Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salam Tempel Lebaranku yang Kini Sudah Berlalu

12 Mei 2021   06:47 Diperbarui: 12 Mei 2021   06:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari raya lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah akan jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021 , meskipun demikian kita tetap bisa merayakan hari kemenangan idul Fitri dengan cara yang berbeda dan tidak seperti biasanya mengingat saat ini kita masih terus berjuang melawan pandemi Covid-19 yang juga belum kunjung usai . 

Biasanya momen yang ditunggu saat hari raya lebaran adalah salam tempel lebaran yang biasanya sudah ditunggu oleh anak-anak maupun remaja , terkadang orang yang sudah dewasa pun juga masih sedikit-sedikit mengharapkan untuk diberi amplop THR dari saudara-saudara kita yang sudah sukses dan momen itu juga sering hadir pada saat kita pulang kampung atau mudik ke kampung halaman .

Namun sayangnya , pemerintah sudah melarang adanya perjalanan mudik lebaran guna mencegah meluasnya penularan Covid-19 di Indonesia yang hingga saat ini masih belum usai . Maka dari itu seperti halnya tempat penukaran uang yang berada di pinggiran jalan pun sepi peminat , dan dari itu juga yang membuat saya seperti judul artikel di atas yaitu " Salam Tempel Lebaranku Yang Kini Sudah Berlalu " .

Singkat cerita adalah , sejak saya masih kecil dan berumur 4 tahun hampir setiap tahunnya saya selalu menunggu momen ini . Terlebih lagi momen ini datang setelah kita semua selesai menunaikan ibadah sholat idul Fitri baik di masjid ataupun lapangan terbuka . Dan dilanjutkan dengan antrian panjang anak-anak satu demi satu yang sudah siap untuk menerima amplop THR dari saudara-saudara ataupun tetangga disekitarnya .

Nominalnya pun beragam , mulai dari 10 ribu , 20 ribu , 50 ribu hingga 100 ribu rupiah . Dan biasanya , semakin banyak yang dikunjungi maka akan semakin banyak yang memberikan amplop THR kepada kita dan jika dikumpulkan dalam sehari pun bisa mencapai hingga satu juta rupiah untuk satu hari .

Selain salam tempel lebaran , biasanya ada momen makan bersama yang juga sudah menjadi tradisi pada saat hari raya lebaran idul Fitri . Menunya pun beragam , misalnya opor ayam , rendang daging , sate ayam , ketupat sayur , sayur lodeh , kerupuk udang dan minumannya ada air putih ataupun jika ingin minuman yang segar bisa juga memilih minuman seperti es sirup atau seperti Coca-Cola , sprite , fanta (tanpa maksud untuk menyebut merek) dan sebagainya .

Namun diusia saya yang kini sudah beranjak dari remaja menuju dewasa , biasanya momen salam tempel lebaran ini hanyalah tinggal kenangan dan seperti sudah berlalu . Karena dilihat dari faktor umur ataupun faktor lain misalnya , sudah mulai bisa mencari uang sendiri dengan bekerja dan inilah kebalikan yang dimana kita yang memberikan amplop THR kepada adik-adik maupun saudara saudara kita .

Tapi meskipun demikian , saya sebagai manusia biasa tentu saja sedikit-sedikit masih mengharapkan pemberian amplop THR , ya meskipun jumlahnya tidak banyak tapi setidaknya lumayan untuk beli pulsa maupun paket internet buat nulis di Kompasiana .

Ya begitulah sedikit cerita tentang tema kita yaitu salam tempel lebaranku yang kini sudah berlalu , tetap semangat teman-teman satu hari puasanya dan selamat hari raya idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin . Saya Irfan Maulana terima kasih dan salam idul Fitri , salam hangat dan salam sehat selalu untuk kita semua .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun