Mohon tunggu...
Aditya Irfan
Aditya Irfan Mohon Tunggu... Penulis - Songwritter

Songwritter

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Revolusi Wanita

11 Juni 2019   11:40 Diperbarui: 11 Juni 2019   11:51 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu dunia sempat mengutuk keberadaanmu
Saat krisis jahiliyah melanda
Seakan merangkum tanya dalam diri
Menemukan jawaban lalu merefleksikan
Seperti tetesan embun menempel disela-sela dedaunan rimbun terpancar dari keheningan

Perihal kelembutan seolah berbicara
Itulah tentang wanita..
Gambaran perangainya
Laksana tajam seribu bahasa bahasa
Menusuk sanubari nurani jiwa
Wataknya sekeras dan seteguh singa cerminan pribadinya
Kekuatannya bukanlah suatu kelemahannya
Melainkan teletak pada keidealisan dalam mengutarakan pendapatnya
Zaman bukanlah suatu realita semata
Hey..para wanita bangunlah ! bergegaslah!
Revolusi emansipasi antara kedudukan dan hak bukanlah suatu permasalahan
Dunia sudah mengakuimu sebagai kekuatan
Dunia sudah mulai membuka mata dan mengakui keberadaanmu
Mari dan buatlah sebuah gebrakan

(Aditya Irfan - Cirebon, 23 April 2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun