Mohon tunggu...
Irra Fachriyanthi
Irra Fachriyanthi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu 2 putra dan 1 putri yang tinggal di Doha Qatar bersama suami tercinta. Mantan jurnalis majalah remaja yang masih ingin terus menulis!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

7 Hari Tanpa Uang Tunai? Siapa Takut!

30 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 31 Oktober 2016   01:25 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesim pembayaran (foto:kolpri)

Keuntungan sistem cashless untuk dunia usaha adalah kemudahan untuk mendapatkan jangkauan pembeli atau konsumen yang lebih luas. Dengan cara ini, pembeli suatu toko tidak harus selalu dari sekitaran toko saja tapi bisa lintas kota, lintas provinsi, lintas pulau, bahkan lintas negara. Para pemilik usaha pun tidak usah dipusingkan untuk menyediakan uang kembalian dalam jumlah besar. Dan yang paling penting dari segi keamanan akan lebih aman karena tidak ada uang tunai yang bisa diambil oleh pencuri atau penjahat yang datang merampok ke toko.

Kekurangan Sistem Cashless

Selain kelebihin dan keuntungannya, sistem cashless ini mempunyai kekurangan dan kelemahan. Seperti yang telah saya singgung sedikit di atas, sistem cashless bisa mengubah gaya hidup seseorang menjadi lebih konsumtif, karena kemudahan gesek sana-sini akhirnya lupa diri. Dalam hal ini perlu pengendalian diri terutama dalam hal pengunaan kartu kredit. Pengalaman saya dan suami, kami tidak memakai kartu kredit sebagai kartu utang tapi sebagai kartu pembayaran layaknya kartu debet. Jadi secepatnya kami akan melunasi pemakaian kartu kredit itu.

Kerugian lain adalah biaya yang dikenakan penyelenggara uang elektronik, misalnya untuk membeli alat berupa kartu, token, sim card, dan lainnya. Belum lagi biaya administrasinya. Namun menurut saya kerugian ini tidak terlalu besar dibanding kegunaannya yang besar.

Kekurangan lain yang paling membuat ketar-ketir adalah bahaya kejahatan cyber. Suami saya pernah ditelepon pihak bank yang mengkonfirmasi pemakaian kartu kreditnya di Hongkong, sementara suami saya tidak sedang di Hongkong saat itu. Untunglah pihak bank cepat tanggap sehingga suami saya tidak dirugikan. Karena itu suami saya sangat menghindari pembayaran online dengan menggunakan kartu kredit. Kita tidak pernah tahu seorang hacker bisa saja membobol data-data kartu tersebut.

Kelemahan paling utama dan krusial dari sistem cashless adalah sangat bergantung pada jaringan internet atau data seluler, sehingga ketika terjadi kerusakan pada infrastruktur karena bencana atau sedang maintenance website, akan mengakibatkan hambatan pada setiap proses transaksi. Saya sering mengalami ini, misal lagi belanja di supermarket, tiba-tiba mesinnya rusak tidak bisa memroses pembayaran kartu saya, sementara saya tidak bawa uang cash sejumlah yang diperlukan. Terpaksa deh cari dulu ATM terdekat untuk ambil uang. Sering juga internet banking tidak bisa diproses karena katanya website lagi dalam pemeliharaan, padahal saat itu sedang ada urusan penting yang harus segera transfer uang.

Sakuku BCA

Nah, salah satu sistem cashless yang lagi happening saat ini adalah Sakuku BCA . Sakuku ini layanan terbaru dari Bank BCA, ditujukan untuk generasi muda yang sangat bergantung pada smartphone hingga punya jargon, “lebih baik ketinggalan dompet daripada hp” :). Tapi emak-emak rempong yang berjiwa muda juga tidak dilarang memiliki dompet elektronik ini biar kekinian, hehehe....

Sakuku BCA yang diluncurkan pada 28 September 2015 ini berupa dompet atau uang elektronik yang diakses melalui aplikasi bernama Sakuku, yang bisa diunduh di play store dan apple store.

Layanan Sakuku sangat praktis karena menggunakan nomor HP sebagai nomor uang elektronik. Kita bahkan tidak perlu menjadi nasabah BCA sebelumnya untuk bisa memanfaatkan layanan ini. Kini berkat Sakuku, smartphone kita memiliki fungsi layaknya dompet, bahkan lebih seru lagi.

Keuntungan dari Sakuku BCA:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun