Awalnya , saya mengajak dia untuk ngobrol sambil duduk tersipu malu dan rasa deg-degan inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya yang saat itu mulai merasakan aroma jatuh cinta . Setelah ngobrol panjang lebar dengan Asti , saya juga tidak lupa untuk mengajak dia Selfie atau foto bareng dan kembali yang menurut saya adalah momen romantis atau so sweet dan serasa dunia milik berdua .
Setelah itu , hari pun tak terasa semakin malam dan waktu menunjukkan pukul 9 malam dan tidak pikir panjang lagi saya langsung mengutarakan perasaan yang sesungguhnya dan sudah menyiapkan kejutan kecil ini .
Percakapan ini dimulai " Asti , saya sejak pertama kali melihat dan mengenal kamu entah kenapa saya langsung jatuh cinta pada kamu . Oh ya , maukah kamu jadi pendamping hidup di dunia dan akhirat untuk aku ? " Saya juga sambil memberikan sebuah cincin untuknya sebagai tanda jadi terlebih dulu sebelum datang untuk menemui orang tuanya untuk kembali datang melamar dan segera menuju ke jenjang pernikahan .
Awalnya , saya sempat sedikit optimis . Namun singkat cerita dia pun menjawab " Terima kasih kamu sudah menjadi teman saya , saya senang bisa kenal sama kamu , tapi saya juga minta maaf karena saya belum ingin menikah dalam waktu dekat , saya ingin membahagiakan orang tua dulu meskipun saya hanya sebagai penjual warteg " . Lanjutnya lagi " Tapi kamu bisa kok mas menjadi teman sama saya , kita tentu bisa berteman baik , saling support saling dukung , saling menyemangati . Kalo emang jodohnya kita akan tetap bisa bersatu kok mas hingga akhir hayat " .
Dan , mau tidak mau saya harus lapang dada dan gentleman . Saya tidak marah dan menghargai sikapnya untuk sementara masih menjadi teman baik . Dan akhirnya saya dan Asti segera bergegas untuk kembali pulang ke rumah masing-masing .
Jadi , setelah itu rasa cinta yang tiba-tiba datang tersebut perlahan mulai hilang dan akhirnya saya kembali menyendiri dan terasa hampa . Tapi setidaknya saya juga pernah merasakan indahnya jatuh cinta meskipun hanya sesaat dan secara tiba-tiba .
Begitulah kira-kira tentang sedikit perjalanan cinta saya , karena saya percaya suatu saat nanti akan ada jodoh yang lebih baik lagi dan bisa menerima saya apa adanya dan setelah itu berlanjut pada momen melamar dan menuju ke jenjang pernikahan yang tentu saja berakhir dengan penuh kebahagiaan .
Semoga ... Demikian saya Irfan Maulana terima kasih dan salam kasih sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H