Mohon tunggu...
Humas
Humas Mohon Tunggu... Administrasi - Humas Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku Utara

Saya merupakan Humas pada Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku Utara. Senang dengan traveling dan memotret objek alam.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Gandeng Akademisi, Kemenkumham Malut Rapat Evaluasi Kebijakan Permenkumham 43/2021

20 Juli 2023   14:36 Diperbarui: 20 Juli 2023   14:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternate - Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku Utara melaksanakan rapat evaluasi kebijakan implementasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 43 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Permenkumham Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Subbidang Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM dalam hal ini menggandeng akademisi Universitas Khairun Ternate, Dr. Anshar, S.H., M.H melakukan telaah dan analisa mengenai relevansi permenkumham 43/2021 di situasi saat ini yang dilaksanakan secara tatap muka di Aula Gamalama Kanwil, Kamis (20/7/2023).

Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Ignatius M T Silalahi saat membacakan sambutan Kakanwil mengatakan bahwa evaluasi kebijakan terhadap Permenkumham 43/2021 telah selesai dilakukan dengan mengambil sampling 10 UPT Pemasyarakatan di wilayah Malut menggunakan metode penyebaran kuisioner, wawancara, dan observasi.

"Hasil telaah dan analisa ini kami harapkan dapat menjadi bahan dalam melakukan perbaikan kebijakan publik sehingga menjadi lebih baik kedepannya." Ujar Ignatius.

Hasil Analisa Kebijakan Terhadap Permenkumham 43/2021
Kepala Subbidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Hukum dan HAM, Erni Rumasoreng menjelaskan bahwa hasil telaah dan analisa mengungkapkan bahwa keberlakuan Permenkumham 43/2021 disaat ini sudah tidak relevan lagi.

Mengingat status Pandemi Covid-19 sudah dicabut oleh Presiden RI yang disampaikannya pada tanggal 21 Juni 2023.

Sementara itu, Akademisi Unkhair Ternate, Dr. Anshar, S.H., M.H dalam paparannya menjelaskan bahwa berlakunya Permenkumham 43/2021 di situasi saat ini tidak memiliki relevansi yang kuat.

Dirinya menjelaskan bahwa Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penetapan Berakhirnya Status Pandemi Corona Virus Disease 19 di Indonesia yang merupakan aturan yang lebih tinggi menjadi dasar Permenkumham 43/2021 harus dicabut.

Anshar merekomendasikan agar Permenkumham 43/2021 harus dicabut dengan memberlakukan Permenkumham tentang pencabutan Permenkumham sebagai akibat penetapan berakhirnya  status Pandemi Covid-19 (Kepres 17/2023). (*).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun