Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Buku Dan Pena Adalah Sahabat Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir 11 Juli 1997 Hobi menulis adalah hobi saya selain membaca dan olahraga merupakan hobi dari saya .

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tembus 1 Juta Kasus, Sudahkah Kita Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Baik?

26 Januari 2021   19:40 Diperbarui: 26 Januari 2021   19:48 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini yang dikutip dari BNPB Indonesia dan satgas covid-19.go.id , per hari ini yaitu Selasa 26 Januari 2021 kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus satu juta kasus . Terhitung sejak pertama kali muncul pada 2 Maret 2020 lalu hingga saat ini kasusnya masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan bahkan angka positivity rate selalu menunjukkan kenaikan .

Selasa 26 Januari 2021 , jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 baru-baru ini bertambah sebanyak 13.094 kasus sehingga total keseluruhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai 1.012.350 kasus konfirmasi positif , untuk pasien sembuh dari Covid-19 bertambah sebanyak 10.868 dan sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 berjumlah 820.356 pasien sembuh. 

Sementara untuk pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 bertambah sebanyak 336 sehingga total pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 berjumlah 28.468 orang , dari 510 kabupaten/kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia .

Dikutip dari CNN Indonesia, Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN atau Asia Tenggara dengan 1 juta kasus Virus Corona atau Covid-19 . Indonesia sebetulnya sudah menerapkan beberapa sistem yang jika diluar negeri adalah sistem lockdown . Diantaranya adalah PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, PSBB Transisi hingga saat ini adalah PPKM atau Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali yang dimulai dari tanggal Seni 11 Januari 2021 hingga Senin 25 Januari 2021 dan kembali diperpanjang yang dimulai dari Selasa 26 Januari 2021 hingga Senin 8 Februari 2021 mendatang .

Memang perlu disadari dan fakta di lapangan berbicara , meskipun dimulai dari sanksi sosial maupun denda administrasi sudah diberlakukan . Namun sayangnya , masih saja masyarakat yang ditemukan masih abai akan protokol kesehatan . Misalnya saja , beberapa kasus konfirmasi positif ditemukan dari kluster keluarga . Belum lagi dengan masih belum sadarnya masyarakat yang masih sering kumpul-kumpul hingga menimbulkan kerumunan massa yang sehingga menimbulkan penularan kasus baru Covid-19 .

Ditambah lagi dengan virus mutasi Covid-19 yang berasal dari Inggris dan juga sempat dikabarkan ada di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura Vietnam dan Thailand yang membuat masyarakat seharusnya bisa menjadi khawatir dan tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan misalnya dengan menggunakan masker menjaga jarak mencuci tangan dan menghindari kerumunan , dan bukan sebaliknya yaitu menjadi abai dan bertingkah masa bodo dan seakan akan tidak peduli lagi dengan adanya pandemi Covid-19 .

Masuk pada era new normal atau era kebiasaan baru , yang tujuannya adalah untuk memperbaiki ekonomi ditengah faktor kesehatan yang menjadi perhatian utama. Namun sayangnya , itu tidak dibarengi dengan peningkatan protokol kesehatan . Sehingga dibeberapa daerah termasuk DKI Jakarta, kasus penularan Virus Corona atau Covid-19 terjadi di beberapa tempat yang salah satunya adalah pasar tradisional .

Beberapa tindakan dimulai dari operasi yustisi , hingga razia tertib masker sudah diberlakukan, namun sayangnya masih saja masyarakat yang tetap abai akan protokol kesehatan . Misalnya dengan tidak menggunakan masker atau menggunakan masker dengan posisi yang tidak benar , belum lagi ditambah dengan misalnya tidak ada penerapan jaga jarak  oleh masyarakat sekitar yang tentu saja sangat memprihatinkan dan membahayakan bagi kita semua .

Munculnya beberapa kasus kerumunan massa di masa pandemi Covid-19 ini , membuat sebagian para netizen merasa geram dan heran . Yang sehingga menimbulkan dampak komentar negatif yang tentu saja membuat stigma kasus Covid-19 di Indonesia menjadi semakin mengkhawatirkan dari hari ke hari dan tepat pada hari Selasa 26 Januari 2021 ini , kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus satu juta kasus sejak pertama kali muncul pada 2 Maret 2020 lalu .

Bahkan beberapa tokoh publik seperti gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria , gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kemudian public figure seperti Andrea Dian , Dewi Persik , Chico Jericho juga  sempat dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 .

Aktivitas seperti liburan panjang dan beberapa kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa juga disinyalir menjadi penyebab kembali tingginya kasus Covid-19 yang hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan . Dan , meskipun demikian dibeberapa tempat wisata di berbagai daerah di Indonesia yang sudah buka juga masih ditemukan para pengunjung dengan santainya abai terhadap protokol kesehatan misalnya saja , melepas masker yang kemudian tidak saling jaga jarak satu sama lain meskipun demikian para petugas, yang termasuk dari pihak satgas Covid-19 daerah setempat sudah seringkali mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan .

Sehingga kegiatan seperti bekerja , sekolah dan aktivitas lainnya tetap dilakukan di rumah . Meskipun untuk aktivitas perkantoran tetap diizinkan dengan sistem 25 % dan sisanya adalah sistem Work From Home atau kerja dari rumah .

Sementara itu dimasa PPKM Jawa Bali ini , aktivitas seperti usaha dagang maupun restoran kuliner tetap boleh beroperasi hingga pada pukul 20.00 WIB atau jam 8 malam dan tentu saja diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat  dan tetap mencegah terjadinya penularan Virus Corona atau Covid-19 dengan membatasi jumlah pengunjung ataupun menyediakan sistem beli kemudian dibungkus atau dibawa pulang dan makan di rumah untuk kategori makanan ataupun minuman .

Namun kita patut bersyukur , karena sistem vaksinasi Covid-19 sudah berjalan sejak Rabu 13 Januari 2021 lalu yang dimana Bapak Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama kali divaksinasi Covid-19 di Indonesia dan berlangsung di area Istana Kepresidenan Negara Jakarta yang selanjutnya akan dilakukan secara bertahap . Dimulai dari para petugas medis atau tenaga kesehatan , kemudian petugas publik seperti kepolisian , tentara , dinas perhubungan , petugas kebersihan dan sebagainya . Golongan pertama masuk pada Januari 2021 hingga Maret 2021 .

Kemudian berlanjut pada masyarakat yang dengan daerah resiko rentan hingga masyarakat umum yang dimulai pada April 2021 hingga Maret 2022 . Untuk jenis vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini adalah produksi Sinovac asal Tiongkok , selain itu ada juga beberapa jenis vaksin Covid-19 diantaranya adalah Sinovac , Sinopharm , Pfizer , Astrazeneca , hingga vaksin Merah Putih yang merupakan buatan Indonesia yang diproduksi oleh PT Kimia Farma Bandung Jawa Barat .

Yuk stay safe and stay healthy ya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan misalnya dengan menggunakan masker jika keluar rumah , mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik , menjaga jarak baik physical distancing ataupun social distancing , serta ditambah dengan menghindari kerumunan massa .

Semoga pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan kita semua bisa kembali pada kehidupan normal . Demikian saya Irfan Maulana terima kasih dan salam olahraga .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun