Sudah lama tahu ada pameran ini di lantai dasar Ezdan Mall Gharrafa, Doha-Qatar, tapi belum ada kesempatan untuk melihatnya. Tertunda terus, padahal penasaran itu apa. Baru kemarin malam berkesempatan menghadirinya bersama anak-anak.
Awalnya karena si anak gadis yang berusia 4 tahun maksa minta melihat, katanya itu Frozen (film). Posternya memang kartun gadis kecil yang berdiri di atas salju. Mungkin dipikirnya itu film kartun kesayangannya.
Setelahnya menyesal sekali! Menyesal kenapa tidak dari jauh-jauh hari melihat pameran ini. Agar bisa menyebarkan tentang pameran yang unik dan bagus ini. Seperti kata panitianya yang ramah-ramah, "you can share it on your social media", ketika saya minta izin untuk merekam.
Dihelat oleh Sheikh Thani bin Abdullah Foundation for Humanitarian Services (RAF Foundation), pameran ini merupakan simulasi situasi musim dingin di tempat pengungsian Syria dan Irak. Pengunjung diajak merasakan bagaimana tinggal di tenda-tenda pengungsian yang sangat sederhana pada saat musim dingin yang menggigit.
Hanya 60 detik saja! 60 detik yang sangat lama bagi para pengungsi yang kedinginan dan kelaparan. 60 detik yang akan menggugah sisi kemanusian kita.
Selama 60 detik itu kita akan berada di ruangan simulasi yang bersuhu mirip dengan suhu di Syria pada saat musim dingin. Di dalam ruangan simulasi itu ada tiruan tenda para pengungsi yang seadanya. Kita juga diajak menonton film dokumenter anak-anak Syria yang kedinginan.
Keluar dari ruangan simulasi, kita akan melihat replika kota yang dibangun untuk para pengungsi anak-anak di perbatasan Syria-Turki. Anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orangtua mereka meninggal akibat perang. Kota yang besar lengkap dengan sekolah untuk murid perempuan dan laki-laki. Ada sekitar 1500 anak yang sekarang ada di kota tersebut.
Ada 4 jenis nominal sumbangan; 100QR, 500QR, 1000QR, dan 5000QR. Pada hari pembukaan pameran, seorang pengusaha Pakistan mewakili komunitasnya menyumbang 4 bata, total nilai sumbangannya 20.000QR setara 73 juta rupiah.
"Help me to realize my dream of warmth. Help me to survive!" (kata gadis pengungsi Syria di akhir film)
Berharap semoga pameran ini bisa diperpanjang. Walaupun singkat, sangat bagus untuk dijadikan pelajaran bagi anak-anak. Setelahnya kita bisa bercerita pada anak-anak tentang para pengungsi dan kehidupan mereka. Tentang empati pada anak-anak di luar sana yang tidak seberuntung mereka.
Bagi yang penasaran ingin tahu pameran ini dan seperti apa di ruangan simulasi klik link videonya ya. Terima kasih 🙏🏻
https://www.youtube.com/watch?v=EFlTIsQzuFo
Foto: dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H