Mohon tunggu...
Irra Fachriyanthi
Irra Fachriyanthi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu 2 putra dan 1 putri yang tinggal di Doha Qatar bersama suami tercinta. Mantan jurnalis majalah remaja yang masih ingin terus menulis!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jadi Ibu Rumah Tangga Pintar Bersama IndonesiaX

22 Januari 2016   21:04 Diperbarui: 22 Januari 2016   21:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="IndonesiaX (foto: FB IndonesiaX)"][/caption]

Awal tahun 2007, saya pindah ke Kuwait mengikuti suami yang kerja di sana. Senang tentunya karena akan mendapat pengalaman yang baru dan berbeda. Namun tak lama kemudian saya memasuki fase galau. Dari yang tadinya terbiasa kerja, tiba-tiba harus tinggal di rumah 24 jam, mengurus anak-anak dan rumah. Pekerjaan yang rasanya tak ada selesainya. Apalagi di Kuwait, saat itu kaum perempuan tak bebas keluar rumah sendiri, harus ditemani suami. Alhasil bila ingin jalan-jalan, harus menunggu weekend ketika suami libur kerja.

Untunglah akses internet di Kuwait sangat cepat dan murah, saya jadi bisa berselancar sepuasnya. Belajar masak, bisnis, investasi, pertumbuhan dan perkembangan anak, sampai belajar menulis. Kebetulan saya tipe orang yang suka membaca dan mencoba/ belajar hal-hal yang baru.

Awalnya saya belajar dari membaca blog-blog orang lain (terima kasih tak terhingga pada mereka yang rajin berbagi ilmunya di blog). Terkadang suka iri dengan teman-teman di Indonesia yang bisa kursus ini-itu dengan para pakar. Sesekali memang ada dari para pakar itu yang diundang ke Kuwait. Sesekali yang teramat sangat langka, setahun sekali pun tidak, hehehe....

Ketika kelas menulis online sedang marak, saya juga rajin ikut sana-sini. Beberapa kelas berlalu begitu saja. Namun ada juga kelas yang berhasil membuat saya bisa dan rajin menulis.

Belum lama ini saya yang emang agak gaptek melonjak girang ketika tahu tentang sebuah aplikasi yang menawarkan kursus online gratis. Mata berbinar-binar melihat beberapa universitas ternama di dunia memberikan kursus dengan metode pengajaran yang beragam juga menarik.

Sayang beribu sayang, kendala bahasa menjadi persoalan. Maklum bahasa Inggris saya pas-pasan jadi agak lama loading-nya alias lelet memahami materinya (tutup muka). Apalagi belajarnya kan sambil nyambi sana-sini, terkadang sambil ngelonin bayi, terkadang sambil nyuapin. Sementara agar mengerti, materinya harus didengarkan atau dibaca dengan penuh konsentrasi. Jadi, walaupun semangat belajar saya menggebu-gebu, apa daya kemampuan tak memadai, heuheu....

Akhirnya berandai-andai ada kursus online gratis sejenis tapi yang berbahasa Indonesia. Dan Tuhan mendengar doa saya. Suatu hari ketika sedang berjalan-jalan di Kompasiana, saya menemukan informasi tentang IndonesiaX. Rasanya seperti the dreams comes true, hehehe...

Apa itu IndonesiaX

IndonesiaX adalah sebuah platform kursus online terbuka secara besar-besaran atau massive open online course (MOOC) dengan perangkat sistem manajemen belajar atau learning management system (LMS) tercanggih dari universitas atau institusi terbaik di Indonesia, dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Dewan penasehatnya adalah para rektor dan dosen besar dari universitas terkemuka, juga CEO dari perusahaan besar di Indonesia.

Seminggu setelah diluncurkan, situs yang beralamat www.indonesiax.co.id ini, telah memiliki 10.000 pendaftar kursus dan pengunjung yang berasal dari 351 kota dan 65 negara. (cnnindonesia.com, Rabu, 26/08/2015)

Begitu tahu, tak pikir panjang lagi saya langsung daftar dan melihat-lihat kursus yang tersedia. Langsung jatuh hati dengan kuliah "Introduction to Broadcasting for Television" dari NetMediatama Televisi.

Kebetulan dulu saya bekerja sebagai jurnalis di sebuah majalah remaja. Dan sepertinya jiwa jurnalis itu masih ada, saya suka menulis, merekam dan menuliskan peristiwa menarik yang ada di sekitar saya.

Kuliah pertama tentang Produksi Program Non Berita. Saya belajar tentang apa itu kreativitas, lighting, audio, sampai jenis-jenis kamera. Apa saja tugas seorang director acara, siapa saja yang mendampinginya. Bagaimana suatu acara itu dibuat, apa yang harus dipersiapkan, siapa saja yang terlibat. Ternyataaa... acara yang kita nikmati setengah sampai 1 jam itu melibatkan banyak orang dengan proses yang tidak sebentar. Wuiih seru pokoknya, jadi pengen kerja di stasiun televisi (kemudian sadar diri lihat usia dan 4 buntut yang ngekori,hehehe...).

Kuliah minggu pertama ini dibawakan secara menarik oleh Roan Yandie Anprira, Kepala Divisi Produksi dan Programming NET, dalam bentuk video dan handsout. Alhamdulillah nilai tes saya di materi minggu pertama ini 100:)

Minggu kedua, saya belajar tentang Produksi Program Berita bersama Pimpinan Redaksi Net, Dede Apriadi. Bahasannya sangat menarik terutama tentang kode etik jurnalistik. Berhubung ibu-ibu RT yang banyak acara, materi minggu kedua ini belum saya selesaikan semua. 

Kuliah tentang broadcasting ini dimulai dari awal Desember dan selesai akhir Januari ini. Sekarang sudah memasuki materi minggu ke4. Rencana saya bila sudah selesai kursus tentang broadcasting ini, ingin belajar tentang "Information Security: Protecting Your Information in The Digital Age" dari Institut Teknologi Bandung. Aih, keren kaaan? Ibu RT banyak acara dan job bisa kuliah di ITB juga loh :)

Bagaimana Cara Mendaftar di IndonesiaX

Caranya masuk ke website IndonesiaX, klik tulisan Register, lalu buat akun, bisa dnegan cara login Facebook atau Google+, atau mengisi kolom pendaftaran. Setelah itu, taraaa... kita punya akun di IndonesiaX dan bisa mengakses/ mengikuti semua kursus yang ada di sana dengan gratis. Sekali lagi GRATIS! Soalnya bagi para ibu RT kata gratis ini bisa memacu semangat dan gairah, hehehe...

[caption caption="kolom pendaftran akun IndonesiaX"]

[/caption]

Keuntungan Kursus di IndonesiaX

Baru satu kali kursus yang saya ikuti di IndonesiaX ini, dan ini beberapa keuntungan yang saya rasakan:

1. Kursus gratis, cukup beli kuota internet saja.

2. Kursus diisi oleh para pakar di bidangnya masing-masing dari universitas dan institusi terkemuka di Indonesia.

3. Belajar bisa di mana saja dan kapan saja. Bagi saya yang emak-emak rempong sangat membantu sekali. Bisa dilakukan disela-sela pekerjaan rumah dan mengurus anak-anak. Video dan materi kursus bisa dibuka kapan saja.

4. Ada forum diskusi, bisa jadi ajang kenalan juga bagi para jomblowan dan jomblowati (sayang saya sudah emak-emak:))

 

Harapan Untuk IndonesiaX

1. Metode pengajaran agar diperbanyak, bisa dengan memberi referensi link atau ebook yang berkenaan dengan materi.

2. Materi kursus agar lebih beragam, misalnya kursus memasak bersama chep, kursus tentang pertumbuhan dan perkembangan anak (khususnya P3K di rumah), kursus tentang bisnis online dari rumah, dan materi-materi pelajaran anak sekolah.

3. Tes yang diberikan agar bisa lebih banyak dan menantang (ibu RT yang belagu). Bila perlu ada semacam projek lanjutan yang aplikatif. Apalagi di video tentang IndonesiaX ada penjelasan kalau sertifikat yang diberikan bisa digunakan untuk melamar pekerjaan.

4. Dibuat aplikasi di android atau ios agar bisa diakses secara mobile agar Ibu RT yang sok sibuk bisa lebih enak lagi belajarnya. Bisa sambil tiduran atau ngelonin bocah.

Harapan terbesar saya IndonesiaX bisa menjadi alternatif belajar yang murah tapi tetap berkualitas, bisa diakses oleh siapa saja, karena pendidikan itu hak semua orang. Dan bagi para ibu RT gaul yuk manfaatkan edukasi online yang keren dan murah ini, karena belajar itu dilakukan dari mulai buaian sampai akhir hayat. Ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula.

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun