Tepat pada tanggal 22 Desember ini diperingati sebagai Hari Ibu  , terutama di kalangan masyarakat kita di tanah air Indonesia . Banyak hal yang tidak bisa terlupakan , baik suka maupun duka bersama ibunda tercinta termasuk saya sendiri yang punya berbagai cerita bersama ibunda tercinta yang tentunya tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun .
" Ibuku Pahlawanku " . Simpel tapi sangat bermakna buat saya , ibu itu adalah pahlawan sejati yang tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun . Dirinya juga bahkan rela melakukan apa saja untuk tetap bisa membahagiakan anak-anaknya agar selalu bahagia . Orang yang dimana romantisnya jauh lebih indah dibandingkan dengan pacar atau pasangan kita , orang yang selalu bisa menjadi teman curhat yang penuh dedikasi inspirasi dan panutan bagi keluarga dan dia adalah ibuku tercinta .
Ibuku bernama Maemunah , beliau lahir pada tanggal 7 Juli 1978 dan sekarang usianya memasuki 42 tahun . Kini beliau tinggal bersama ayahku juga adik-adik di kampung halaman di Ambarawa Semarang Jawa Tengah . Terlebih lagi dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini , yang membuat saya rindu akan hadirnya kasih sayang seorang ibu . Namun tadi pagi , saya mencoba untuk melakukan video call bersama ibunda tercinta yang ternyata sedang sarapan pagi bersama ayahku tercinta juga . Rasa bahagia , haru bercampur menjadi satu , buat saya momen inilah yang saat ini bisa dilakukan untuk melepas kerinduan dan berharap juga pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir .
Jika menapak tilas sewaktu sekolah dulu , sayalah orang yang paling beruntung . Karena , ibu adalah orang yang pertama membantu saya mengerjakan tugas sekolah seperti PR ( Pekerjaan Rumah) , kemudian saat itu saya juga teringat satu cerita ketika celana olahraga saya sobek .
 Ibu saya saat itu rela bangun tengah malam hanya untuk menjahit celana olahraga sekolah saya yang sobek , tepat saat itu saya pun terbangun dan melihat betapa seriusnya ibuku menjahit celana olahraga sekolah saya , setelah saya selesai ke kamar mandi , saya juga langsung menghampiri ibuku tercinta dan berkata " Ibu , terima kasih ya aku sayang sama ibu " . Kemudian ibuku berkata , " Sama-sama nak , ibu juga merasa senang " . Momen tengah malam dan berpelukan erat ini rasanya yang membuat saya tidak bisa melupakan saat-saat bersama ibuku tercinta .
Kemudian berlanjut ketika saya dibekali dengan sekotak bekal makanan yang isinya adalah Nasi Goreng Telur Mata Sapi , ibuku tercinta membuatnya setelah ia selesai sholat subuh dan mencuci pakaian . Setelah pulang sekolah aku pun saat itu langsung memeluk ibuku tercinta sambil berkata " Bu , Terima kasih ya . Ibu rela jahit baju untuk aku , membekali aku kotak bekal makanan , rasanya enak sekali . Terima kasih ya Bu , aku semakin cinta dan sayang sama ibu " . Kembali air mata ini pecah dengan rasa haru dan bahagia yang menjadi satu . Ibuku kembali berkata " Sama-sama nak , ibu seperti ini dan akan melakukan apapun yang ibu bisa untuk kamu dan adik-adik . Ibu juga sayang sama kamu " .
 " Terima Kasih Ibuku Tercinta " , seperti judul tulisan ini diatas .Â
Ibuku Pahlawanku , orang yang menurut saya rasa kasih sayangnya tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun , orang yang paling setia hingga akhir hayatnya , orang yang penuh dengan perhatian yang tidak terhingga . Terima kasih ibuku tercinta , harapanku saat ini semoga ibu panjang umur sehat selalu dan selalu bahagia . Aku sayang padamu oh ibu .
Demikian cerita saya ini dan Selamat Hari Ibu di  22 Desember ini untuk para ibu dimanapun berada , saya Irfan Maulana terima kasih dan salam hangat selalu untuk kita semua .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H