Mohon tunggu...
Irfan Ansori
Irfan Ansori Mohon Tunggu... Guru - Perbanyak Jejak Digital Kebaikan

Penulis | Pembelajar | Penyebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki (2)

1 September 2018   16:19 Diperbarui: 1 September 2018   16:40 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki bersama ust Irfan Ansori S. Sy --- thejewishstudio.org

5. Kadar Rezeki Manusia Sudah Ditentukan Allah SWT

Ayat yang menjelaskan ini terdapat pada Qs. Asy-Syura [42] : 27

"Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat."

Sikap rakus manusia tentu bisa menjadi malapetakan tersendiri jika Allah terlalu melapangkan rezekinya kepada manusia. Karena menusia, jika diberi dua gunung emas, niscaya dia akan meminta gunung emas yang ketiga. Manusia hanya akan puas sampai mulutnya disumpal dengan tanah: kematian.

Melalui kebijaksanaannya, Allah membagi rezeki manusia sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing. Maka, ada istilah memantaskan diri bagi rezeki yang banyak. Itulah mengapa sedekah bisa melipatgandakan harta, karena hamba Allah tersebut ketika dipercayai uang sedikit, dia amanah. Maka Allah menguji kembali dengan harta dan rezeki yang lebih besar.

Kadar ujian seseorang bisa ditentukan pula dari banyaknya rejeki yang diterima. Jika seseorang diberi rezeki yang banyak, berarti Allah mengamanahkan rezeki tersebut kepadanya untuk dipergunakan sebagai modal mencari keridloan Allah.

Jika (dengan kebijaksanaannya) Allah melihat seorang hamba jika diberi kelimpahan rezeki, justru berpaling dari Allah. Bisa jadi, Allah mencukupkannya saja. Hal terpenting apakah dia masih dekat dengan Allah atau justru berpaling.

Berbahagialah kepada orang yang mendapatkan kadar rezeki yang banyak dari Allah, lalu menjalankannya untuk kebaikan. Celakalah mereka yang diberi kadar rezeki banyak namun kikir dan berfoya-foya, jauh dari kasih sayang Allah SWT.

6. Allah SWT Memberi Rezeki Tanpa Batas

Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki bersama ust Irfan Ansori S. Sy -- thejewishstudio.org
Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki bersama ust Irfan Ansori S. Sy -- thejewishstudio.org
a. Qs. Al-Baqarah [2] : 212

"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (Qs. Al-Baqarah [2]: 212)

Ditegaskan kembali pada ayat ini, Allah SWT memberi rezeki berdasarkan kehendaknya, bukan keimanan dan kekufuran seseorang. Sehingga tidak otomatis imannya tinggi, rejekinya banyak.

Sebagaimana Allah memberikan kelapangan rezeki bagi orang kafir namun tak mampu mendatangkan hidayah keimanan bagi mereka. Maka seluruh hartanya pun hanya akan terlihat indah di dunia, tidak menjadi bekal di akhirat.

Kemahatidak terbatasan rejeki Allah menunjukkan bahwa Allah tidak rugi sedikitpun dengan pemberian rezekinya kepada manusia.

b. Qs. Ali Imran [3]: 27

"Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

Allah menetapkan hukum sebab akibat pada pergantian siang dan malam, serta mengatur kehidupan zat hidup dan mati. Maka sebuah hal yang mudah pula bagi Allah (dengan ketidakterbatasannya) memberi rezeki kepada manusia yang dikehendakinya.

c. Qs. Ali Imran [3]: 37

"Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab."

Salah satu kisah yang diabadikan sebagai tanda dari kemahakuasaan Allah serta pemberian rezeki sesuai kehendaknya, adalah rezeki yang diterima Maryam pada ayat ini. Rezeki atas kesalehan Maryam yang senantiasa beribadah.

d. Qs. An-Nur [24]: 38

"(Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas."

Ada dua metode Allah dalam memberi rezeki kepada manusia. (1) Hukum sebab akibat, artinya orang yang mengupayakan, maka akan mendapatkan hasil. Jika orang mukmin maka ditambahkan keberkahan serta keutamaan harta tersebut.

(2). Sesuai kehendaknya. Maha kuasa Allah berkehendak untuk memberikan rezeki kepada siapa saja.

Sebagai manusia, kita wajib bertawakkal terhadap rezeki Allah. Kemudian jika kita terus beriman dan bersabar, mudah-mudahan atas kehendak Allah kita mendapatkan tambahan rezeki.

7. Rezeki Sebagian Orang Dilebihkan

Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki bersama ust Irfan Ansori S. Sy --- thejewishstudio.org
Kajian Tafsir Alquran tentang Rezeki bersama ust Irfan Ansori S. Sy --- thejewishstudio.org
Hal ini terdapat pada Qs. An-Nahl [16]: 71

"Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?."

Dalam kehidupan manusia, kita memiliki tingkatan tertentu dalam kehidupan. Ada yang lahir dari kalangan raja dan penguasa, ada pula yang lahir dari kalangan yang berkekurangan.

Tentu bukan tanpa tujuan Allah SWT menciptakan hal ini. Setiap manusia yang diberikan kelebihan rezeki oleh Allah wajib mengikhlaskan rejekinya kepada manusia yang berkurangan. Interaksi inilah yang kemudian membuat kehidupan dinamis, sehingga Allah SWT mampu menilai kadar keimanan seseorang, terutama saat mereka telah diberi rezeki.

Klik disini selanjutnya kajian tafsir tentang rezeki (3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun