Mohon tunggu...
Irfan Bimantara
Irfan Bimantara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lahir di Kota Blitar 20 Mei 1985. Aktif di Komunitas Kenduri Cinta-TIM Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kearifan Pasar Rakyat di Komplek Apartemen Mewah

17 Maret 2012   18:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:54 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IB/Kemayoran Oleh: Irfan Bimantara Jakarta, 17 Maret 2012

Siang ini dalam sebuah acara budaya di sudut jakarta. Terlihat gedung-gedung tinggi menjulang menutupi panas nya sinar matahari. Pelan-pelan matahari miring dipadu PKL menata lapak-lapak di komplek apartemen daerah kemayoran. Saya pikir Pedagang Kaki Lima(PKL) ini bagian dari agenda pagelaran budaya. Kemudian saya bertanya ke beberapa pedagang jajanan, makanan, pakaian dan penjual aneka es di lokasi tersebut. Ternyata mereka adalah PKL komplek tersebut.

Bagian terpenting dari fenomena lingkungan sosial ini ternyata, hampir 2 tahun ekonomi PKL ini menggeliat. Komplek apartemen yang dibangun kira-kira tahun 2004 an tersebut memiliki koneksitas dengan secercah harapan penyambung hidup di Jakarta. Yaitu kaum miskin kota dan mereka yang disebut kaum "kere". Kaum yang banyak berjibaku dengan receh dan bisingnya udara ibukota.

Kemudian saya tertarik untuk keliling lagi di area komplek apartemen dan rumah susun (rusun) kemayoran. Tidak tahu persis berapa ratus PKL yang ada di wilayah ini, tetapi banyak sekali. PKL sebagai sektor ekonomi UMKM tampaknya akan lebih menarik dikaji dan dilihat secara mendalam. Ke depan akan ada ancaman dan berita-berita tidak mengenakkan. Apakah itu PKL dianggap ilegal atau pengusiran. Hal-hal yang tidak mengenakkan cepat atau lambat akan menimpa Penggiat UMKM ini.

Muhammad Yunus, dalam terobosan baru tulisannya "Bisnis Sosial" dengan lugas dan gamblang mengkritisi tentang kesalahan berpikir kapitalisme. Para penggiat UMKM apakah ilegal atau legal, harus dipandang berkontrisbusi terhadap secara ekonomi bagi negara. Mereka meringankan beban negara, mereka meringankan beban aparat negara, mereka tidak banyak mengeluh kepada pemerintah, mereka hanya butuh diberi kesempatan.

Salah satu kesempatan bagi masyarakat miskin mempertahankan keberlangsungan keluarga, anak istri dan suami benar-benar terasa nuansa keprihatinnya disini. Penggiat UMKM khusunya PKL di komplek kemayoran saya pikir harus mendapatkan kesempatannya. Disisi yang lain, kearifan lokal dan pemakluman antar warga sangat kentara dan terasa sentuhan ketulusannya.

Usaha pasar rakyat kemayoran yang berlangsung dari sore hingga malam. Harus dapat menjadi obyek ekonomi baru dan mendapatkan pengakuan dan payung hukum berupa peraturan. Ini harus menjadi salah satu penopang tulang punggung UMKM yang berkontribusi bagi negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun