berpikir,emang dari dulu pernah bagus?ya,sudahlah itu hak mereka untuk berpendapat,namun kalau kakak senior di FISIP UI turun kejalan,saya hanya ingin berdemonstrasi lewat tulisan saya ini :).terutama masalah buku bajakan hehe.

buku merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu.namun,apa jadinya jika buku yang notabene merupakan tool utama (selain internet dan literatur lainya ) ini menjadi sangat mahal.hal inilah yang saya alami ketika menjadi mahasiswa.harga buku yang sangat mahal membuat pembajakan buku menjadi hal yang dianggap lumrah oleh beberapa kalangan.

ironis memang,mahasiswa yang notabene harus merupakan kaum intelektual dan menjunjung tinggi nilai idealisme harus dihadapkan pada pilihan untuk membunuh idealisme mereka.harga buku yang dijual katakanlah buku pengantar ilmu politik karya Prof.Miriam budihardjo yang dijual di toko buku semisal gramedia berkisar antara 60 ribu rupiah (soft cover) hingga 80 ribu (hard cover).untuk mahasiswa pintar berkantong tebal,harga demikian bukanlah jumlah yang terlalu besar,namun untuk sebagian yang lain mungkin harga sekian berarti potong uang makan (pengalaman).belum lagi harga text book luar yang berkisar antara 400-900 ribu (buku kedokteran,management dll)

saya pernah mencoba untuk membandingkan harga buku yang dijual di bookstore online semisal amazon.com dan beberapa toko buku biasa serta tempat penjualan buku bajakan.harganya lumayan jauh saudara saudara..misalkan untuk amazon.com ,harga (belum termasuk shipping) untuk pengantar management adalah 200 dollar alias sekitar 1,9 juta dan untuk di toko buku ilegal semisal di senen berkisar 400 ribuan dan lebih parahnya harga buku bajakannya tidak sampai sepersepuluhnya yaitu 85 ribu saja.hal ini membuat para mahasiswa atau pembeli buku berpikir 100 kali untuk membeli buku asli dengan bugdet yang pas pasan.

lebih kocaknya lagi,para pembajak buku ini beroperasi terang terangan disekitar area pendidikan,jika anda tidak percaya silahkan tengok para penjaja buku di daerah pocin,ataupun barel disekitar area kampus ui depok.disana banyak sekali buku bajakan yang dijual dengan murah meriah.para penjualnyapun sangat tahu buku apa saja yang akan dibeli oleh mahasiswa bahkan lengkap dengan penulis dan kadang tahun terbitnya (weleh weleh kayaknya udah biasa banget).

hal ini tentu membuat para penulis buku asli menjadi geram ketika bukunya yang telah ditulis dengan sepenuh jiwa dan raga (ceile hehe ) harus dipalsukan.saya ingat halaman belakang cover buku cermat berbahasa indonesia untuk kalangan mahasiswa,berisi semacam curhat penulis tentang maraknya pembajakan

saya melihat bahwa faktor demand untuk  buku tersebut masih sangat tinggi.hal ini membuat supplier buku bajakan menjadi laris manis sehingga supplynya naik (basic hukum supply -demand).mungkin topik tulisan saya ini telah berkali kali ditulis dengan bahasa yang lebih bagus,namun disini saya mencoba menawarkan solusi tanpa perlu berteriak pada "pemerintah".solusi yang saya tawarkan adalah :

1.kordinasi dengan penerbit untuk menjual buku "buku resmi murah".dalam hal ini yang saya maksud tentu bukan edisi soft cover atau hard cover,namun lebih jauh lagi buku murah yang dijual khusus untuk kalangan tertentu semisal "mahasiswa".karena secara teknis,buku jenis ini adalah buku nieche market untuk kalangan tertentu.

2.kordinasi penjualan buku bekas "used book" yang lebih tertata,ketimbang toko buku bekas biasa.

dengan cara demikian saya rasa costumer secara ekonomi demandnya akan berpindah untuk beralih ke buku yang asli.apalagi kita membicarakan kalangan mahasiswa yang notabene masih begitu kental menyuarakan idealismenya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun