Mohon tunggu...
Irra Fachriyanthi
Irra Fachriyanthi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu 2 putra dan 1 putri yang tinggal di Doha Qatar bersama suami tercinta. Mantan jurnalis majalah remaja yang masih ingin terus menulis!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabut Tebal Menutupi Doha

20 Januari 2016   16:07 Diperbarui: 20 Januari 2016   16:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="lampu-lampu kabut pun dinyalakan"][/caption]
 

Sudah dua hari ini, 19-20 Januari 2016 kota Doha tertutup kabut tebal di pagi hari. Kegiatan mengantar anak-anak sekolah pun dengan hati yang ketar-ketir, karena jarak pandang yang pendek, sekitar 100-200 meter.

Rasanya seperti adegan di film-film misteri, kabut putih yang tebal menutupi jalanan, udara dingin yang membuat badan menggigil. Lampu-lampu jalanan yang masih menyala terlihat redup. Lampu kabut mobil yang menyorot tiba-tiba seolah muncul begitu saja. Mengejutkan!

[caption caption="seperti setting di film misteri:)"]

[/caption]

Tiba-tiba saja terbayang sesosok perempuan berpakaian putih-putih dengan rambut hitam panjang terurai. Sayup-sayup terdengar lolongan anjing.

Lalu, “Pak… satenya Pak, 20 tusuk.” Wuaaa…!

Baiklah, itu sepertinya terlalu lebay, gambaran orang yang parno saja, hihihi…. Tapi kabut tebal ini memang sudah semestinya membuat waspada dan hati-hati. Karena berdasarkan berita dari Doha News, kabut tebal kemarin mengakibatkan 113 kecelakaan di jalan raya, untungnya tanpa ada korban jiwa.

 [caption caption="tower telekomunikasi pun seolah menggantung di langit, tertutup kabut"]

[/caption]

Perkiraan cuaca menyatakan kalau dari kemarin suhu di Doha berkisar 16-18 derajat celcius di pagi hari dan berkabut dengan jarak pandang yang rendah. Sejak November, Qatar memang memasuki musim dingin. Suhunya sih masih belasan derajat tapi angin yang menyertainya sangat menusuk sampai ke tulang.

Bagi mereka yang daya tahan tubuhnya rendah atau sedang tidak fit sangat rentan tersengat batuk pilek dan demam. Terutama anak kecil yang sekolah. Contohnya anak ketiga saya yang berumur 3,5 tahun, bolak-balik sakit, tertular dari teman-temannya di sekolah. Sampai sekolah memberi peringatan agar anak yang demam atau batpil sebaiknya tidak sekolah dulu karena akan menulari yang lainnya.

Kembali ke kabut tebal yang melanda Doha. Untungnya kabut tebal itu hanya terjadi pagi hari, menjelang siang kabut pun menghilang. Saatnya keluar rumah memakai jaket musim dingin dan sepatu boots, hehehe...

[caption caption="suasana salah satu coumpound (perumahan) di Doha yang tertutup kabut"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun